Berita Malang
Kebijakan Manajemen Memberatkan dan Merugikan, Ratusan Pengemudi Ojol Grab di Kota Malang Unjuk Rasa
Kebijakan Manajemen Memberatkan dan Merugikan, Ratusan Pengemudi Ojol Grab di Kota Malang Unjuk Rasa.
Penulis: Benni Indo | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Ratusan pengemudi ojek online (Ojol) Grab di Kota Malang menggelar aksi unjuk rasa, Selasa (15/1/2019). Mereka menuntut pihak manajemen Grab memperhatikan kesejahteraan para pengemudi.
Seorang pengunjuk rasa, M Arif minta agar manajemen Grab lebih manusiawi dalam mempekerjakan para pengemudi. Pasalnya, kebijakan manajemen Grab sangat memberatkan dan merugikan pengemudi.
Dia mencontohkan, target mengangkut penumpang yang dinilai sangat memberatkan. Pasalnya, untuk mendapatkan bonus, pengemudi dianjurkan mendapat lebih dari 20 penumpang per harinya.
"Kami juga butuh hiburan, istirahat dan berkumpul dengan keluarga. Sehari saja 24 jam, ini kami dituntut lebih dari 24 penumpang. Apakah kami tidak boleh istirahat?" teriak Arif.
• Minta Diantar Driver Ojek Online ke Jalan Ngaglik Surabaya, Shaleh Malah Bawa Kabur Ponsel
• BREAKING NEWS - Motor Dihantam Kereta Api Hingga Ringsek, Driver Ojol di Sidoarjo Selamat Dari Maut
Menurut Arif, banyak kebijakan yang tidak manusiawi dari pihak manajemen Grab. Oleh sebab itu, ia berharap agar pihak manajemen bisa mengubah aturan-aturan yang selama ini dinilai memberatkan.
"Kalau tuntutan kami tidak dipenuhi, kami akan menyegel kantor manajemen," sergahnya, diikuti teriakan pengunjuk rasa lainnya.
Pengunjuk rasa juga meminta agar manajemen Grab menaikkan tarif ojek online. Selama ini, tarif di Grab sebesar Rp 4000 per kilometer.
"Tapi itu belum dipotong 20 persen oleh manajemen. Kemudian biaya bahan bakar, jasa tenaga. Kami dapatnya sedikit," ungkapnya.
• Ada Ojek Online, Pendapatan Tukang Becak di Pamekasan Turun Drastis dan Mengenaskan
Awalnya, massa menggelar aksi di depan kantor manajemen Grab di Jl LA Sucipto Kota Malang. Kemudian massa bergeser ke depan DPRD Kota Malang.
Di sana, mereka juga melakukan orasi. Isinya sama dengan tuntutan mereka seperti di depan kantor manajemen Grab.
Sementara itu, Kerto, perwakilan dari Grab yang mengaku bagian dari komunitas di Jawa Timur saat dikonfirmasi tidak banyak memberikan keterangan.
"Saya tidak punya hak untuk bicara sama media. Ada orangnya sendiri di Jakarta," tegas Kerto. (Benni Indo)
• BREAKING NEWS - Driver Go-Jek Tewas Mengenaskan Dilindas Truk Trailer di Bundaran Waru Surabaya