Pensiunan Guru Tewas Misterius, Polisi Singgung Luka Lebam dan Uang Sumbangan

Penyelidikan kasus kematian seorang pensiunan guru di Karanganyar, Jawa Tengah, Hartini (60), terus berlanjut.

Editor: Taufiq Rochman
Depositphotos
ILUSTRASI JENAZAH - Penyelidikan kasus kematian seorang pensiunan guru di Karanganyar, Jawa Tengah, Hartini (60), terus berlanjut. 

TRIBUNMADURA.COM - Penyelidikan kasus kematian seorang pensiunan guru di Karanganyar, Jawa Tengah, Hartini (60), terus berlanjut.

Hartini ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan oleh anaknya, pada Jumat (5/9/2025) malam.

Awalnya, korban dihubungi tetapi tidak memberikan jawaban.

Karena curiga, anaknya mendatangi rumah korban pada sore hari dan mendapati sang ibu sudah tak bernyawa.

Salah seorang warga, Anton, mengatakan Hartini merupakan seorang janda yang tinggal sendirian di rumahnya.

Dan kini pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi untuk memastikan penyebab kematiannya.

Menurut Kasatreskrim Polres Karanganyar, AKP Wikan Sri Kardiyono, saat ditemukan, korban diperkirakan meninggal belum lebih dari 24 jam.

Baca juga: Pensiunan PNS Tewas Tertabrak Truk saat Perbaiki Motornya yang Mogok di Bahu Jalan

Terdapat beberapa luka yang terlihat pada tubuh korban, termasuk lebam, luka seperti cakaran di tangan, dan dugaan bekas cekikan di leher.

"Penyebab kematian masih menunggu hasil autopsi," ujar AKP Wikan, Rabu (10/9/2025).

Ia menambahkan, "Ada luka lebam tetapi itu lebam mayat atau bekas kekerasan belum tahu. Bekas cakaran? Memang ada luka sedikit di tangan. Juga memang ada bekas tetapi kami tunggu untuk memastikan bekas cekikan atau tidak."

Hingga saat ini, polisi telah memeriksa 11 saksi terkait kasus tersebut.

Mayoritas dari mereka terakhir kali melihat korban pada Kamis malam, sehari sebelum korban ditemukan tewas.

"Rata-rata mereka sempat melihat korban. Kamis sore masih hidup. Jumat pagi sudah tidak ada yang bertemu," jelas Wikan.

Selain itu, polisi juga sedang mendalami kemungkinan adanya harta benda yang hilang dari rumah korban.

Anak korban masih belum bisa memastikan apakah ada uang atau barang berharga yang hilang, termasuk dompet berisi identitas korban yang masih dicari.

"Keterangan dari pihak keluarga masih dicek karena kemarin belum pasti (harta hilang)."

"Uang sumbangan? Itu kan belum pasti, anaknya belum bisa meyakinkan."

"Kemarin dari anak korban masih mencari dompet yang berisi identitas korban," tutur AKP Wikan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved