Air Laut di Selat Madura Tampak Seperti Terbelah, BPWS Minta Warga Tak Hubungkan dengan Hal Mistis

Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura (BPWS) menegaskan fenomena alam halocline tidak terkait hal-hal berbau klenik.

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Aqwamit Torik
ISTIMEWA/TRIBUNMADURA.COM
Dua gradasi warna air laut di Selat Madura Jembatan Suramadu. 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura (BPWSM) menegaskan fenomena alam halocline tidak terkait hal-hal berbau klenik.

Kadiv Humas BPWSM Faisal Yasir Arifin mengatakan fenomena alam tersebut merupakan hal biasa yang terjadi di laut Suramadu.

Meski demikian pihaknya meminta masyarakat tidak menghubungkannya dengan hal-hal berbau mistis.

Warga Kecamatan Masalembu Sumenep Dibekuk Polisi Karena Edarkan Narkoba, Sempat Buang Barang Bukti

Viral di Sosmed, Foto Bupati Pamekasan Baddrut Tamam Acungkan Satu Jari: Saya Cuti, Apakah Masalah?

Fix, Berikut Jadwal 8 Besar Piala Presiden 2019, Madura United Lawan Persela Jadi Laga Penutup

"Ini sebuah fenomena indah, kekuasaan Tuhan yang harus disyukuri. Tidak ada hubungannya dengan klenik, tidak ada hubungannya dengan hal-hal yang berbau cocoklogi," kata Kadiv Humas BPWSM, Faisal Yasir Arifin, Rabu (20/3/2019).

"Tidak perlu dirasaukan, bukan kerusakan biota laut," tambahnya.

Dalam video berdurasi 22 menit yang sempat viral di media sosial memperlihatkan permukaan laut berwarna hijau keruh dan hijau pekat yang membentang di laut Surabaya-Madura.

Mobil Maruf Amin Diparkir di Lapangan Stadion Pamelingan, Badrut Tamam Sebut Pihak yang Protes Lebay

Status Gunung Bromo Masih Waspada, Abu Vulkaniknya Menyebar Terbawa Angin Sampai ke Pasuruan

Sesosok Mayat Pria Mengambang di Sungai di Sampang, Ternyata Pria itu Sudah Lama Menghilang

Fenomena alam halocline, dinilai Faisal tidak setiap saat terjadi. Sebab, fenomena itu diakibatkan dari perbedaan massa laut yang bertemu sehingga memisahkan warna permukaan laut.

"Tidak mesti terjadi, tapi musim hujan biasanya dari laut jawa lebih dingin suhunya sementara dari sini lebih hangat jadi perbedaan kadar garam, kerapatan air, arus suhu kemudian menciptakan fenomena unik," jelas Faisal.

Menurutnya fenomena yang menghebohkan netizen ini lebih panjang dan lebar dibanding yang pernah ada dua bulan lalu, Januari 2019.

"Ini skalanya luas dan memanjang, 50-60 meter dari Sampang," katanya. (Nur Ika Anisa)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved