Berita Pamekasan
Kapolda Jatim Cup Dimeriahkan Tari The Millenial Kacong Cebbhing, Perpaduan Tari Kreasi dan Modern
Tari The Millenial Kacong Cebbhing turut serta memeriahkan acara 'Kapolda Jatim Cup Gebyar Budaya Madura 2019' yang digelar di Kabupaten Pamekasan.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Aqwamit Torik
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Tari The Millenial Kacong Cebbhing turut serta memeriahkan acara 'Kapolda Jatim Cup Gebyar Budaya Madura 2019' yang digelar di Kabupaten Pamekasan.
Pasalnya keunikan dari tarian tersebut adalah terletak pada gerakan tubuh penari dan pada kostum yang bertemakan milenial.
Koreografer Tari The Millenial Kacong Cebbhing, Elies Mei Yuliana mengatakan, nama tarian tersebut baru dicetuskan olehnya sejak dua minggu kemarin.
• Gaet Pemilih Milenial, KPU Pamekasan Gelar Festival Band Pelajar SMA se-Kabupaten Pamekasan
• Pom Mini di Bojonegoro Terbakar, Api Sempat Sambar Tangan dan Kaki Pemilik hingga Luka
• Demi Melestarikan Budaya, Warga Desa Batu Kalangan Pamekasan Gelar Lomba Pencak Silat
"Kenapa saya beri nama tarian The millenial Kacong Cebbhing. Karena tarian ini saya remix dan saya padukan antara tari kreasi dan tari modern," kata Elies Mei Yuliana kepada Tribunmadura.com, Minggu (24/3/2019).
Elies Mei Yuliana memberikan alasan lain terkait tercetusnya nama tarian tersebut, katanya ia terinpirasi dari zaman sekarang yang dikenal dengan zaman milenial.
"Saya terinspirasi dari era millenial dan era digital sehingga tercetuslah nama itu. Kalau tari-tari kebudayaan itu kan sudah biasa, yang saya buat ini tari kreasi dengan konsep dance menyesuaikan dengan zammannya," jelas Elies.
• Kreasi Aneka Olahan Makanan Tradisional Sumenep Berbahan Dasar Buah Srikaya, Nikmat dan Gampang
• Persela Lamongan Vs Madura United, Dejan Antonic Waspadai Ketajaman Washington Brandao
• Pencurian Motor Milik Anggota Polisi Polda Jatim di Surabaya, Aksi Pelaku Terekam Kamera CCTV
Elies Mei Yuliana mengaku, ia bergelut di dunia tari sejak tahun 2006.
"Saya bergelut didunia tari sejak 2006 hingga sekarang. Di tari karya saya yang baru ini ada konsep-konsep kreasi dan modern dance. Untuk baju yang mereka pakai adalah kreasi karya saya sendiri dan termasuk umbul-umbulnya juga," ujar Elies.
Tak hanya itu, Elies Mei Yuliana mengungkapkan, mempersembahkan karya barunya tersebut memang untuk ditampilkan di acara 'Kapolda Cup Gebyar Budaya Madura 2019'.
"Proses latihannya selama dua minggu. Karena pertama kali Pamekasan menjadi tuan rumah untuk acara Kapolda Cup dan Pemilihan Kacong Cebbhing Madura 2019. Akhirnya saya cetuskan juga karya tari baru untuk pertama kali di Pamekasan dengan konsep tari kreasi yang dipadukan dengan dance," beber Elies.
Elies menambahkan, para penari didominasi oleh kalangan anak muda.
"Rata-rata penari masih muda-muda. Ya ada yang SMA dan juga kuliah," kata Elies menambahi.
Elies Mei Yuliana berpesan kepada generasi muda. Untuk tetap melestarikan seni tari yang ada di Indonesia, khususnya yang ada di daerah-daerah.
"Ya kalau cara saya mewarisi seni tari supaya tetap terlestarikan itu dengan cara bekerjasama dengan sanggar tari dan mengajak generasi muda untuk gabung latihan," pungkasnya.