Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Update Evakuasi Ponpes Al Khoziny: Tak Ada Tanda Kehidupan, Petugas Pakai Crane dan Penyangga

Tim SAR gabungan masih fokus upaya pemindahan material atau puing-puing bangunan yang runtuh.

Penulis: M Taufik | Editor: Taufiq Rochman
Tribun Jatim Network/Achmad Zaimul Haq
ALAT BERAT DIKERAHKAN - Tampilan live alat berat mulai dikerahkan untuk membongkar puing Musala Ponpes Al Khoziny untuk mengevakuasi korban yang terjebak puing ditayangkan di posko Basarnas, Kamis (2/10/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik

TRIBUNMADURA.COM, SIDOARJO - Tim SAR gabungan masih fokus upaya pemindahan material atau puing-puing bangunan yang runtuh.

Upaya itu terus dilakukan sejak petugas mengerahkan alat berat ke lokasi bangunan roboh di kompleks Pondok Pesantren Al Khoziny, Kamis (2/10/2025) siang. 

Hingga Kamis malam ini, proses itu terus berjalan.

Balok beton, plat, dan berbagai puing reruntuhan terus dipindahkan dari lokasi.

Petugas gabungan pun terus bergerak dengan disaksikan para keluarga korban melalui sambungan video live. 

“Malam ini kita tidak melakukan evakuasi manusia tapi evakuasi puing. "

"Jadi kita memindahkan beban dari yang paling atas secara berkala untuk mengurangi beban struktur bangunan,” kata Kasubdit Pengarahan dan Pengendalian Operasi Basarnas, Emi Freezer, Kamis malam. 

Menurutnya, masih ada tujuh posisi yang berada di lapisan paling bawah di sektor A2.

Dan itu tidak bisa dievakuasi selama beban di atasnya tidak dikurangi atau dipindahkan.

Makanya, Tim SAR berupaya memindahkan dengan menggunakan alat berat yang terpilih, dengan pertimbangan yang paling sedikit memberikan dampak getaran. 

Crane yang dikerahkan di lokasi kejadian, prinsip kerjanya dengan angker yang distabilkan.

Jadi di situ bukan seperti bolduser.

Semakin jauh crane ini bergerak, beban angker atau batang crane, maka beban yang diterima crane semakin besar. 

Kendalanya, kata dia, kondisi bangunan yang sangat tidak stabil lantaran semua tiang penyangga sudah roboh.

Dan beban di atas semua bertumpuk sampai yang paling bawah.

Sehingga rentan terhadap pola kuncian dari runtuhan bergeser.

Sejak Kamis siang, tim SAR gabungan mulai mengerahkan alat berat berupa crane untuk memindahkan material reruntuhan dari bagian atas reruntuhan bangunan.

Penggunaan crane dilakukan setelah tim rescue Basarnas melaksanakan rangkaian assessment sebanyak tiga fase, pada Rabu (1/10/2025) malam.

Pada fase pertama, tim melakukan pengecekan tanda-tanda kehidupan di Site A1, A2, dan A3 dengan cara memanggil korban secara bergantian.

Namun hasilnya nihil.

Fase kedua dilanjutkan dengan penggunaan search camera yang menjangkau celah hingga kedalaman lima meter.

Hasilnya, juga tidak ditemukan tanda-tanda kehidupan.

Kemudian, fase ketiga dilakukan dengan wall scan suffer 400 untuk mendeteksi keberadaan orang di balik reruntuhan dinding beton.

Hasil pemeriksaan tidak menemukan adanya tanda napas maupun denyut nadi.

Tak berhenti di situ, tim rescue beralih menggunakan multi search seismic scanner.

Peralatan ini berfungsi menangkap getaran dan suara kecil dari dalam reruntuhan untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya korban hidup.

Selama proses assessment dan reassessment, area lokasi reruntuhan disterilisasi agar tidak ada suara tambahan yang memengaruhi hasil deteksi. 

Secara paralel, tim BNPB juga mengerahkan drone thermal untuk memperluas pencarian tanda-tanda kehidupan dari udara.

Setelah seluruh tahapan memastikan tidak ada respons korban dari balik reruntuhan, tim SAR gabungan bersama pihak keluarga sepakat untuk memulai proses pemindahan material dengan crane.

Upaya ini dilakukan secara bertahap agar tetap menjaga keselamatan tim di lapangan.

Selain membersihkan material di bagian atas, tim SAR gabungan bersama pihak terkait juga memasang shoring atau penyangga di titik rawan.

Shoring ini digunakan untuk menjaga kestabilan reruntuhan saat proses pembersihan dilakukan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved