Berita Jatim

Tepis Isu Penghapusan, Gubernur Khofifah Jamin Bosda Madin Cair Bulan Maret 2019 dan Nilai Dinaikkan

Tepis Isu Penghapusan, Gubernur Khofifah Jamin Bosda Madin Cair Bulan Maret 2019, Juga Naikkan Nilainya.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/FATIMATUZ ZAHROH
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat silaturahmi dan bertemu dengan Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Wisnoe PB di Makodam V Brawijaya, Rabu (20/2/2019). 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa bantuan operasional sekolah daeran (Bosda) untuk madrasah diniyah (Madin) akan cair bulan Maret 2019 nanti.

Ia menekankan masyarakat, khususnya dari kalangan pesantren dan pendidikan diniyah agar tidak perlu lagi khawatir dan termakan isu, bahwa bosda madin dihapus oleh Pemprov Jawa Timur.

"Insyalllah bulan Maret Bosda Madin cair. Kalau perlu kita akan serahkan secara simbolik pencairan Bosda Madin di madrasah tertentu," tegas Khofifah, Rabu (20/2/2019), usai bertemu dengan Pangdam V Brawijaya, di Makodam V Brawijaya.

Tidak hanya cair, Khofifah bahkan menyatakan, bahwa Bosda Madin yang diturunkan dari APBD Pemprov Jawa Timur tahun ini lebih besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Sehingga dari cakupan penerima manafaat juga akan lebih luas. Ia berharap pencairan dana Bosda Madin ini akan meningkatkan kualitas pendidikan diniyah di lingkungan pesantren.

"Ploting anggarannya sudah ada. Nilainya lebih besar dibandingkan tahun lalu," tegasnya.

Cerita Bos Kopi Kapal Api Pernah Jadi Kenek Bemo dan Kerok Ban Bekas, Sebelum Jadi Pengusaha Sukses

Pasang Iklan Umrah Abal-Abal, Rp 50 Juta Bisa Berangkatkan 4 Orang, Petinggi Media Surabaya Tertipu

Susuri Sungai Brantas Hingga hilir Kali Surabaya, Gubernur Khofifah Panen Popok Bayi & Sampah Kasur

Lebih lanjut, pemberian dana bantuan untuk madrasah berupa Bosda Madin ini menjadi salah satu program Khofifah yaitu program Pendidikan Gratis dan Berkualitas.

Khofifah dan Emil Dardak yang baru saja dilantik pada tanggal 13 Februari 2019 lalu itu berkomitmen untuk memberikan pemererataan pemberian fasilitas untuk pendidikan diniyah. Yaitu dengan peningkatan Bosda Madin.

"Selain Bosda Madin juga kita siapkan untuk Beasiswa S2 untuk guru Madin. Sekarang sudah jalan, kita sudah jajaki perguruan tinggi seperti UIN Maulana Malik Ibrahim juga sudah sudah kita datangi, kuota di sana berapa untuk menerima guru madin yang mau S2 dan juga perguruan tinggi yang lain," katanya.

Dengan harapan kualitas pendidikan di madrasah bisa meningkat, dan lulusan madrasah diniyah Jawa Timur juga bisa lebih berkualitas.

Di sisi lain, menguatkan apa yang disampaikan Khofifah, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Saiful Rachman mengatakan, Bosda Madin memang meningkat dibandingkan dengan tahun 2018.

Dimana jumlah cakupan madrasah yang menerima dana Bosda Madin lebih besar dibandingkan dengan tahun lalu.

"Volumen cakupan yang menerima Bosda Madin meningkat sekitar 30 persen dibandingkan tahun lalu. Namun untuk besarannya tetap, yaitu Rp 15 ribu persiswa dan Rp 300 ribu untuk honor gurunya," kata Saiful Racahman.

Bosda Madin dicairkan Pemprov Jawa Timur untuk madrasah diniyah baik ula maupun wustha. Dan untuk tahun 2019 ini siap dicarikan pada awal bulan Maret mendatang.

Jalin Asmara Dengan Pemuda Usia Beda 49 Tahun, Mbah Mentil Dibunuh Kekasih Brondong Usai Disetubuhi

Setelah Bunuh Istri dan Anaknya, Suami di Blitar ini Lalu Telanjang Bulat Sambil Kumandangkan Azan

Thoriqoh Syathoriyah Indonesia Menjamin Tujuh Juta Suara Jamaahnya di Jawa Dukung Prabowo-Sandi

Andalkan Minyak Racikan Belajar dari Youtube, Remaja ini Dengan Mudah Rampok Driver Grab Car

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved