Berita Kediri
Alami Kelainan Khusus, Selama 5 Tahun Pemuda ini Pacari & Setubuhi Nenek 75 Tahun, Lalu Membunuhnya
Alami Kelainan Khusus ini, Selama Lima Tahun Pemuda ini Pacari dan Setubuhi Nenek 75 Tahun, Lalu Membunuhnya.
TRIBUNMADURA.COM, KEDIRI - Kisah asmara sejoli beda jauh usia di Kota Kediri, Dedyk Asmawan alias Glowor, pemuda 26 tahun dengan Sukinem atau Mbah Mentil, nenek berusia 75 tahun yang berujung maut, sampai saat ini sampai menjadi berita viral.
Apalagi, sebelum tewas dibunuh oleh Dedyk, Mbah Mentil disetubuhi terlebih dahulu oleh kekasih brondongnya yang berusia 49 tahun tersebut.
Tak hanya sebelum ajal merenggut, hubungan badan antara si pemuda dan si Mbah bahkan sudah dilakukan selama lima tahun. Sejak Dedyk mengenal, berpacaran, dan menjalin kasih dengan Mbah Mentil pada tahun 2013.
Tragedi nenek dibunuh kekasih brondongnya ini diulas oleh Wahyu Utami, MSi, M.Psi.
Psikolog yang juga Staf Pengajar Fakultas Dakwah Jurusan Psikologi Institut Agama Islam (IAIT) Tribakti Kota Kediri, mengatakan, dari kisah Dedyk dan Mbah Kantil, Dedyk diduga menderita kelainan yang disebut oedipus complex.
• Jalin Asmara Dengan Pemuda Usia Beda 49 Tahun, Mbah Mentil Dibunuh Kekasih Brondong Usai Disetubuhi
• Ditinggal Ibu Jadi TKI ke Singapura, 2 Balita di Blitar Tunggui Bapaknya Mati Tanpa Diketahui Warga
• Mau Pulang ke Rumah Merayakan Hari Ultah Istri, David Malah Dapati Istrinya Tewas Dengan Selingkuhan
• Datangi Rumah Warganya, Kepala Desa di Bangkalan ini Pakai Senjata Api dan Selipkan Sabu di Songkok
• Dituduh Curi Uang Jutaan, Seorang Santri di Lamongan Dihajar & Direndam Teman-temannya Sesama Santri
Menurutnya, oedipus complex faktor penyebabnya setiap orang berbeda.
BBias jadi karena faktor biologis, psikologis dan lingkungan sekitar terkait dengan pola asuh.
"Dalam kasus oedipus compex biasanya yang paling berperan adalah terkait dengan pola asuh di saat klien masih anak-anak," jelas Wahyu Utami kepada Tribunmadura.com Network, Jumat (15/2/2019).
Pada tahap ini, dimana anak masih belum mengerti norma-norma yang berlaku.
Sehingga berpengaruh di masa remaja dan bahkan hingga dewasa yang diperkuat lagi dengan adanya faktor lingkungan.
Untuk itu, Wahyu Utami menilai perlunya pendampingan pelaku pembunuhan yang dialami pengidap oedipus complex.
"Pendampingan diperlukan karena permasalahan psikologis yang dialami klien harus diselesaikan jangan sampai berkembang menjadi masalah maupun gangguan lain," jelasnya.

• Empat Istri Menteri Borong Batik Pamekasan, Ny Uga Wiranto Tawar Rp 75 Ribuan: Jadi Diberikan ya Bu
• Emil Dardak Jadi Wakil Gubernur Jatim, Arumi Bachsin Langsung Duduki Dua Jabatan Penting ini
Karena individu dengan gangguan maupun permasalahan psikologis butuh arahan untuk mereka bisa memutuskan bagaimana harus berperilaku secara tepat dan normal.
Meski demikian, penanganan masalah hukum dari kasus pembunuhan Mbah Mentil oleh kekasih berondonhnya tetap harus ditangani oleh aparat yang berwenang.
Sukinem alias Mbah Mentil ditemukan tewas di kiosnya Pasar Setono Betek, Kota Kediri, Senin (28/1/2019) dan ditemukan dalam kondisi tubuh terlentang.
Dia dibunuh oleh Dedyk, kekasih brondongnya usai puas disetubuhi di kios miliknya.
