Cerita Bos Kopi Kapal Api Pernah Jadi Kenek Bemo dan Kerok Ban Bekas, Sebelum Jadi Pengusaha Sukses
Cerita Bos Kopi Kapal Api yang Pernah Jadi Kenek Bemo dan Kerok Ban Bekas, Sebelum Menjadi Pengusaha Sukses.
Penulis: Heftys Suud | Editor: Mujib Anwar
Ia menggangapnya seolah berjalan-jalan naik mobil pribadi.
Pekerjaan sebagai kernet itu, diungkapkan Soedomo dikerjakannya pada Sabtu Minggu atau sepulang kerja bersama teman-temannya.
Pengalaman hidupnya itu, diakui Soedomo menjadi sesuatu yang mendorongnya untuk terus bekerja keras dan menjadi sukses.
Tahun 1978, menurutnya belum banyak orang-orang berpikir mengenai iklan.
Namun Soedomo sudah berencana membuat iklan kopi, menggandeng salah seorang pelawak di masa itu, bernama Paimo.
"Waktu itu saya bikin iklan tv, pakai bahasa khasnya Paimo. Yo iki kopi, lebih enak rasanya," ujarnya.
• Usai Makan Soto dan Melon, Puluhan Santri Ponpes Babussalam Keracunan dan Tumbang
• Bukalapak Siap Launching Laman Khusus Daerah Awal 2019 untuk Dorong UMKM Go Digital
Alasannya membuat iklan saat itu, sekaligus merupakan responnya terhadap lingkungan sekitar.
Sebelum beriklan, Soedomo berinovasi membuat kopi dalam kemasan.
"Waktu itu orang jual sabun, kalau mau beli itu dipotong sesuai belinya berapa rupiah. Tapi kok ada salah satu merk, ngeluarkan sabun dalam kemasan. Akhirnya saya juga buat kopi dalam kemasan 100 gram, dijual Rp 100 rupiah," tegasnya.
Dengan inovasi tersebut dan idenya membuat iklan. Bisnis kopi keluarganya, diakui Soedomo meningkat lumayan pesat.
Dan kini menjadikan PT Kapal Api, perusahaan miliknya sebagai salah satu produsen kopi terbesar di Indonesia. (Heftys Suud)