Harga Cabai di Jatim Terus Meroket, Disperindag: Tak Mungkin Impor, Harus Tunggu Panen Raya Cabai
Cabai di sejumlah pasar di Jawa Timur mengalami kenaikan harga sejak beberapa bulan terakhir.
Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Cabai di sejumlah pasar di Jawa Timur mengalami kenaikan harga sejak beberapa bulan terakhir
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Drajat Irawan mengungkapkan, kenaikan harga cabai yang terjadi di sejumlah wilayah di Jawa Timur disebabkan minimnya stok di sentra-sentra produksi cabai.
Sejak beberapa bulan terakhir, cabai di sejumlah pasar di Jawa Timur mengalami kenaikan harga yang signifikan.
"Sehingga masalahnya ada di hulu, di on farm atau produksinya," kata Drajat Irawan, Selasa (30/7/2019).
• Dinas Pertanian Prediksi Panen Raya Cabai Terjadi Agustus - September, Diharap Bisa Stabilkan Harga
"Terutama di Kediri, Lamongan Tuban dan Blitar yang menjadi kantung produksi cabai kita," sambung dia.
Drajat Irawan menjelaskan, terakhir musim panen cabai di kantung produksi tersebut adalah bulan Juni.
Ia menyebut, setelah satu bulan musim panen stok cabai menipis.
"Memang sempat sangat murah dan dibawah harga normal pas musim panen kemarin yang akhirnya kita serap agar stok di pasar tidak over suplai," jelas Drajat Irawan.
"Tapi cabai itu kan umurnya cuma lima hari, jadi tidak bisa lama-lama ditahan," lanjut dia.
• Cegah Kekurangan Suplai, Pemprov Jatim Batasi Pengiriman Cabai ke Luar Jawa Timur hingga Musim Panen
Menurut dia, ada beberapa yang disimpan lebih lama di cold storage.
Namun, kata Drajat Irawan, jumlahnya terbatas karena daya tampung yang juga terbatas.
"Yang bisa kita lakukan adalah memantau harga di Siskaperbako (sistem informasi ketersediaandan perkembangan harga pokok)," ungkap Drajat Irawan.
"Kita menunggu panen raya, nanti kalau sudah panen diutamakan ke masyarakat Jatim dulu," tambahnya.
• Harga Cabai di Kota Madiun Melambung Tinggi, Bulog Gelar Operasi Pasar Cabai & Komoditi Pangan Lain
Drajat Irawan memprediksi, panen raya cabai baru akan terjadi pada Agustus nanti.
Ia mengungkapkan, tidak mungkin impor dari provinsi lain karena harga cabai di daerah lain juga hampir sama.
"Sentra kita itu ada di Sulsel, Mataram, harganya juga hampir sama dengan Jawa Timur, jadi tidak mungkin," ujar dia.
"Kita usahakan jangan impor lah," pungkasnya.
• Harga Cabai di Pamekasan Melonjak Tajam, Konsumen Kebingungan, Harap Harga Kembali Normal