Masjid Balai Pemuda Semakin Luas, Masyarakat Tak Lagi Bingung Fasilitas Ibadah Tengah Kota
Masjid As Sakinah dibandingkan dengan bangunan yang lalu, kali ini masjid As Sakinah kapasitasnya semakin luas.
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Aqwamit Torik
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Masjid As Sakinah, di Komplek Cagar Budaya Balai Pemuda hari ini diresmikan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Senin (4/2/2019), dibandingkan dengan bangunan yang lalu, kini masjid As Sakinah kapasitasnya semakin luas.
Seiring peresmian, maka masjid sudah bisa digunakan untuk masyarakat umum.
Masjid Assakinah yang berada di komplek cagar budaya itu diperbaiki sejak 2017 silam. Perbaikan masjid sempat menuai protes dari beberapa kalangan, karena dianggap mengubah sejarah masjid.
• Ditahan di Polda Jatim, Pengacara Vanessa Angel Ajukan Upaya Pengalihan Status Tahanan
• Pemindahan Vanessa Angel ke Sel Tahanan Polda Jatim Terkesan Mendadak? Ini Jawaban Polda Jatim
Terlebih masjid Assakinah jadi satu-satunya tempat ibadah di kawasan Jalan Yos Sudarso.
Namun berita itu berlalu seiring perbaikan masjid yang diperluas 15 meter kali 24 meter.
Peresmian masjid Assakinah berlangsung lancar, dengan penandatanganan plakat dan potong tumpeng oleh Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.
Kepala DPRD Kota Surabaya, Armuji dan Ketua MUI Surabaya ikut mendampingi. Acara juga dihadiri oleh Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya, serta jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Surabaya.
Masjid Assakinah yang dulu hanya satu lantai, kini berdiri dua lantai. Jamaah putra di lantai satu, dan jamaah putri di lantai dua. Sementara tempat wudhu ada di bagian bawah ruang jamaah putra.
• KH Asep Saifuddin Chalim: Tidak Pilih KH Maruf Amin Sama Saja Injak Kepala NU
Masjid berdiri persis di sebelah kiri gedung delapan lantai DPRD Kota Surabaya, yang juga baru dibangun.
Pada pidatonya Risma mengucap syukur karena penataan komplek Balai Pemuda kini sudah terintegrasi.
Selain keberadaan Masjid As Sakinah, di kawasan ini juga terdapat Balai Budaya, lokasi pakir dan perpustakaan yang biasa digunakan anak-anak untuk belajar, menari, bermain musik.
“Saya yakin masjid ini sangat bermanfaat, terutama pada warga yang di perjalanan. Karena di area ini biasanya kesulitan waktu jumatan,” katanya. (Pipit Maulidiya)