Berita Viral

Fakta Ortu Siswa Terima Surat Pernyataan Soal MBG: Tak Akan Menuntut Jika Keracunan atau Alergi

Surat pernyataan mengenai makan bergizi gratis di sebuah sekolah tengah viral, berisi tak akan menuntut jika keracunan atau alergi.

Editor: Mardianita Olga
Tribunenws.com/HO
SURAT PERNYATAAN - Ilustrasi makan bergizi gratis (MBG), program Presiden Prabowo Subianto yang menyasar anak-anak sekolah dari TK hingga SMA. Belakangan ini, surat pernyataan mengenai MBG di sebuah sekolah viral. Dalam surat itu, orang tua diminta tak menuntut jika sang anak keracunan. 

TRIBUNMADURA.COM - Program makan bergizi gratis alias MBG terus menjadi perhatian publik.

Kali ini, orang tua siswa di Brebes, Jawa Tengah, menerima surat pernyataan mengenai MBG.

Surat pernyataan itu kini viral di media sosial dan menerima berbagai respon.

Pasalnya, orang tua diminta untuk tidak menuntut jika siswa mengalami keracunan atau mendapat reaksi alergi.

Tak hanya itu, surat tersebut menggunakan kop Kementerian Agama (Kemenag).

Surat pernyataan itu diterima oleh orang tua siswa MTs Negeri 2 Brebes.

Enam poin tercantum dalam surat itu, yaitu:

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Google News TribunMadura.com

Baca juga: Kepsek di Sumenep Bingung MBG Sering Sisa Gegara Siswa Ogah Makan, Berakhir Suruh Bawa Kotak Bekal

Saya memahami bahwa makanan telah disiapkan sesuai standar kebersihan dan kesehatan yang berlaku. Saya juga menyadari serta bersedia menanggung risiko yang mungkin timbul di kemudian hari, antara lain:

  1. Terjadinya gangguan pencernaan (misalnya sakit perut, diare, mual).
  2. Reaksi alergi terhadap bahan makanan tertentu yang mungkin tidak teridentifikasi sebelumnya.
  3. Kontaminasi ringan terhadap makanan akibat faktor lingkungan atau distribusi.
  4. Ketidakcocokan makanan dengan kondisi kesehatan pribadi anak.
  5. Keracunan makanan yang disebabkan oleh faktor di luar kendali pihak sekolah/panitia (misalnya proses pengiriman atau kelalaian pihak ketiga).
  6. Bersedia membayar ganti rugi sebesar Rp80.000,- jika tempat makan rusak atau hilang.

Sehubungan dengan hal tersebut, saya tidak akan menuntut secara hukum pihak sekolah maupun panitia penyelenggara apabila terjadi hal-hal tersebut selama pihak penyelenggara telah menjalankan prosedur sesuai standar yang berlaku.

Surat yang beredar luas di media sosial X itu tampak wajib mencatumkan materai senilai Rp10.000.

Saat dikonfirmasi mengenai surat pernyataan MBG yang viral tersebut, Humas MTSN 2 Brebes, Jenab Yuniarti, mengatakan permasalahan itu sudah selesai.

Ia mengatakan penyelesaian permasalahan surat pernyataan MBG dilakukan berdasarkan kesepakatan pihak terkait.

"Sudah clear, Bapak. Itu kesepakatan bersama nggih, antara pihak terkait," katanya kepada TribunBanyumas.com, Selasa (16/9/2025).

Terpisah, Kepala Kemenag Brebes, Abdul Wahab, mengungkapkan klarifikasi MTSN 2 Brebes terkait surat tersebut.

Baca juga: Satgas MBG Sampang Warning SPBG: Jangan Main-main dengan Standar Gizi

SATGAS MBG : Ilustrasi - Pemerintah Kabupaten Sampang, Madura, membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk mengawasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
SATGAS MBG : Ilustrasi - Pemerintah Kabupaten Sampang, Madura, membentuk Satuan Tugas (Satgas) untuk mengawasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). (istimewa/ Tribunnews)

Abdul mengatakan, MTSN 2 Brebes berinisiatif membuat surat pernyataan setelah ada masukan dari asisten lapangan (aslap) MBG).

"Aslap menyarankan dan memberi contoh surat edaran tentang menolak atau menerima MBG yang ditandatangani orang tua."

"Lalu, MTSN 2 Brebes membuat edaran menggunakan kop Kemenag," jelas Abdul, Selasa, dikutip dari Kompas.com.

Kasi Pendidikan Madrasah Kemenag Kabupaten Brebes, Mad Sholeh, juga menyampaikan hal serupa.

Ia menyebut MTSN 2 Brebes tak berkoordinasi dengan Kemenag saat hendak membuat surat itu.

Surat itu dibuat ketika akan ada kerja sama antara pihak pengelola MBG dengan MTSN 2 Brebes.

Baca juga: Baru Seminggu Masuk, Ratusan Siswa SMPN Kupang Dilarikan ke RS Diduga Keracunan MBG: Nasinya Bau

"Jadi sebelumnya tidak ada koordinasi dengan pihak Kemenag. Pihak pengelola MBG menyerahkan contoh surat seperti itu."

"Dan pada Jumat ditindaklanjuti pihak sekolah dengan membuat surat dan diserahkan ke siswa," urai Sholeh, Selasa, masih dari Kompas.com.