Kasus pembunuhan Mbah Mentil, nnenek75 tahun akhirnya berhasil diungkap oleh Satreskrim Polres Kediri, Rabu (14/2/2019).
Terungkap, pembunuhan Mbah Mentil ternyata berlatar belakang asmara dengan pelaku, yang notabene kekasih brondongnya.
Sebelumnya, korban ditemukan meninggal dalam kondisi telentang di kasur tempat tinggalnya, yakni sebuah kios yang berada di Pasar Setono Betek, Kota Kediri.

• Hari ini Mulai Tanding, Inilah Jadwal Lengkap Final Four Proliga 2019 di Malang Putaran Kedua
• Dikritik Tak Bisa Imbangi Khofifah Pimpin Jatim, Emil Dardak Membantah dan Bilang 3 Hal Penting ini
Dua pelaku pembunuhan Mbah Mentil, diamankan dan ditangkap oleh polisi.
Mereka adalah, Dedyk Asmawan alias Glowor (26) dan Ahmad Setiawan (25). Keduanya warga Desa/Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri.
Dari hasil pemeriksaan nenek dibunuh kekasih brondongnya, petugas dan hasil visum, terungkap sebelum pelaku utama Dedyk Asmawan menghabisi Mbah Mentil, dia terlebih dahulu menyetubuhi korbannya.
Selisih usia Mbah Mentil dengan kekasih brondongnya adalah 49 tahun.
Hasil visum ditemukan ceceran sperma pelaku di tubuh korban.
Namun setelah selesai berhubungan badan, pelaku kemudian mencekik leher korban serta membekap hidungnya dengan kerudung korban warna coklat.
Akibat perbuatan pelaku, korban tewas dengan kondisi terlentang di kasur kiosnya, yang ada di Pasar Setono Betek, Kota Kediri.
Kapolres Kediri AKBP Anthon Haryadi menjelaskan, kasus ini terungkap dari hasil pemeriksaan saksi dan penyelidikan petugas.
Dari keterangan saksi kasus nenek dibunuh kekasih brondongnya, didapatkan informasi korban memiliki kekasih brondong.
• Bertabur Bintang Madura United Hanya Imbang Lawan Timnas U-22, Pelatih Dejan Antonic Kecewa Berat
• Olahraga di Bojonegoro Diteriaki Jokowi oleh Warga, Sandi Uno Malah Menyalami & Lalu Berikan Sesuatu
Selanjutnya dilakukan pencarian terhadap pelaku di wilayah Pagu dan petugas menemukan tersangka.
Dari hasil pemeriksaan pelaku mangakui telah menyetubuhi dan mencekik leher serta menyumpal mulutnya dengan menggunakan kerudung milik korban.
Setelah korban tidak sadarkan diri, pelaku mengambil perhiasan milik korban terdiri 2 buah gelang dan 2 buah cincin emas yang terpakai di tangan korban.
Pelaku juga mengambil surat perhiasan tersebut serta uang tunai Rp 1.600.000 yang diselipkan di stagen korban.
Selanjutnya, korban ditutup dengan kain jarit dan tersangka pergi ke Alun-Alun Kota Kediri.
Aksi pelaku dibantu rekannya Ahmad Setiawan yang mengantarkan pelaku ke kios korban di Pasar Setono Betek, Kediri.
"Motif pembunuhan ini pelaku ingin memiliki perhiasan dan uang milik korban. Selain mengambil perhiasan, pelaku juga mengambil surat perhiasan," tegas Kapolres Kediri AKBP Anthon Haryadi.
Pelaku yang tidak lain adalah kekasih berondong Mbah Mentil sudah mengetahui letak dimana korban biasa menyimpan perhiasan dan suratnya.
Karena pelaku setiap bulan, pelaku selalu ketemu korban tiga sampai empat kali.
Dedyk Asmawan alias Glowor (26) dan Ahmad Setiawan (25). Keduanya warga Desa/Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, pelaku pembunuhan Mbah mentil ditangkap Satreskrim Polresta Kediri, Kamis (14/2/2019).

• Setelah Lebih Setahun, Tengkorak Pertapa yang Hilang di Gunung Budheg Tulungagung Akhirnya Ditemukan
• Diburu Polisi, Pembobol Puluhan ATM Bank Jatim Adu Race di Tol Seperti Film Action, Begini Endingnya
Tersangka diamankan bersama barang bukti untuk melakukan kejahatan.
Karena melakukan perlawanan, petugas terpaksa melumpuhkan pelaku.
Sementara barang bukti yang diamankan, diantaranya sepeda motor yang dipakai pelaku datang ke TKP di kios Pasar Setono Betek.
Termasuk barang bukti barang yang dibeli dari hasil uang milik korban.
Sebelumnya, Sukinem alias Mbah Mentil ditemukan tewas di kiosnya Pasar Setono Betek, Kota Kediri, Senin (28/1/2019).
Korban ditemukan meninggal dalam kondisi telentang di kasur tempat tinggalnya, yakni kios di pasar.
Dari hasil pemeriksaan ditemukan bekas cekikan di leher dan mulutnya disumpal kain kerudung.
Semua penghuni Pasar Setono Betek, Kota Kediri langsung dibuat geger dengan meninggalnya Mbah Katinem (75) di kios pasar.
Korban ditemukan dengan kondisi sudah tewas dengan mulut disumpal dan tangan terikat tali.
Sebelum meninggal, korban dikenal sebagai pedagang barang bekas tinggal seorang diri di kios pasar.
Korban Katinem yang biasa dipanggil Mbah Mentil berasal Desa Kembangan, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk.
Kasat Reskrim Polresta Kediri AKP Andy PM menjelaskan, mayat korban ditemukan warga yang membuka kiosnya menjelang petang.
Saat ditemukan kondisi mayat terdapat luka-luka di sekitar wajah dan mulutnya. Mulut disumpal dengan kain dan tangannya diikat.
Menurut AKP Andy PM, petugas masih menyelidiki kasus pembunuhan dengan memeriksa sejumlah saksi.
Penyidik masih menunggu keluarnya hasil visum et repertum dokter RS Bhayangkara Kediri untuk memastikan penyebab kematiannya.
Polisi menduga pembunuhan Mbah Mentil diduga bermotif asmara. Pelakunya seorang pria yang usianya lebih muda dari korban.
Pria yang dicurigai sebagai pelaku terus dicari, karena setelah kejadian dia tidak terlihat lagi di lokasi yang biasa dijadikan tempat mangkal.
AKP Andy PM menambahkan, pihaknya telah mendalami penyebab kematian korban yang diduga dibunuh.
"Kami sudah melakukan olah TKP dan melakukan pulbaket. Termasuk meminta keterangan saksi yang mengenal korban," ujarnya, Selasa (29/1/2019).
Petugas telah menemukan sejumlah nama yang dicurigai serta masih melakukan pencarian.
"Dari informasi tetangganya pelaku diduga punya hubungan asmara dengan korban," jelasnya.
Petugas masih mendalami motif tersebut. Karena dari hasil pemeriksaan di rumah sakit ada tanda-tanda korban meninggal akibat kekerasan.
"Ada luka di rongga mulut karena disumpal serta luka di bagian leher ada bekas luka akibat kuku," tegasnya.
Sementara petugas masih belum dapat memastikan apakah ada barang milik korban yang hilang. Apalagi korban selama ini hidup sebatang kara di kios Pasar Setono Betek.
Namun informasi dari sejumlah saksi, ada cerita jika perhiasan emas milik korban pernah hilang. Diduga pelakunya orang yang saat ini sedang dicari polisi.
Dari keterangan sejumlah saksi, pelaku datang ke kios korban malam sebelum kejadian. Sore hari saat warga menemukan mayat korban yang bersangkutan sudah tidak ada. (Didik Mashudi)
• Main Pilih di Hongkong Pakai Private Jet, Hotman Paris Bongkar Artis yang Dibooking Pimpinan Parpol
• Istri Sedang Hamil 8 Bulan, Pria di Malang ini Selingkuhi ABG dan 5 Kali Hubungan Intim Hingga Hamil
• Pacar Lahirkan Bayi Perempuan, Sejoli Pelajar SMK di Sidoarjo ini Langsung Kubur Bayinya Hidup-hidup
• Ini 6 Fakta Penting Khofifah, Arek Suroboyo Alumni Unair yang Jadi Gubernur Jatim Perempuan Pertama