Bacaan Doa

Doa Gerhana Bulan dan Tata Cara Salatnya, Sesuai Ajaran Nabi Muhammad SAW

Selain doa gerhana bulan, simak juga tata cara salatnya sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.

Editor: Januar
Freepik.com
Ilustrasi -Doa Gerhana Bulan 

TRIBUNMADURA.COM- Berikut ini adalah doa gerhana bulan.
 
Selain doa gerhana bulan, simak juga tata cara salatnya sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad SAW.
 
Dilansir dari Tribunnews, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) mengajak umat Islam untuk melaksanakan shalat gerhana bulan total (blood moon) yang diperkirakan terjadi pada Minggu (7/9/2025) hingga Senin dini hari (8/9/2025).

Menurut Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), fenomena langit ini akan mulai terlihat pukul 23.27 WIB hingga tiga jam berikutnya.

Dalam ajaran Islam, shalat gerhana hukumnya sunnah muakkad atau sangat dianjurkan.

Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain (Beirut, Darul Kutub Ilmiyah, 2002).

Tata cara sholat gerhana bulan sedikit berbeda dengan sholat sunnah pada umumnya, yaitu dua rakaat dengan setiap rakaatnya memiliki dua ruku dan dua itidal.

Dalam Al-Quran disebutkan bahwa Matahari dan Bulan berada dalam peredarannya atas izin Allah SWT.

“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing beredar pada garis edarnya." (QS. Al-Anbiya [21]: 33)

Ada pun dalam hadis disebutkan bahwa pernah terjadi gerhana pada masa Rasulullah dan beliau menyuruh umatnya untuk sholat.


"Telah menceritakan kepada kami ʻAbdullah bin Muhammad, ia berkata: telah menceritakan kepada kami Hasyim bin al-Qasim, ia berkata: telah menceritakan kepada kami Syaiban Abu Muʻawiyyah, dari Ziyad bin ʻIllaqoh dari al-Mughiroh bin Syuʻbah berkata: “Pada masa Rasulullah shallallahu ʻalaihi wasallam pernah terjadi gerhana matahari, yaitu di hari meninggalnya putera beliau, Ibrahim.” Orang-orang lalu berkata: “Gerhana matahari ini terjadi karena meninggalnya Ibrahim!” Maka Rasulullah shallallahu ʻalaihi wasallam pun bersabda: “Sesungguhnya matahari dan bulan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena mati atau hidupnya seseorang. Jika kalian melihat gerhana, maka shalat dan berdoalah kalian kepada Allah.” (H.R. Bukhari I: No. 1043)

Dalam hadis lain, Rasulullah menjelaskan bahwa gerhana merupakan salah satu tanda kebesaran Allah.

“Telah menceritakan kepada kami Syihab bin ʻAbbad, ia berkata: telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Humaid, dari Ismail dari Qais, ia berkata: Aku mendengar Abu Masʻud telah berkata: telah bersabda Nabi Saw: “Sesungguhnya Matahari dan Bulan tidak akan mengalami gerhana disebabkan karena matinya seorang dari manusia, tetapi keduanya adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah. Jika kalian melihat gerhana keduanya, maka berdirilah untuk salat”. (HR al-Bukhari I: No. 1041)


Selain sholat, Rasulullah juga meminta umatnya untuk memperbanyak dzikir. 

Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda Allah. Keduanya tidak mengalami gerhana karena kematian atau kelahiran seseorang. Jika kalian melihatnya, maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah salat, dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari & Muslim)

Atas dasar ajaran Rasulullah dalam hadis-hadis di atas, Kemenag RI membagikan bacaan doa sholat gerhana Bulan.

Doa Gerhana Bulan
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ، سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ
Astaghfirullāhal ‘azhīm, Subhānallāh, walhamdulillāh, wa lā ilāha illallāh, wallāhu akbar, wa lā ḥaula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil ‘azhīm.

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung. Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”

Melalui laman resminya, Kementerian Agama juga menuliskan tata cara melaksanakan sholat gerhana bulan bagi umat Islam di Indonesia.

Tata Cara Sholat Gerhana Bulan
1. Membaca niat shalat gerhana 

أُصَلِّي سُنَّةَ الخُسُوفِ رَكْعَتَيْنِ لله تَعَالَى
Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: “Saya niat shalat sunah gerhana bulan dua rakaat karena Allah SWT.”

2. Takbiratul ihram

3. Membaca doa Iftitah

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ
اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ،
اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ
Allahumma baa‘id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa‘adta baina al-masyriqi wal-maghrib.
Allahumma naqqinii min khathaayaaya kamaa yunaqqa ats-tsawbu al-abyadhu mina ad-danas.
Allahumma-ghsilnii min khathaayaaya bits-tsalji wal-maa’i wal-barad

Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana pakaian putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, salju, dan embun."

4. Membaca Ta’awudz dan Al-Fatihah

5. Membaca surat Al-Qur’an dengan jahr (lantang)

6. Rukuk pertama (lama), dengan membaca:

Subhana rabbiyal 'adhiimi wabihamdih (3×)

Artinya: Maha Suci Allah, Tuhanku Yang Maha Agung dan aku memuji kepadaNya (3×)

7. I‘tidal (bangkit dari Ruku), dengan membaca:

Sami'allahu liman hamidah (saat mengangkat tangan). Rabbanaa lakal hamdu mil-us samaa waati wamil-ul ardli wa mil-umaa syi'ta min syai-in ba'du.

Artinya: Allah mendengar orang yang memujiNya. Ya Allah, Tuhan kami, bagiMu segala puji sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh sesuatu yang Engkau kehendaki sesudah itu.

8. Membaca surat Al-Fatihah kembali

9. Membaca surat yang lebih pendek dari surat pada poin 5

10. Rukuk kedua (lebih singkat dari rukuk pertama)

12. I‘tidal (bangkit dari Ruku)

12. Sujud pertama

13. Duduk di antara dua sujud, dengan membaca:

Rabbighfirlii war hamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii

Artinya: Wahai Tuhanku, ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, cukupilah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah rejeki kepadaku, berilah petunjuk kepadaku, berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku.

14. Sujud kedua

15. Berdiri untuk melaksanakan rakaat kedua dengan tata cara yang sama seperti rakaat pertama

16. Setelah sampai pada poin 14, lalu tasyahud akhir, dengan membaca:

اَلتَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ،
اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ،
السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَىٰ عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ،
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِ مُحَمَّدٍ،
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَعَلَىٰ آلِ إِبْرَاهِيمَ،
وَبَارِكْ عَلَىٰ مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِ مُحَمَّدٍ،
كَمَا بَارَكْتَ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَعَلَىٰ آلِ إِبْرَاهِيمَ،
فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.
At-tahiyyaatu lillaahi was-sholawaatu wat-thayyibaatu,
Assalaamu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh,
Assalaamu ‘alainaa wa ‘alaa ‘ibaadillaahis-shoolihiin,
Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh.
Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad, wa ‘alaa aali Muhammad,
kamaa shallaita ‘alaa Ibraahiim wa ‘alaa aali Ibraahiim,
wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad,
kamaa baarakta ‘alaa Ibraahiim wa ‘alaa aali Ibraahiim,
fil ‘aalamiina innaka Hamiidum Majiid.

Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, dan kebaikan adalah milik Allah. Keselamatan atasmu, wahai Nabi, beserta rahmat Allah dan berkah-Nya. Keselamatan atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia di seluruh alam."

17. Salam, dengan membaca:

Assalamu'alaikum warahmatullaahi

Artinya: Keselamatan dan rahmat Allah semoga tetap pada kamu sekalian.

 

 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
 
 

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved