TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA- Seorang pengusaha asal Jawa Timur yakin bisa menguasai pasar lobster dunia.
Itu terjadi setelah adanya peraturan yang dianggapnya objektif dan setara.
Setelah sempat terhambat oleh kebijakan ekspor benih bening lobster (BBL), PT Bandar Laut Dunia (BALAD) Grup kini siap untuk menguasai pasar lobster dunia.
Hal ini menyusul keputusan Presiden RI untuk memberhentikan sementara ekspor BBL dan menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) baru yang melibatkan lintas kementerian dan lembaga.
Founder dan Owner PT BALAD Grup, HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, mengungkapkan rasa syukur dan optimismenya atas perubahan kebijakan ini. Ia mengaku sempat merasa "diprank" dan "dikibuli" oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terkait aturan ekspor BBL.
"Saya bersyukur ketika per 1 Agustus Presiden RI memutuskan untuk memberhentikan sementara ekspor BBL dari Indonesia ke Vietnam," ujar Gus Lilur, sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulis, Kamis (4/9/2025).
Gus Lilur menjelaskan bahwa Perpres baru yang akan diterbitkan akan melibatkan Kementerian Keuangan, Kementerian Luar Negeri, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Polri, TNI, Kejaksaan Agung, KKP, dan kemungkinan Kementerian Pertahanan.
Ia meyakini bahwa dengan aturan yang lebih transparan dan melibatkan banyak pihak, PT BALAD Grup akan mampu menjadi pemain utama di pasar lobster dunia.
"Dengan aturan main yang setara dan obyektif, saya bersama Bandar Laut Dunia Grup akan menjadi Raja Lobster Dunia," tegasnya.
Dalam waktu dekat, 17 tim dari BALAD Grup akan bergerak ke salah satu provinsi untuk membuka kantor cabang, sembilan gudang penampungan dan pembelian BBL, serta mendirikan 200 Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang melibatkan ribuan nelayan.
Selain itu, PT BALAD Grup juga akan kembali menata usaha akuakultur di Gugusan Teluk Kangean.
Selain fokus pada bisnis lobster, Gus Lilur juga akan kembali menata agenda kerja lainnya yang sempat terbengkalai, termasuk menata kembali tambang-tambang miliknya.
Dari hasil tambang tersebut, ia berencana untuk membangun pabrik rokok, pabrik beras, perkebunan tembakau, pabrik air mineral, serta menjalankan perdagangan hasil pertanian, perkebunan, dan perikanan budidaya.
Gus Lilur mengaku bangga dan bahagia karena Presiden RI berani memberantas mafia. Ia merasa bahwa kerja keras, kejujuran, dan idealisme yang selama ini ia perjuangkan telah mendapatkan dukungan utama dari Presiden Prabowo Subianto.
Rencana perjalanan usaha ini ia beri nama "AKUR AMAT KAU PEDRAS", yang merupakan akronim dari Akuakultur, Rokok, Air Mineral, Tambang, Kebun, Tembakau, Pertanian, Perdagangan, dan Beras.
"Mari bersama cintai Indonesia. Mari bersama bangun jaya Indonesia," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.