Berita Malang
Bangunan Diduga Peninggalan Kerajaan Majapahit Ditemukan, Pembangunan Tol Malang-Pandaan Dihentikan
Bangunan Diduga Peninggalan Kerajaan Majapahit Ditemukan, Pembangunan Tol Malang-Pandaan Dihentikan.
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Pembangunan Tol Malang-Pandaan seksi V tepatnya di Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang dihentikan sementara.
Penghentian ini menyusul ditemukannya struktur bangunan yang diduga peninggalan Kerajaan Majapahit.
"Sementara di lokasi tersebut (pengerjaan tol) dihentikan," kata Dirut Jasa Marga Pandaan-Malang, Agus Purnomo, Jumat (8/3/2019).
Menurut Agus Purnomo, pihaknya belum menentukan langkah yang akan diambil pasca ditemukannya struktur bangunan yang diduga peninggalan kerajaan masa lalu tersebut.
Sampai saat ini, Jasa Marga Pandaan-Malang masih menunggu hasil kajian Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan.
"Belum tahu. Masih menunggu kajian BPCB Trowulan," jelasnya.
• Sejarah Singkat Vihara Avalokitesvara Pamekasan, Mengandung Situs Peradaban Kerajaan Majapahit
• Angkat Potensi Desanya, Warga Mojokerto Buat Batik Corak Khas Majapahit, Dibanderol Sampai Rp 3 Juta
• Purnatugas Gubernur Jatim, Pakde Karwo Ngajar di Pascasarjana FEB Unair, Bikin Mahasiswa Asing Kagum
Sementara Kepala BPCB Trowulan, Andi Muhammad Said, mengatakan pihaknya telah menerjunkan tim khusus untuk meneliti struktur bangunan yang diduga peninggalan kerajaan masa lalu.
"Sudah kami terjunkan tim ke lokasi," katanya
Rencana eskavasi di lokasi juga masih menunggu hasil kajian tim.
"Nanti kami lihat hasil kajian tim dulu," tegasnya.
Dari pantauan TribunJatim.com di lokasi, struktur bangunan yang ditemukan mirip susunan anak tangga.
Selain ditemukan struktur bangunan, masyarakat juga menemukan setumpuk koin, guci dan pusaka emas.

• Bayinya Lahir Buntung, Ibu Kandung di Sumenep ini Langsung Ngebut Pakai Motor Membuangnya di Kuburan
• Sapi Senilai Rp 70 juta Hilang Dari Kandang, Drone dan Anjing Pelacak Bikin si Pencuri Tak Berkutik
• Kasmaran Dengan Pria Selingkuhannya, Wanita Ini Tega Bunuh Suaminya Sendiri Dengan Jamu Oplosan
• Toyota Fortuner Hajar Truk di Tol Madiun-Surabaya, 3 Orang Tewas, Begini Kronologi & Pengakuan Sopir
• Jalan Tol Caruban-Madiun Basah saat Banjir Madiun, Ertiga Laka Maut Masuk Parit, 1 Tewas 1 Terluka
Diduga Peninggalan Kerajaan Majapahit
Sebelumnya, sebuah struktur bangunan yang diduga peninggalan sejarah kerajaan masa lalu ditemukan lokasi pembangunan Jalan Tol Malang-Pandaan, tepatnya di Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang.
Susunan batu-bata yang mirip seperti tangga ditemukan usai pengerukan tanah yang rencananya akan dibangun Tol Malang–Pandaan.
Seorang warga Sekarpuro, Supriatno, yang ditemui di lokasi menyebut baru pertama kali melihat struktur bangunan yang diduga sisa peninggalan masa lalu.
Warga lain, kata dia, belum pernah menemukan struktur bangunan serupa.
“Kalau setahu saya belum pernah warga sini (Sekarpuro) nemu bangunan begini. Saya juga baru lihat,” ucap Spriatno, Rabu (6/3/2019).
Supriatno dan anaknya sengaja melihat bangunan yang diduga sisa masa lalu itu karena penasaran.
Sebelumnya, penemuan ini telah viral di media social facebook dan mengundang komentar warganet.
“Penasaran karena viral di Facebook. Jadi ini lihat,” ucapnya.
• Banjir yang Terjang Jalan Tol Madiun Belum Juga Surut, Pengelola Tol Mengaku Tak Bisa Berbuat Banyak
• Jalan Tol Madiun yang Kebanjiran Sudah Dapat Dilewati Kendaraan, Awas Masih Ada Sisa Genangan Airnya
• Tinjau Banjir Madiun, Gubernur Khofifah Gendong Bayi Nafisa yang Kekurangan Popok dan Makanan
Sejarawan asal Universitas Negeri Malang (UM), Dwi Cahyono, menilai struktur bangunan yang ditemukan adalah sebuah tangga rumah tinggal.
Model batu-bata yang digunakan, mirip dengan bangunan pada masa kerajaan Majapahit.
“Kalau dilihat dari batu-batanya mirip era Majapahit,” ujarnya.
Dugaan Dwi Cahyono juga diperkuat dari temuan lain yakni koin, cermin dan guci.
Menurutnya, struktur bangunan tersebut diperkirakan sebuah rumah rumah tinggal milik bangsawan pada masanya.
“Tidak mungkin pada zaman itu orang biasa pakai cermin. Guci dan koin itu juga produk impor. Artinya disini (lokasi penemuan) bukan sebuah desa kecil tapi bisa jadi pusat peradaban atau kota besar,” terangnya.
Adanya temuan itu, kata Dwi Cahyono, bisa menjadi petunjuk peradaban yang terbangun di kawasan Malang bagian Timur.
Sebelum pusat peradaban di Malang berada di Malang Tengah (daerah Kecamatan Klojen).
“Kawasan Malang bagian Timur ini kan cenderung tetinggal dari tengah dan barat. Padahal pada masa lalu Malang timur ini sempat menjadi sentra perdaban di Malang yang kemudian di geser ke Malang tengah,” bebernya.
• Datangi Rumah Warganya, Kepala Desa di Bangkalan ini Pakai Senjata Api dan Selipkan Sabu di Songkok
• Proyek Underpass Karanglo Malang Diprediksi Rampung Bulan Mei Mendatang
• Ngecas Handphone di Dalam Kamar, Pemuda di Pamekasan ini Tewas Mengenaskan
• Madura United Vs Persija Jakarta, Dejan Antonic: Yang Punya Hati Besar Akan Menangkan Laga