Berita Lifestyle
Make Up Jawa Modern ala Nurhayati Dwi Kirana MUA, Ubah Warna Bibir Hingga Modivikasi Alis
Make Up Jawa Modern ala Nurhayati Dwi Kirana MUA, Ubah Warna Bibir Hingga Modivikasi Alis.
Penulis: Delya Oktovie | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA.COM SURABAYA - Rias pengantin ala Jawa masih digemari sampai saat ini. Bahkan kreasi baru terus dilakukan untuk menyesuaikan dengan kekinian perkembangan zaman.
Nurhayati Dwi Kirana, pemilik Galuh Kirana Make Up mengatakan, dirinya terus berkesperimen untuk mengombinasikan riasan khas Jawa, dengan make up kekinian.
"Make up ini sebenarnya sama seperti make up muslimah atau bridal biasanya. Hanya saja busananya saya pilih Jawa lengkap dengan kondenya, lalu make up-nya bold seperti Jawa biasanya, tetapi flawless sesuai favorit masyarakat sekarang," katanya, Kamis (21/2/2019).
Kunci make up tradisional menurut Dwi ada pada ketahanan make up, gaya bold, serta permainan warna mata.
Bagian mata biasanya dihiasi varian warna cerah, alis dibuat hitam tegas, sedangkan lipstik merah terang.
"Tapi zaman sekarang sudah jarang yang mau seperti itu. Jadi saya buat tema Jawa, tapi make up bold dengan permainan warna-warna tanah," jelasnya.
Perbedaan dengan riasan Jawa tradisional, kata Dwi, dilihat dari mata bagian ujung yang biasanya menggunakan warna hitam, diganti dengan warna tanah seperti cokelat, abu-abu, emas, rose gold, dan nude.
Pada bagian alis, riasan Jawa biasanya tergantung tema, misalnya alis paes ageng yang bagian ujung bercabang dua seperti tanduk rusa, yang berarti kekuatan untuk si pengantin.
"Make up adat lainnya alis sama saja dengan alis biasa, hanya memang tangan tiap perias beda-beda membuatnya, ada yang meruncing ke atas. Tapi sekarang sudah jarang orang mau dirias alisnya runcing," jelas Nurhayati Dwi Kirana, yang juga seorang Make Up Artis (MUA) ini.
Kebanyakan pelanggannya menyukai alis semi kotak dan tebal, dan lebih memilih alis cokelat dibandingkan hitam.
Dwi pun memilih mengikuti permintaan pelanggan sambil mengombinasi dengan ciri khasnya.
Seperti pada riasan Jawa modern ini, Dwi mengatakan dari awal 2015 model alis memang kotak, tebal, dan datar.
Maka, untuk menunjukkan kesan tradisional modifikasi, bagian alis ia buat sedikit datar, kotak dan tebal, namun bagian ujung dibuat runcing.
"Begitu juga mata saya buat tetap tajam dan bold tapi pakai warna-warna tanah. Blush on juga kalau make up tradisional biasanya pakai warna tajam, jadi saya ini tetap pakai warna tajam tapi dikombinasi merah muda dan peach," ucapnya.
Tinggalkan Lipstik Merah
Seiring berkembangnya tren make up, banyak pengantin yang memiliki gaya rias favoritnya masing-masing.
Namun, menurut Nurhayati Dwi Kirana, pemilik Galuh Kirana Make Up and Bridal, para pelanggannya masih menginginkan riasan Jawa, namun dikombinasi dengan gaya modern.
Satu di antaranya adalah dengan mengubah warna bibir pengantin Jawa, yang identik dengan merah atau merah muda terang.
"Tapi sekarang orang-orang sudah tidak minat dengan warna bibir gonjreng, jadi saya menggunakan warna boold tapi kombinasi nude, sehingga tidak pucat tapi bibir terlihat tebal dan tajam," tegasnya, Kamis (21/2/2019).
Pengantin dari kalangan muda, kata Dwi, banyak yang lebih menyukai warna nude.
Ia pun kerap menanyakan pada kliennya sebelum dirias, dan kebanyakan lebih suka warna bibir nude campur cokelat atau ungu campur nude.
"Tapi kalau klien bersedia pakai merah, saya kasih merah, karena memang ciri khas make up tradisional di situ. Atau bisa juga pakai merah marun atau merah menuju oranye dan oranye lembut sebagai solusi agar tidak terlalu terlihat merahnya," ujarnya.
Tips Mix and Match Lipstik
Sementara itu, perempuan biasanya suka mengombinasikan warna maupun jenis lipstik untuk mendapatkan warna sesuai tone kulit, maupun sekadar iseng bermain dengan koleksi lisptik.
Menurut Nurhayati Dwi Kirana, lipstik hasil kombinasi memiliki warna unik, lebih mudah diterima klien, serta mudah mendapatkan warna baru yang tidak bisa ditemukan di satu lipstik.
Namun, sebelum mencampur lipstik, Dwi akan melihat teksturnya terlebih dahulu.
"Apalagi sekarang ada lipcream yang cenderung cepat kering, tapi juga lebih enteng di bibir. Sedangkan lipstik teksturnya mudah di mix, tapi lebih berat menempel di bibir," katanya.
Dwi lalu membuat kombinasi warna bibir dari keduanya, yakni lipcream dan lipstik.
Tetapi, lipcream dan lipstik tidak langsung dicampur begitu saja.
Dwi memulas lipcream terlebih dahulu sebagai dasar bibir, tunggu agar kering, baru ditimpa dengan lipstik.
"Ada juga yang saya campur langsung lipstik dengan lipstik. Saya hancurkan dulu sambil dicampur di mixing pallette terus saya taruh di kotak-kotak kecil," ungkapnya.
Meski begitu, Dwi tetap lebih menyukai mencampur lipcream dengan lipstik, karena bisa langsung menentukan warna sesuai dengan klien saat di make up.
Kemudian, Dwi mengingatkan untuk menghindari lipcream yang mudah cracking, karena akan sulit menyatu dengan lipstik yang akan dicampurkan.
Untuk campuran warna, ia biasanya mengandalkan dasar warna nude dan cokelat karena bisa menetralkan warna selanjutnya.
"Terus kesannya juga lebih flawless, sesuai juga sama kebanyakan permintaan klien yang maunya soft tapi tetap kelihatan warna bibirnya. Jadi andalan saya ya main campur warna apapun dengan nude atau cokelat," pungkas Nurhayati Dwi Kirana.