Berita Tulungagung
Andalkan Minyak Racikan Belajar dari Youtube, Remaja ini Dengan Mudah Rampok Driver Grab Car
Andalkan Minyak Racikan Belajar dari Youtube, Remaja ini Dengan Mudah Merampok Driver Grab Car.
Penulis: David Yohanes | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA.COM, TULUNGAGUNG - Dhimas Rizki Susilo (23), perampok sopir alias driver Grab Car yang ditangkap personil Satreskrim Polres Tulungagung merencanakan perampokan selama dua hari.
Hal ini terungkap saat konferensi pers ungkap kasus perampokan driver grab car ini, yang disampaikan Kapolres Tulungagung, AKBP Tofik Sukendar, Selasa (19/2/2019).
Salah satu yang dipersiapkan warga Desa/Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung ini adalah obat bius untuk melumpuhkan korban, Nono Araldiarto (41).
Untuk membuat obat bius itu, Dhimas belajar dari Youtube.
Bahan yang dipakai adalah campuran minyak wangi dengan minyak kecubung.
"Tersangka sebenarnya juga belum mencoba obat bius buatannya. Pertama kali dia coba langsung kepada korban," terang Tofik Sukendar.
• Modal Handuk Basah, Dhimas Dengan Mudah Merampok Driver Grab Car, Korban Ditinggal di Perkebunan
• Mau Pulang ke Rumah Merayakan Hari Ultah Istri, David Malah Dapati Istrinya Tewas Dengan Selingkuhan
• Datangi Rumah Warganya, Kepala Desa di Bangkalan ini Pakai Senjata Api dan Selipkan Sabu di Songkok
• Wakapolres Sumenep Marahi Kasatpol Air, Nelayan Bawa Pulang Lagi Barang Bukti Kapal yang Diserahkan
Ternyata efek obat bius karya Dhimas sangat luar biasa.
Korban mengaku masih merasakan pusing selama dua hari.
Selain meramu obat bius, Dhimas juga menyiapkan tali dan lakban.
Dengan cermat Dhimas memesan Grab Car pagi menjelang subuh, dengan alasan belum banyak orang.
Dia kemudian duduk di belakang, dengan maksud agar memudahkan menjerat leher korban.
"Ternyata motif utamanya adalah menguasai mobil korban. Tersangka sudah merancang, nantinya mobil itu akan dijual secara online," sambung Tofik Sukendar.

• Jalin Asmara Dengan Pemuda Usia Beda 49 Tahun, Mbah Mentil Dibunuh Kekasih Brondong Usai Disetubuhi
• Kunjungi Rutan Medaeng, Prabowo Sebut Kasus Ahmad Dhani Abuse of Power dan Tercatat Dalam Sejarah
• Setelah Bunuh Istri dan Anaknya, Suami di Blitar ini Lalu Telanjang Bulat Sambil Kumandangkan Azan
Dhimas sudah membuat akun secara khusus, untuk menjual mobil Honda Brio AG 1757 SS itu.
Jika mobil sudah dikuasai, Dhimas tinggal menawarkan lewat akun itu.
Kepada penyidik Dhimas mengaku, uangnya akan digunakan membantu ekonomi keluarga.
Namun Dhimas tersentuh hatinya, saat korban memohon untuk dilepaskan.
Alasannya, Nono punya tiga anak yang masih kecil dan harus menafkahi mereka.
Dhimas akhirnya meninggalkan Nono dan hanya mengambil HP Samsung S6 Edge dan uang RP 70.000.
"Saya berharap para pengemudi Ojol selalu waspada, di mana pun, kapan pun," tegas Tofik Sukendar.
Setelah merampok Nono dan meninggalkan di tengah perkebunan, Dhimas pergi ke Malang untuk bekerja dengan naik kereta api.
Dhimas ditangkap anggota Buru Sergap Satreskrim Polres Tulungagung, Minggu (17/2/2019) dini hari saat pulang.
Ini setelah polisi melakukan perburuan selama tiga hari terhadap Dhimas Rizki Susilo (23), warga Desa/Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, si perampokan driver Grab Car Nono, warga Desa Batangsaren, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungaung.
• Thoriqoh Syathoriyah Indonesia Menjamin Tujuh Juta Suara Jamaahnya di Jawa Dukung Prabowo-Sandi
• Ngecas Handphone di Dalam Kamar, Pemuda di Pamekasan ini Tewas Mengenaskan
• Sopir Xpander Penabrak 4 Motor dan Sebabkan Nyawa Melayang di Sidoarjo, Ternyata Mantan Ketua DPRD
Kejadian ini bermula saat Nono mendapat order secara online, pada Jumat (15/2/2019) sekitar pukul 04.15 WIB.
