Berita Pamekasan

Sekolah Rakyat di Pamekasan Tak Laku, 2 SRMP Mengundurkan Diri seusai Peresmian

Sekolah Rakyat di Pamekasan tampaknya tidak terlalu diminati.   Sebab, ada sejumlah sekolah yang mengundurkan diri.

Editor: Januar
Kompas.com
Dua siswi SRMP 29 Pamekasan berada di kamar asrama pasca peresmian, Jumat (15/8/2025) lalu. 

TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN- Sekolah Rakyat di Pamekasan tampaknya tidak terlalu diminati.
 
Sebab, ada sejumlah sekolah yang mengundurkan diri.
 
Dilansir dari Kompas.com, sebanyak 2 Siswa Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 29 Pamekasan, Jawa Timur mengundurkan diri setelah peresmian, Senin (13/10/2025).
 
Informasi yang dihimpun Kompas.com, 2 siswa asal Kecamatan Batumarmar memilih untuk keluar dari sekolah rakyat secara mendadak. Koordinator Pendamping Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Pamekasan, Lukman Hakim membenarkan hal tersebut. "Iya benar ada yang mundur 2 orang dari Batumarmar," kata Lukman.


Pihaknya mengatakan tidak mengetahui secara pasti alasan 2 siswa mundur.


Namun dikatakan, 2 siswa mundur setelah SRMP 29 diresmikan oleh Bupati Pamekasan Kholilurrahman.
 
Saat itu, Aisyah Minarni Mukti sudah ditunjuk dan ditetapkan menjadi Kepala SRMP 29 Pamekasan.
 
"Sejak sebelum diresmikan, semua siswa sekolah rakyat memang yang mencari ke desa-desa adalah pendamping PKH," kata Lukman Hakim. Saat 2 siswa mundur setelah peresmian, juga langsung dicarikan pengganti. Hal itu untuk memenuhi dua rombongan belajar (rombel). Setiap kelas agar tetap penuh 25 siswa.
 
"Sudah kita carikan gantinya. Jadi saat ini siswa tetap 50 orang disana," imbuh Lukman.


Terpisah, Kepala SRMP 29, Aisyah Minarni Mukti mengatakan 2 siswa yang mundur karena ada sejumlah alasan. Pertama, siswa mundur karena masuk ke pondok karena jaraknya dekat dengan rumah. Kedua, karena salah satu siswa sakit-sakitan. Sehingga orang tua khawatir kalau berjauhan dari rumah.


Ditanya lebih detail mundurnya siswa dari sekolah setelah diresmikan, pihaknya mengaku tidak membuka pendaftaran untuk siswa saat diterima sebagai kepala sekolah rakyat. "Kalau mau tanya ini langsung ke korkab atau korwil. Saya tidak buka pendaftaran siswa. Semua dari data BPS melalui kerja dinsos bersama pendamping PKH," ujarnya.


 
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved