Madura Terpopuler

Madura Terpopuler: Motor Warga Sampang Hilang Dicuri hingga Sosok Guru MAN 2 Pamekasan

Penulis: Januar
Editor: Januar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WARGA GEGER : Ilustrasi - Sepeda motor jenis Honda Vario milik Thoiful Badri (35), asal Dusun Birem, Desa Birem, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, Madura dicuri OTK, ditemukan terbakar di jarak 500 meter dari rumah, pada (15/8/2025).

TRIBUNMADURA.COM, MADURA- Berikut ini adalah kumpulan berita Madura Terpopuler, Selasa (19/8/2025).
 
Dari motor warga Sampang hilang dicuri, hingga sosok guru MAN 2 Pamekasan.
 
1. Sampang Geger, Motor Warga Hilang Dicuri, Ditemukan Hangus Terbakar 500 Meter dari Rumah
 
Ketenangan warga Dusun Birem, Desa Birem, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, Madura mendadak geger.

Sebuah sepeda motor ditemukan dalam kondisi hangus terbakar, hanya berjarak sekitar 500 meter dari rumah pemiliknya.

Motor tersebut milik Thoiful Badri (35), warga setempat, yang sebelumnya diduga digasak pencuri.

Tragisnya, motor jenis Honda Vario putih-biru itu tak lagi bisa digunakan setelah tinggal rangka akibat dilalap api.

Plh Kasi Humas Polres Sampang, AKP Eko Puji Waluyo, membenarkan peristiwa tersebut yang terjadi pada (15/8/2025) pagi.

"Benar, motor tersebut milik saudara Thoiful Badri. Saat ini kasus masih dalam proses penyelidikan," ujarnya, Senin (18/8/2025).

Kejadian bermula sekitar pukul 06.00 WIB. Hamdeh, ibu korban, terkejut saat melihat pintu tempat penyimpanan motor dalam keadaan terbuka.

Rasa curiganya berubah menjadi kepanikan ketika mendapati motor sang anak sudah tak ada.

Tak lama berselang, warga dikejutkan dengan pemandangan yang tak biasa yakni, sebuah motor terbakar hebat di dekat pemukiman.

Saat api padam, wujudnya nyaris tak dikenali, namun tetap dipastikan milik Thoiful.

Penemuan ini menimbulkan dugaan bahwa pelaku pencurian dengan sengaja membakar motor tersebut untuk menghilangkan jejak kejahatannya. Warga pun resah, lantaran kejadian ini bisa menimpa siapa saja.

“Kami benar-benar kaget, tiba-tiba ada motor dalam kondisi hangus. Semoga polisi segera menangkapnya,” ucap salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.

Hingga kini, polisi masih memburu pelaku sekaligus mendalami motif di balik aksi yang membuat geger itu.

Sementara masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan, sebab peristiwa ini seakan menjadi alarm bahaya bagi keamanan lingkungan sekitar.

 
 
2. Sosok Chandra Kirana, Guru MAN 2 Pamekasan 31 Tahun Setia Mengabdi Terima Satyalancana dari Presiden
 
Menerima penghargaan Satyalancana Karya Satya dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menjadi kebanggaan tersendiri bagi Chandra Kirana guru biologi MAN 2 Pamekasan, Madura.

Penghargaan tersebut diberikan saat upacara HUT ke-80 Kemerdekaan Indonesia di lapangan Kantor Kemenag Kabupaten Pamekasan Jalan Brawijaya 5, Minggu (17/08/2025) kemarin.

Satyalancana Karya Satya adalah tanda kehormatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Indonesia sebagai penghargaan atas pengabdian dan kinerja mereka selama bekerja. 

Penghargaan ini diberikan kepada PNS yang telah menunjukkan kesetiaan, kejujuran, kecakapan, dan kedisiplinan dalam bekerja secara terus-menerus selama 10, 20, atau 30 tahun. 

"Saya bangga dan terharu atas penghargaan ini,” kata Chandra, Senin (18/8/2025).

Chandra menyampaikan terima kasih kepada MAN 2 Pamekasan yang telah mengusulkan agar bisa mendapatkan penghargaan tersebut.

"Saya sudah 31 tahun mengabdi. Terima kasih MAN 2 Pamekasan yang telah berupaya agar saya bisa memperoleh penghargaan ini."

"Terima kasih telah memberi ruang dan waktu untuk saya berinovasi di madrasah," paparnya.

Wanita yang juga anggota Forum Relawan Penanggulangan Bencana (FRPB) Pamekasan berharap penghargaan yang telah diperoleh akan menjadi motivasi untuk terus melaksanakan tugas dengan baik.

"Penghargaan ini memacu saya ke depan agar melaksanakan tugas dengan baik."

"Saya akan tetap setia, disiplin, dan bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas di MAN 2 Pamekasan," pungkasnya.
 
 
3. 'Bilang Sama Orang Tuamu, Kronologi Lengkap Kades Sapeken Menampar Wanita
 
Joni Junaidi, Kepala Desa (Kades) Sapeken, Kabupaten Sumenep Madura ini dilaporkan warganya sendiri ke Polsek setempat karena menganiaya terhadap korban alias warga yang saat ini dipimpinnya.

Joni Junaidi yang juga sebagai Ketua Persaudaraan Kepala Desa Indonesia (PKDI) Kecamatan atau Pulau Sapeken Sumenep ini diduga dua kali menampar pipi kanan korban, yakni Nadia Fega (21) dan bahkan mengusir dari desanya.

Kasus penganiayaan terhadap perempuan yang berstatus mengurus rumah tangga itu terjadi di Jl. Baru Desa Sapeken, pada Rabu (13/8/2025) lalu.

Kepada TribunMadura.com, korban mengaku awalnya pukul 16.32 WIB jalan-jalan keliling Sapeken satu putaran dan mampir ke kota jl raya satu untuk beli cilok. Setelah itu, menuju dermaga baru untuk beli air minum.

Di tempat itulah korban bertemu dengan pelaku (Joni Junaidi) yang juga memanggil korban dan pelaku menanyakan kedatangannya. Nadia mengaku baru datang sehari sebelumnya karena ada acara pernikahan.

"Langsung pak Joni menjawab, kamu gak usah ke Sapeken lagi dan kamu harus pulang ke Kangean. Terus kenapa pak, disitu pak Joni langsung menampar pipi kanan saya menangis. Habis itu, pak Joni ngoceh terus dan memukul lagi kedua kalinya ke saya," tutur Nadia Fega, Sabtu (18/8/2025).

Bahkan tambahnya, pelaku melontarkan kalimat ke korban untuk bilang ke orang tuanya jika tidak merasa takut.

"Bilang sama orang tua dan keluargamu, aku tidak takut," kata korban menirukan kalimat Joni Junaidi saat kejadian.

Ditanya lebih dalam, korban mengaku tidak ada masalah pribadi dengan pelaku.

"Kalau persoalan cara berpakaian tergantung kita, yang penting tidak merugikan orang lain," tambahnya.

Akibat kejadian itu, pelaku langsung dilaporkan ke Polsek Sapeken dengan nomor laporan LP/B/7/VIII/2025/SPKT/POLSEK SAPEKEN.

Terpisah, Kepala Desa Sapeken Joni Junaidi saat dikonfirmasi terkait laporan dirinya yang dipolisikan karena diduga terlibat kasus penganiayaan warganya memailih irit bicara.

"Nanti ketemu di Sumenep aja, biar langsung jumpa pers," singkatnya.

Dikonfirmasi Kapolsek Sapeken Iptu Taufik membenarkan laporan tersebut, dan saat ini masih tahap penyelidikan.

"Iya ada, sekarang dalam proses penyelidikan," ungkap Iptu Taufik.

 
 
 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
 
 

Berita Terkini