Abdul Wahab mengungkapkan MTSN 2 Brebes telah menarik surat pernyataan MBG itu.

Sebagai gantinya, ujar Abdul, pihak sekolah melakukan pendataan siapa saja siswa yang bersedia menerima program MBG lewat Google Form.

"Pada Jumat siang 12 September 2025 surat diedarkan, dan pada sore harinya atas instruksi Kasi Penmad Kemenag Brebes surat ditarik," ungkapnya.

"Isinya (Google Form) mencantumkan nama, kelas, dan ada alergi apa. Ini sebagai upaya pencegahan," kata Sholeh terpisah.

Hal senada juga disampaikan Plt Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Wahid Arbani.

Ia mengatakan surat itu sudah ditarik sejak Jumat (12/9/2025).

Wahid menambahkan, telah dilakukan rapat koordinasi. Hasilnya, sudah ada titik temu soal program MBG, khususnya di MTSN 2 Brebes.

Baca juga: Puluhan Siswa di Pamekasan Request Menu MBG, Dari Lalapan hingga Spageti

"Surat edaran tersebut sudah ditarik dan dicabut sejak Jumat (12/9/2025). Pada Senin (15/9/2025) juga telah dilakukan rapat koordinasi, dan sudah ada titik temu terkait program MBG khususnya di MTsN 2 Brebes," urai Wahid di Semarang, Senin (15/9/2025).

Ia pun mengingatkan agar lembaga pendidikan selalu berkoordinasi sebelum mengeluarkan surat resmi.

"Kadang di lapangan memang ada dinamika. Karena itu fungsi komunikasi dan koordinasi harus terus diperkuat. Intinya, Kemenag Jateng tetap satu suara: mendukung penuh program MBG," pungkas dia.

Surat pernyataan itu menarik perhatian karena belakangan berita siswa keracunan diduga akibat MBG marak terjadi.

Pada Kamis (31/7/2025), siswa SMPN 1 Cilimus, Kuningan, Jawa Barat keracunan massal diduga setelah mengonsumsi MBG.

MBG adalah singkatan dari Makan Bergizi Gratis. Ini adalah sebuah program yang bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi secara gratis, terutama bagi anak-anak sekolah.

Program ini merupakan salah satu inisiatif unggulan yang digagas oleh pemerintah baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Insiden yang menghebohkan ini memicu keresahan para orang tua siswa, salah satunya Fajar, yang menyayangkan penanganan pihak sekolah yang dinilai kurang sigap.

Korban keracunan mengalami mual, muntah, bahkan ada yang kejang, setelah mengonsumsi menu nasi kuning, telur, ketimun, dan susu sachet.

Bupati Kuningan, H. Dian Rachmat Yanuar, dan Dandim 0615 Kuningan Letkol Arh Kiki Wiryawan, segera meninjau langsung pelayanan medis di Puskesmas Cilimus tempat para siswa dirawat.

Saat dimintai komentarnya, Bupati Kuningan H Dian Rachmat Yanuar menunjuk Dandim 0615/Kuningan. 

Baca juga: Fakta MBG di Tangsel Berupa Bahan Mentah, Orangtua Kudu Masak Beras hingga Telur: Sudah Libur

KERACUNAN MENU MBG - Para guru menunggui siswanya di Puskesmas Cilimus, Kuningan, Jawa Barat, Kamis (31/7/2025). Puluhan pelajar SMPN 1 Cilimus itu mengalami keracunan usai menyantap makan bergizi gratis (MBG).
KERACUNAN MENU MBG - Para guru menunggui siswanya di Puskesmas Cilimus, Kuningan, Jawa Barat, Kamis (31/7/2025). Puluhan pelajar SMPN 1 Cilimus itu mengalami keracunan usai menyantap makan bergizi gratis (MBG). (TribunJabar)

Adapun menu MBG yang sediakan hingga membuat pelajar keracunan itu nasi kuning, susu sachet, ketimun olahan dan telur yang sudah di masak.

Akibat keracunan yang dialami pelajar SMPN 1 Cilimus hingga membuat orang tua murid merasa resah.

"Kami tentu resah mendengar informasi keracunan. Yang menjadi keprihatinan kami, kenapa pihak sekolah tidak sigap memberikan pelayanan kepada anak kami yang kena racun makanan," kata Fajar yang juga wali murid kelas 8 SMPN 1 Cilimus.

Fajar mengemuka, saat mengalami anak terkena gangguan kesehatan, usai menyantap MBG. "Ada rasa mual hingga muntah - muntah.

Terus kata anak saya, temannya juga ada yang kejang. Nah, untuk menu makanan tadi nasi kuning, susu sachet, ketimun lalaban dan telur hasil masak yang diketahui mengeluarkan bau tak sedap," katanya. 

 Sejumlah pelajar SMPN 1 Cilimus Diduga keracunan usai menikmati sajian makanan bergizi gratis (MBG). Informasi terhimpun menyebut, kejadian menghebohkan  itu berlangsung sekitar pukul 14. 00 WIB. 

"Atas kejadian yang menimpa anak saya, dari keracunan makanan. Saya prihatin dengan sikap sekolah dalam melakukan penanganan," kata Fajar salah seorang wali murid, yang juga warga Desa Linggasana, Kecamatan Cilimus, Kamis (31/7/2025).

----- 

Berita viral dan berita seleb lainnya.

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved