Berita Bangkalan
Menristekdikti Lantik Muh Syarif Jadi Rektor Universitas Trunojoyo Madura, Ini Pesan-PR yang Diminta
Menristekdikti Lantik Muh Syarif Jadi Rektor Universitas Trunojoyo Madura, Pesannya Sorot Era Desruption.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof Mohamad Nasir melantik Rektor Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Dr Drs EC Muh Syarif MSi di Gedung Kemenristekdikti, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Kamis (20/12/2018).
Selain Muh Syarif, Menristekdikti Mohamad Nasir juga melantik Rektor Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang, Rektor Universitas Riau, Rektor Universitas Malikussaleh, Rektor Institut Teknologi Kalimantan.
Selanjutnya, Rektor Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, Rektor Universitas Tidar, Direktur Poltek Indramayu, Direktur Poltek Ketapang, Direktur Poltek Madura, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah VIII.
Dalam sambutannya, Menristekdikti Mohamad Nasir berpesan agar para pejabat yang dilantik senantiasa mengembangkan kreasi dan inovasi dalam menyongsong Era Desruption Revolusi Industri 4.0.
"Meningkatkan kualitas tatakelola (transparansi, fairness, accountability, dan responsibility), meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat, serta menghindari perlakuan diskriminatif," pesannya.
• Siapkan Pelaku Usaha & Petani Garam Berdaya Saing, Universitas UTM Gelar Uji Sertifikasi Kompetensi
Pelantikan tersebut dihadiri pejabat Eselon I dan II di lingkungan Kemenristekdikti, dan sejumlah Anggota Komisi X DPR RI.
Muh Syarif kembali terpilih sebagai Rektor UTM periode 2018-2022 dalam Pemilihan Rektor yang digelar Senat dan Kementrian Ristek Dikti di Lantai 10 Gedung Rektorat UTM, Selasa (11/12/2018).
Ia berhasil mendulang sebanyak 28 suara. Menyisihkan dua calon lainnya, Prof Nizarul Alim dengan perolehan 12 suara, dan Dr Slamet Subari dengan perolehan 3 suara.
Usai terpilih, Rektor UTM Muh Syarif menyatakan, UTM sebagai Perguruan Tinggi Riset Berbasis Klaster terus berupaya menjawab era perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan revolusi industri 4.0 atau era revolusi generasi keempat.
"Era revolusi industri 4.0 menjadikan semua mesin dihubungkan melalui sistem internet atau dikenal dengan cyber. Kompleksitas dunia industri pun semakin meningkat," katanya.
• Hadiri Forum Intelektual di UTM Madura, Sri Sultan Ajak Elit Politik Nonton Wayang dari Balik Kelir
Untuk itu, lanjutnya, UTM memperkuat program terkait riset dan pengembangan yang diarahkan pada penciptaan teknologi masa depan.
Sedangkan program inovasi diarahkan pada pemanfaatan teknologi maju dan membebaskan nomenklatur prodi untuk mendukung pengembangan kompetensi industri.
"Tidak ada pilihan lain selain merespon secara cepat dan tepat dengan meningkatkan kompetensi dosen dan mahasiswa untuk menciptakan lulusan berdaya saing," ungkap Alumnus Program Pasca Sarjana Manajemen Universitas Airlangga Surabaya itu.
Ia menambahkan, baru-baru ini UTM melaksanakan Uji Sertifikasi Kompetensi setelah Tempat Uji Kompetensi (TUK) Garam dan Kelautan UTM mendapat kepercayaan dari Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Garam dan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Kelautan.
"Kami terus berupaya menjawab setiap permasalahan masyarakat dalam peningkatan ekonomi dan taraf kehidupan," pungkasnya. (Ahmad Faisol)