Order itu ternyata dari Rizki di Jalan Bromo, Desa/Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung.
Dhimas mengorder dua titik pemberhentian, yaitu area persawahan Dusun Sedayu, Desa Bungur, Kecamatan Rejotangan dan di Stasiun Tulungagung.
“Pelaku ini diduga sudah merencanakan, karena dia sudah mempersiapkan sejumlah barang untuk beraksi,” terang Kasubag Humas Polres Tulungagung, AKP Sumaji, Senin (18/2/2019).
NA datang dengan mobil Honda Brio AG 1757 SS.
Setelah naik, Dhimas memilih duduk di bangku belakang.
Saat saat sampai di area persawahan Desa Sedayu, seperti order pertama, Dhimas menjerat leher NA dengan tali.
Saat NA berontak, Dhimas menutup mulut dan hidungnya dengan handuk basah.
Diduga handuk itu telah diberi cairan obat bius.
NA kemudian pingsan usai mengisap handuk di tangan Dhimas.
“Saat korban pingsan, pelaku mengikat tangan dan menutup mulut serta matanya dengan lakban yang sudah disiapkan,” sambung Sumaji.
Dhimas kemudian menjalankan mobil milik NA.
Selama perjalanan NA tidak kuasa melawan, karena di bawah pengaruh obat bius yang dipakai Dhimas.
• Siswi SMAN di Tulungagung Buang Bayinya di Closet Derita Penyakit Ini, Ortunya Tak Mengira Dia Hamil
• Pimpin Jatim Dua Periode Sudah Raih 100 Prestasi Lebih, Ini Makna Dibalik Penghargaan Pakde Karwo
• 3 Tahun Tak Temui Kejelasan, Istri Korban Dugaan Pembunuhan di Sumenep Desak Polisi Tangkap Pelaku
Awalnya Dhimas bermaksud mengambil mobil NA.
Namun pikirannya berubah, ia hanya mengambil sebuah telepon genggam merek Samsung S6 Egde, dan yang korban sebesar Rp 70.000.
NA tersadar setelah pukul 07.00 WIB di sebuah perkebunan yang tidak dikenalnya.
“Korban lalu melapor ke Polres Tulungagung malam harinya, sekitar pukul 21.00 WIB. Berbekal keterangan korban, polisi langsung bergerak,” ungkap Sumaji.
Polisi sempat mendatangi tempat NA mengambil order.
Dari keterangan warga sekitar, ada beberapa orang yang biasa berangkat kerja pagi hari.
Bahkan polisi juga mendapatkan foto yang diduga pelaku.
Setelah foto itu ditunjukkan ke NA, NA membenarkan orang di foto itu adalah pelakunya.
Polisi juga mendatangi rumah pelaku, tidak jauh dari tempatnya order Grab Car.
Menurut keluarga, Dhimas berangkat kerja ke Malang.
“Diduga pelaku ini kembali ke Malang, setelah meninggalkan mobil korban. Petugas kemudian melacak keberadaannya,” tutur Sumaji.
Dhimas diketahui pulang pada Minggu (17/2) dini hari. Dengan cepat polisi menangkapnya.
Diapun tidak bisa mengelak dan mengakui semua perbuatannya.
Kepada penyidik Polres Tulungagung, Dhimas mengaku tengah mengalami himpitan ekonomi.
Dhimas juga sudah merencanakan aksinya dengan matang. Salah satunya belajar soal cairan bius lewat Youtube.
“Saat ini pelaku masih diperiksa di Unit Pidana Umum (Pidum). Penjelasan lebih lengkap akan disampaikan besok (hari ini),” tegas AKP Sumaji.
• Narapidana Terorisme Noeim Baasyir & juga Adik Abu Bakar Baasyir Bebas Murni dari Lapas Tulungagung
• Dikunjungi Ria Ricis, Ayu Ting Ting Ungkap Kamar Horor di Rumahnya dan Aroma Bau Bunga Melati
• Pakai Celana Dalam dan Kain Mori, Muklis Berhasil Satroni 15 Rumah dan Apotek di Kota Blitar
• Tak Tahan Dibully Netizen, Mahasiswi PTN di Malang Spesialis Pembobol Ponpes Kembalikan Rp 146 Juta