Berita Pacitan

Pacitan Gempar, Remaja Tega Aniaya Neneknya, Bermula dari 1 Sebutan yang Bikin Pelaku Muntab

Pacitan mendadak gempar.   Seorang nenek dianiaya oleh cucunya.   Dilansir dari Kompas.com, seorang remaja berinisial

Editor: Januar
TribunMadura.com/ Pramita Kusumaningrum
Seorang remaja berinisial CR (16) tega menganiaya nenek angkatnya, S (70), hingga harus dilarikan ke IGD RSUD dr Darsono Pacitan, Jawa Timur. 
Ringkasan Berita:
  • Seorang remaja berinisial CR (16) tega menganiaya nenek angkatnya
  • Dugaan awal motif di balik penganiayaan ini adalah rasa kesal pelaku yang kerap disebut "cucu pungut"

 

TRIBUNMADURA.COM, PACITAN- Pacitan mendadak gempar.
 
Seorang nenek dianiaya oleh cucunya.
 
Dilansir dari Kompas.com, seorang remaja berinisial CR (16) tega menganiaya nenek angkatnya, S (70), hingga harus dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr Darsono Pacitan, Jawa Timur.
 
Menurut Kapolres Pacitan, AKBP Ayub Diponegoro Azhar, dugaan awal motif di balik penganiayaan ini adalah rasa kesal pelaku yang kerap disebut "cucu pungut" oleh nenek angkat tersebut.
 
"Dugaan awal kesal karena nenek angkat menyebut pelaku cucu pungut," kata Ayub, Rabu (15/10/2025). Kronologi Kejadian Peristiwa tragis ini terjadi pada Selasa (14/10/2025) sekitar pukul 18.00 WIB.


Pihak kepolisian di Polsek Donorojo, menerima laporan mengenai insiden tersebut pada tengah malam.


Nenek S mengalami luka serius akibat penganiayaan tersebut.
 
"Korban telah dibawa ke IGD RSUD dr Darsono Pacitan," jelas mantan Kasatreskrim Polres Gresik itu.
 
Korban diketahui menderita luka bacok di bagian kepala belakang dan punggung.
 
Terlibat Tawuran
 
Kini, Nenek S masih dalam perawatan intensif di rumah sakit untuk memulihkan kondisinya.
 
Motif Sakit Hati Polisi bergerak cepat mengamankan pelaku CR, yang tidak lain adalah cucu angkat korban.
 
Pelaku kini telah diamankan di Mapolres Pacitan, untuk proses penyelidikan lebih lanjut.
 
Dari hasil pendalaman awal, terungkap bahwa CR merasa sakit hati yang mendalam atas perkataan Nenek S yang selalu menyinggung statusnya sebagai cucu angkat.
 
"Hasil penyelidikan awal, diduga pelaku melakukan pembacokan terhadap korban dengan menggunakan senjata tajam berupa golok," pungkas Ayub.


Kasus ini, menjadi sorotan serius terkait kekerasan dalam keluarga, dan dampak psikologis dari perkataan yang menyakitkan.


Aparat kepolisian terus mendalami kasus ini, untuk memastikan proses hukum berjalan sebagaimana mestinya.


 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved