Berita Surabaya

Penghalang Tsunami dan Kurangi Polusi Udara, Pohon Cemara Udang Getol Ditanam Pemkot Surabaya

Tri Rismaharini mengatakan, selain berfungsi untuk memecah ombak tsunami dan banjir rob, pohon cemara udang bisa kurangi polusi udara.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/PIPIT MAULIDIYA
Pohon cemara udang di pesisir pantai utara Surabaya, Jumat (1/2/2019). 

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya terus melakukan penanaman pohon cemara udang di pesisir pantai utara Surabaya.

Pohon cemara udang ini sengaja dipilih karena memiliki banyak manfaat.

Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengatakan, selain berfungsi untuk memecah ombak tsunami dan banjir rob, pohon cemara udang bisa kurangi polusi udara.

Tri Rismaharini menuturkan, bahkan di beberapa tempat, Pemkot Surabaya juga tanam pohon cemara udang berbagai bentuk, ada bonsai dan pohon.

4 Orang Ditemukan Tewas dalam Kejadian Ambrolnya Septic Tank di Sukorambi Jember

Menurut Tri Rismaharini, menanam tanaman yang bisa menghalau tsunami, cukup penting.

Dia menjelaskan, pantai sisi utara Surabaya memiliki kondisi tanah yang tak bisa ditanami pohon mangrove, sehingga pohon cemara udang adalah pilihannya.

"Kita tanam cemara udang pertama kali 4 atau 5 tahun lalu, sekarang sudah besar. Dulu tingginya cuma 1 sampai 2 meter," Tri Rismaharini, Jumat (1/2/2019).

"Memanam di sisi utara memang berat karena di tepi pantai banyak batu-batu, harus meminggirkan batu dulu, sekarang uda jadi hutan," sambung wanita yang karib disapa Risma tersebut.

Penemuan Mayat Membusuk di Malang, Diduga Terjatuh dari Pohon Cengkeh setelah Menghilang 7 Hari

Untuk menanam pohon cemara udang dan mangrove, Pemkot Surabaya punya cara khusus.

Tri Rismaharini menjelaskan, untuk menanam pohon cemara udang, di bagian luar pantai ke arah laut.

Sementara untuk menanam mangrove, dari bibir laut ke arah dalam pantai.

"Masalahnya tanah daratan kita molor, hampir seluruh daerah di indonesia begitu. Jadi kita tanam cemara udang di bagian luar pantai karena lama-lama tanah akan molor, begitu juga mangrove," jelasnya.

Ponorogo Tetapkan Status KLB Demam Berdarah Dengue, 4 Pasien Dinyatakan Meninggal

Risma mengatakan, idealnya mangrove yang bisa mengatasi tsunami punya ketebalnya 500 meter dari tepi laut.

Sementara untuk mengatasi tsunami yang masuk lorong sungai, perlu ketebalan 55 meter mangrove dari bibir singai.

"Kita akan tanam terus sampai kapanpun," tutupnya. (Pipit Maulidiya)

Dinkes Jember Catat Terjadi Peningkatan Kasus DBD, Paling Banyak di Jenggawah dan Sumbersari

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved