Berita Pamekasan

Jawaban Kepala SPPG Khusus Pamekasan soal Menu MBG untuk Siswa Orang Tua Tak Khawatir Keracunan

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Khusus Kabupaten Pamekasan, Madura menerapkan prosedur dapur

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Januar
TribunMadura.com/ Kuswanto
MBG HIGIENIS: Suasana saat Kepala SPPG Khusus Kabupaten Pamekasan, Nurul Hidayat mengecek langsung koki dapur saat memasukkan menu MBG ke dalam ompreng, Rabu (1/10/2025). 

Selain itu, saat menu MBG mulai diproduksi, semua petugas dapur wajib memakai alat pelindung diri (APD) lengkap.

“Kalau menjaga higienitas makanan, bagian petugas pembersih kami tugaskan kondisi dapur wajib bersih terus. Setiap celah yang rentan lalat dan serangga masuk harus mempunyai insect killer untuk perangkap lalat atau serangga agar tidak masuk dan menyentuh menu MBG,” ungkap Hidayat.

Tak cukup itu, saat pendistribusian menu MBG ke setiap sekolah, juga dicek oleh ahli gizi bersama asisten lapangan.

Tujuannya agar menu MBG yang sudah siap disajikan ke siswa tetap higienis.

Tugas lain asisten lapangan juga bertanggung jawab untuk mengantar menu MBG ke sejumlah sekolah penerima bantuan.

Dalam seminggu, terhitung 5 hari pengiriman menu MBG ke 13 sekolah mulai hari Senin - Kamis.

“Untuk menghindari kontaminasi, mobil box pengangkut menu MBG dibersihkan setiap hari dan rutin dicek khawatir ada semut dan serangga,” jelas Hidayat.

Hidayat juga menjelaskan setiap menu porsi MBG yang disajikan kepada siswa sudah melalui takaran khusus oleh ahli gizi.

Dia memastikan takaran gizi menu MBG mengikuti petunjuk teknis terbaru di badan gizi yang telah tercantum gramasi setiap bahan baku makanan yang diolah.

Setiap hari, menu MBG yang disajikan kepada siswa juga bervariatif, mulai dari menu nasi, mie, dan roti spaghetti.

“Kalau menu mie dan roti spaghetti tidak terlalu sering, kadang sebulan sekali,” papar Hidayat.

Di sisi lain, untuk memastikan higienitas kondisi dapur SPPG Khusus ini, Dinas Kesehatan Pamekasan rutin melakukan inspeksi kesehatan lingkungan (IKL) dalam sebulan sekali.

IKL ini dicek mulai dari kelayakan dapur, kebersihan tempat cuci tangan, dari penerapan SOP karyawan SPPG Khusus sebelum dan saat masuk ke dalam dapur yang diwajibkan mencuci cuci tangan terlebih dahulu.

Tak hanya itu, pembuangan limbah di dapur SPPG Khusus Pamekasan juga dicek rutin oleh Dinas Kesehatan Pamekasan.

“Dapur SPPG kami mempunyai Instalasi Pengolahan Air Limbah dan sumur resapan untuk penampungan lemak. Sehingga limbah dari sisa bahan baku itu tidak akan menimbulkan bau dan harus menjaga limbah itu supaya tidak bau ke masyarakat. Selama ini aman tidak ada komplain,” tegasnya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved