Berita Pamekasan

Jawaban Kepala SPPG Khusus Pamekasan soal Menu MBG untuk Siswa Orang Tua Tak Khawatir Keracunan

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Khusus Kabupaten Pamekasan, Madura menerapkan prosedur dapur

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Januar
TribunMadura.com/ Kuswanto
MBG HIGIENIS: Suasana saat Kepala SPPG Khusus Kabupaten Pamekasan, Nurul Hidayat mengecek langsung koki dapur saat memasukkan menu MBG ke dalam ompreng, Rabu (1/10/2025). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Khusus Kabupaten Pamekasan, Madura menerapkan prosedur dapur dan seluruh proses produksi makanan bersih dan memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).

Dapur yang berlokasi di area Markas Kodim 0826 Pamekasan itu juga menjalankan Standar Operasional Prosedur (SOP) secara ketat untuk pengawasan bahan baku, penyimpanan, pengolahan, hingga distribusi makanan bergizi gratis (MBG) ke sejumlah sekolah.

Kepala SPPG Khusus Kabupaten Pamekasan, Nurul Hidayat menjelaskan penerapan menu MBG yang higienis ini untuk menghindari indikasi keracunan atau adanya makanan berbelatung sebelum diberikan kepada siswa.

Kata dia, penerimaan bahan baku di SPPG Khusus Pamekasan dicek ketat mulai dari bahan baku datang apakah layak konsumsi atau tidak dari pemasok (supplier)

Tak hanya itu, pengolahan bahan baku juga ditinjau ketat oleh ahli gizi yang wajib mengikuti standar operasional (SOP) mulai dari proses memasak yang tidak boleh terlalu larut malam.

Dalam setiap harinya, SPPG Khusus di Pamekasan ini memasak semua bahan baku menu MBG mulai pukul 02.00 WIB dini hari.

Semua bahan baku yang dibeli SPPG Khusus itu juga terlebih dahulu dicek oleh 2 petugas khusus yang terdiri dari asisten lapangan dan bagian akuntan sebelum diolah di dapur.

Terakhir, semua bahan baku yang akan diolah diperiksa langsung oleh ahli gizi.

“Bahan baku yang datang langsung diperiksa oleh ahli gizi. Ssebelum dipotong juga diperiksa ahli gizi apakah bahan baku yang akan dipotong atau dimasak itu layak konsumsi atau tidak. Terus dicek apakah ada kerusakan atau tidak dari pemasok,” kata Nurul Hidayat saat diwawancarai di ruang kerjanya, Rabu (1/10/2025).

Penurutan Hidayat, menu MBG yang sudah dimasak ini didistribusikan ke sejumlah sekolah mulai pukul 07.30 WIB untuk porsi TK dan SD.

Khusus porsi SMP dan SMA, pendistribusian dimulai pukul 10.00 WIB.

SPPG Khusus Pamekasan ini terdata mengirim menu MBG ke 13 sekolah dengan porsi sebanyak 3485 menu MBG per hari.

Ribuan menu MBG itu dimasak oleh 10 koki dapur yang telah mempunyai sertifikat penjamah makanan.

Setiap koki punya tugas masing-masing, mulai memasak nasi, memasak lauk, bagian mengolah sayur dan pengemasan ke dalam ompreng.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved