Berita Jombang
Rusak Lingkungan dan Belum Berizin, Pendirian Pabrik Sepatu di Jombang Ditolak Warga Setempat
Warga Dusun Ngembul menolak rencana pendirian pabrik sepatu karena menilai perusahaan tidak memiliki itikad baik.
Penulis: Sutono | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Warga Dusun Ngembul menolak rencana pendirian pabrik sepatu karena menilai perusahaan tidak memiliki itikad baik
TRIBUNMADURA.COM, JOMBANG - Warga Dusun Ngembul, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, berunjuk rasa menolak rencana pendirian pabrik sepatu di dusunnya, Selasa (21/5/2019).
Selain belum memiliki kelengkapan perizinan, demo di lahan yang akan dijadikan sebagai lokasi pabrik sepatu PT Salco ini, juga dipicu tidak adanya itikad baik manajemen perusahaan.
Warga setempat menuding, manajemen perusahaan tidak memiliki itikad baik dalam mengantisipasi dampak lingkungan atas pendirian pabrik.
• Bunuh dan Buang Mayat Majikan ke Tong, Dua Pegawai Laundry di Surabaya Terancam Hukuman Mati
Bahkan, manajemen pabrik juga tidak pernah berkomunikasi izin kepada warga terkait kegiatan pembangunan pabrik yang mulai dilakukan proses pengurukan sejak satu bulan lalu lalu.
Seorang perwakilan warga, Khoirul Anam mengatakan, aktivitas pembangunan pabrik juga diduga telah menyebabkan sejumlah petani semangka di desa setempat gagal panen.
Ia menuturkan, pekerja pembanguan pabrik itu merusak saluran irigasi, sehingga membuat sejumlah petani semangka gagal panen
Untuk itu, warga berharap, antara pihak pabrik, warga, dan Pemkab Jombang, bisa duduk bersama memecahkan solusinya.
“Pekerja proyek pembangunan PT Salco ini menutup saluran irigasi," ucapnya.
• Penetapan Hasil Pemilu 2019 Lebih Cepat Sehari dari yang Dijadwalkan, Begini Tanggapan Bawaslu RI
"Bahkan sempat terjadi banjir selama lima hari padahal sebelumnya tidak pernah dan petani semangka akhirnya gagal panen karena kebanjiran,” tambahnya.
Khoirul Anam menjelaskan, munculnya perusahaan ini secara otomatis juga bakal mengurangi daya serap air.
Karena itu, warga berharap Pemkab Jombang tidak hanya kepincut pada investasi saja, namun juga memikirkan dampak negatif di dalamnya.
Ia mengatakan, satu di antaranya dengan pelibatan masyarakat setempat secara langsung dalam setiap kegiatan pembangunan, sehingga adanya pabrik memiliki manfaat lebih bagi warga sekitar.
“Jadi duduk bersama cari solusi, investasi boleh tapi jangan sampai merugikan masyarakat. Dampaknya ditangani dengan baik," jelas dia.
"Selama ini, kami tidak pernah diberitahu ada kegiatan tersebut oleh pihak pabrik. Perizinan juga harus dilengkapi dulu,” imbuhnya.(uto/sutono)
• Joko Widodo-Maruf Amin Menang Pilpres 2019, SBY Puji Komitmen Jokowi & Sebut Awal Indah Rekonsiliasi