Berita Sumenep

Gagal Berlayar ke Pulau Sapeken Sumenep, Penumpang KM DBS I Tertahan 15 Hari di Pulau Kangean

Gagal Berlayar ke Pulau Sapeken Sumenep, Penumpang KM DBS I Tertahan 15 Hari di Pulau Kangean.

Penulis: Mohammad Rifai | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA/MOHAMMAD RIFAI
KM Dharma Bahari Sumekar (DBS) I saat hendak bertolak dari Pelabuhan Kalianget menuju Pulau Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Senin (21/1/2019). 

TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Ratusan penumpang Kapal Motor Dharma Bahari Sumekar I atau KM DBS I terlantar di Pulau Kangean dan Arjasa, bahkan sebagian masih tertinggal di sekitar Pelabuhan Kalianget Sumenep.

Padahal kapal milik Pemkab Sumenep itu berlayar aman menuju Pulau Kangean, Kecamatan Arjasa, tanpa ada hambatan ombak besar. Namun kapal hanya mengantar penumpang hingga ke pelabuhan Batu Guluk, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep

Moh Arifin (50) warga Pulau Pagerungan, kepada Surya menuturkan, bahwa ia bersama puluhan bahkan ratusan penumpang dari Kalianget-Sumenep telah seminggu menunggu keberangkatan KM BDS I dari pelabuhan Kalianget Sumenep menuju Pulau Kangean dan langsung ke Pulau Sapeken. Karena memang pada hari Minggu (20/1/2019) jadwalnya KM DBS I menuju Pulau Sapeken.

Namun penumpang yang hendak ke Pulau Sapeken harus kecewa karena KM DBS I hanya mengangkut penumpang hingga ke Pulau Kangean.

"Makanya dengan sangat terpaksa penumpang ke Pulau Sapeken diturunkan di Kangean,” ujar Arifin, melalui sambungan telepon, Senin (21/1/2019).

Kondisi ini membuat penumpang kapal asal Pulau Sapeken harus terlantar hingga 15 hari di Pulau Kangean. Padahal banyak diantara mereka yang tidak punya kerabat atau famili di Pulau Kangean.

Meski ada juga yang dengan sangat terpaksa menyewa perahu nelayan meneruskan perjalanan ke Pulau Sapeken yang memakan waktu empat jam pelayaran dari Pelabuhan Batu Guluk, Pulau Kangean menuju Pulau Sapeken

“Alasan pihak kapal tidak berani meneruskan ke Pulau Sapeken karena cuaca buruk dan mengancam pelayaran kapalnya,” terang Arifin.

Akan tetapi alasan kapal tidak meneruskan pelayaran ke Pulau Sapeken karena akan terjadi ombak besar yang mengancam semua jenis pelayaran justru tidak terbukti.  

Karena perahu-perahu nelayan yang mengangkut penumpang dari Pulau Kangean ke Pulau Sapeken justru aman-aman saja dan bersandar selamat di Pulau Sapeken.

“Pasti ini hanya alasan saja, karena prakiraan akan dihadang cuaca buruk, tak terbukti,” tegas Arifin.

Manager Operasional  KM DBS I, Bambang Supriyo mengakui bahwa kapalnya  KM DBS I tidak melanjutkan perjalanan dari Pulau Kangean ke Pulau Sapeken, atas berbagai  pertimbangan, khususnya karena faktor cuaca laut yang tidak bersahabat.

Sehingga pihaknya dengan sangat terpaksa tidak melanjutkan perjalanan yang seharusnya berlabuh di Pulau Sapeken

“Itu kami lakukan karena berdasarkan prakiraan BMKG, pada dua hari kedepan akan ada badai dari Australia, dan angin kencang yang akan berimbas ke parairan Sumenep, khusus kawasan pulau Sapeken,” ucap Bambang.

Menurut BMKG pula, lanjut Bambang, maka akan terjadi cuaca laut ektrem dengan tinggi gelombang antara 4 hingga 5 meter. Kondisi ini akan sangat membahayakan bagi aktifitas laut, termasuk bagi KM DBS I.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved