Gunung Bromo Letuskan Abu Vulkanik, Aktivitas Warga dan Wisatawan Berjalan Normal

Pagi ini, tercatat sebanyak lima kali letusan terjadi di Gunung Bromo.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Aqwamit Torik
istimewa
Asap hitam tebal terlihat membumbung tinggi hingga ketinggian 1.500 meter di atas puncak kawah Gunung Bromo. 

TRIBUNMADURA.COM, PASURUAN - Pagi ini, tercatat sebanyak lima kali letusan terjadi di Gunung Bromo.

Aktivitas vulkanik Gunung Bromo meningkat dibandingkan biasanya.

Meski demikian, belum ada perubahan status. Sejauh ini, status gunung bromo masih dinyatakan waspada.

Dari data yang dilansir di magma.vsi.esdm.go.id, letusan terjadi dengan amplitudo 29-30 milimeter, berdurasi antara 47-58 detik. Sempat terjadi gempa tektonik jauh sebanyak 1 kali. Amplitudo mencapai 32 milimeter. Lama gempa tektonik ini, berdurasi 253 detik.

Pria yang Bekerja Sebagai Petani ini Tewas Tersambar Petir, Saksi Melihat Asap di Lokasi Korban

Komisi II DPRD Sampang Desak Pemkab Cari Solusi Kemacetan Jalan Akibat Pasar Tumpah Para Pedagang

Ikama Gelar Tabligh Akbar dan Doa Bersama, Ustaz Somad Jelaskan Paham Budaya Toron Rakyat Madura

Sementara tremor menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5-19 milimeter, namun dominannya 3 milimeter.

Saat ini asap kawah bertekanan kuat teramati berwarna coklat tebal. Kondisi ini membuat asap hitam tebalterlihat membumbung tinggi hingga ketinggian 1.500 meter di atas puncak kawah.

Meski terjadi peningkatan, Bromo masih tetap ramah dikunjungi. Wisatawan masih diperbolehkan berkunjung, meski tidak boleh terlalu dekat ke kawah. Harus ada jarak minimal 1 kilometer dari kawah.

Ditanya Sanksi Kadis Sumenep, Bupati Sumenep Irit Bicara: Posisinya Kan Sudah Tahu, Kok Masih Nanya

Lahan Pasar Kedundung Sampang Segera Dilebarkan, Para Pedagang Diharap Tak Jualan di Pinggir Jalan

Warga Lamongan ini Lakukan Penipuan Rp 250 Juta, Menjanjikan Bisa Masuk CPNS Pemkot Surabaya

"Kunjungan masih normal, meskipun ada beberapa wisatawan yang membatalkan kunjungannya karena melihat berita tentang kondisi Bromo," kata Umam, salah satu pelaku wisatawan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Senin (18/3/2019) siang.

Ia mengakui, kondisi bromo yang gampang berubah ini membuat tingkat kunjungan wisatawan berkurang. Banyak wisatawan yang membatalkan kunjungannya ke Bromo. Itu, ia rasakan bulan lalu, sejak Bromo yang mulai erupsi.

"Bromo erupsi dengan meletuskan abu vulkanik ini justru semakin eksotis. Tidak membahayakan. Kami, tetap tahu aturan, misal tidak memungkinkan, kami juga tidak melayani. Tapi itu sekali lagi hak mereka, mau membatalkan kunjungan atau tidak. Yang jelas, kami tetap melayani wisatawan yang menggunakan jasa mobil hardtop ini," jelasnya.

Camat Sukapura Yulius Crishtian menjelaskan, memang dari laporan yang diterimanya, Gunung Bromo ini meletus sebanyak lima pagi ini. Tapi, ia menyebut, kondisi ini tidak berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat suku tengger. Kata dia, suku tengger tetap melakukan aktivitasnya seperti biasa.

"Paling hujan abu ini saja yang mengganggu. Untuk antisipasi saja, kami sudah membagikan masker gratis ke masyarakat. Harapannya, agar masker ini membantu agar masyarakat tidak mengalami gangguan pernafasan. Sekali lagi, saya tegaskan, Bromo ini masih aman, jangan dibayangkan Bromo seperti gunung lainnya, erupsi sudah membahayakan," urainya.

Jatim Masuk Dalam Zona B, TKD Jatim Siapkan Titik Lokasi Kampanye Akbar untuk Jokowi-Maruf

Tiffany dan Sooyoung Nyanyikan Lagu Debut Girls Generation Into The New World di Konser Lips On Lips

Bea Cukai Juanda Tangkap Penyelundup yang Membawa 5 Bungkus Narkoba Jenis Sabu di Dalam Anus

Kepala Pelaksana BPBD Kavupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi menjelaskan, kondisi di sekitar gunung Bromo masih normal. Kendati demikian, pihaknya terus berkoordinasi dan memantau perkembangan di lapangan secara rutin. Ia mengakui, memang ada lima kali letusan di puncak Bromo.

Letusan ini mengakibatkan kawasan puncak hujan abu. Untuk kawasan dibawahnya belum merasakan dampak tebaran abu secara signifikan.

Namun, ia tetap menghimbau masyarakat untuk tetap menggunakan masker sebagai upaya anstisipasi saja.

"Kami sudah menyiapkan langkah mitigasi jika memang kondisinya tak memungkinkan. Ia kembali mensosialisasikan jalur evakuasi ketika benar-benar situasi darurat masyarakat sudah paham bagaimana tindakan yang dilakukan," katanya. (Galih Lintartika)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved