Berita Pamekasan

Warga Desa Branta Pesisir Pamekasan Keluhkan Kiriman Sampah dari Laut yang Terus Menggenang

Warga Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, mengeluhkan sampah yang berasal dari laut.

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/KUSWANTO FERDIAN
Genangan sampah yang terjadi di laut Branta Pesisir, Desa Branta, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, Jumat (4/1/2019). 

Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Warga Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan, mengeluhkan sampah yang berasal dari laut.

Lokasi warga Desa Branta Pesisir selalu mendapatkan kiriman sampah dari laut saat terjadi rob.

“Suplai sampah yang menggenang di pinggir laut dan berserakan di pemukiman pesisir tersebut bukan dari warga sekitar. Tetapi sampah dari laut yang saat rob kebawa ke darat. Tetapi saat surut sampah tersebut tidak terbawa kembali,” jelas Tobibah (40), warga Desa Branta Pesisir, Jumat (4/1/2019).

Dia mengatakan, sampah yang mengambang di pinggir laut dan berserakan di beberapa pemukiman warga Desa Branta Pesisir sudah menjadi persoalan rutin setiap tahun.

Milan Petrovic Mengaku Kecewa Arema FC Pilih Milomir Seslija Dibanding Dirinya

Tetapi hingga saat ini, belum ada penanganan serius atau alokasi anggaran dari Pemda Pamekasan untuk penanganan untuk itu.

“Kami berharap Pemkab bisa melakukan survei kesini dan memberikan solusi agar sampah yang berserakan ini segera teratasi. Apalagi di sini juga sering di kunjungi wisatawan untuk mengabadikan foto," imbuhnya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pamekasan, Amin Jabir mengatakan, terbatasnya TPA dan kurangnya kesadaran dari masyarakat setempat menjadi penyebab bertumpuknya sampah di wilayah tersebut.

Menurut dia, sampah yang menggenang di laut Pesisir Branta merupakan gabungan antara sampah yang di buang oleh masyarakat Desa Branta Pesisir dan sampah bawaan arus air laut.

Stadion Gelora Bung Tomo Direnovasi, Berikut 4 Perubahan Tampilan Sebelum dan Setelahnya

"Tidak adanya tata kelola sampah dan sarana sampah di Desa Branta Pesisir semakin memperburuk keadaan sampah di sana," kata Amin Jabir.

"Pemerintah daerah 4 tahun silam sudah mencoba memfasilitasi dan mengedukasi pemerintahan desa dan kadesnya, untuk kemudian segera menangani sampah skala desa," sambung dia.

"Bahkan bupati telah mengintruksikan pada kades branta pesisir agar pemanfaatan dana desa diprioritaskan pada penyelesaian pasar desa, tata kelola sampah dan penanganan banjir," jelasnya.

KSOP Kalianget Kembali Beroperasi, KM DBS I Diserbu Penumpang hingga Diberangkatkan Lebih Awal

Amin Jabir menambahkan, kurangnya TPA dan kesadaran masyarakat menjadi persoalan utama masalah persampahan di Desa Branta Pesisir, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan.

“Kami sudah memberikan imbauan dan edukasi kepada pihak kecamatan dan desa untuk mengatasi persoalan sampah yang mengambang di laut Branta Pesisir. Namun sampai saat ini masih belum bisa teratasi," bebernya.

Amin Jabir berharap, camat dan kepala desa untuk pro aktif melakukan pendekatan kepada masyarakat.

Bagaimana persoalan ini bisa teratasi, atau minimal bisa memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar bagaimana mengelola sampah yang baik.

Motor Mahasiswi Kebidanan UIM Pamekasan Raib Digondol Maling, Pencuri Diduga Memakai Gendam

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved