Berita Pamekasan
Sesumbar Pengusaha Rokok Mau Investasi, Pemkab Pamekasan Ingin Bangun Laboratorium Uji TAR-Nikotin
Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pamekasan, Madura merencanakan akan membangun laboratorium uji TAR dan Nikotin.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pamekasan, Madura merencanakan akan membangun laboratorium uji TAR dan Nikotin.
Rencana pembangunan laboratorium uji TAR dan Nikotin ini seiring dengan pesatnya perkembangan industri hasil tembakau (IHT).
Kepala Disperindag Kabupaten Pamekasan, Ahmad Basri Yulianto mengamati 5 tahun terakhir ini perkembangan IHT di Pamekasan pesat.
Mengacu dari itu, dinasnya berencana menyediakan fasilitas sarana dan prasarana berupa laboratorium uji TAR dan Nikotin yang diletakkan di APHT (Aglomerasi Pabrik Hasil Tembakau) yang merupakan pemusatan pabrik-pabrik hasil tembakau skala kecil (Industri Kecil dan Menengah).
“Sementara di Jawa Timur laboratorium milik pemerintah Provinsi Jawa Timur hanya ada 1 di Jember,” kata Basri, Rabu (8/10/2025).
Menurut Basri adanya laboratorium uji TAR dan Nikotin ini menjadi peluang besar untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pamekasan.
Dia memprediksi akan banyak produsen rokok lokal yang beinvestasi di IHT Pamekasan.
Karena selama ini, para pengusaha rokok lokal banyak yang menguji TAR dan Nikotinnya rokoknya ke Surabaya dan Malang.
“Ini peluang hilirisasi oleh Pemkab Pamekasan karena kami sudah ada detail enginering desainnya bergantung kebijakan dari Komisi II DPRD Pamekasan kami didukung segera apa tidak APHT kita dilengkapi dengan laboratorium uji TAR dan Nikotin itu,” ungkap Basri.
Selama ini, lanjut Basri, perusahaan swasta terutama yang bergerak di bidang IHT menjadi penyumbang Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar untuk pertumbuhan ekonomi di Pamekasan.
Dia merinci, pertumbuhan ekonomi laju di lapangan usaha pertanian, kehutanan dan pertanian mencapai angka 30 persen.
Angka ini dinilai menjadi yang terbesar untuk penyumbang PDRB di Pamekasan.
“Ini yang harus kita dorong di saat kekuatan fiskal APBD kita yang tidak baik-baik saja. Maka strateginya pihak swasta yang mau berinvestasi ini yang harus didorong. Kalau mengandalkan uang pemerintah maka akan lambat pertumbuhan ekonomi,” sarannya.
“Ternyata terbukti 5 tahun terakhir sektor swasta terutama di industri hasil tembakau berkembang pesat di Pamekasan. Ini yang harus kita dorong dan harus kita pertahankan,” harapnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunMadura.com
Pemuda Pamekasan Harumkan Kampung Halaman, Sabet Juara MTQ XXXI Tingkat Jawa Timur |
![]() |
---|
YBM PLN UP3 Madura Beri Bantuan Alat Tulis untuk Siswa SRMP 29 Pamekasan, Disambut Antusias |
![]() |
---|
Nestapanya Siswa SD di Pamekasan, Belajar di Rumah Penjaga Sekolah Selama 3 Bulan |
![]() |
---|
Marak Siswa Keracunan seusai Makan MBG, Bupati Pamekasan Ikut Awasi: Saya Melihat Sendiri |
![]() |
---|
Kasat Binmas Polres Pamekasan Mendadak Datangi Klub Volly, Warning Bahaya Narkoba dan Judi Online |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.