Berita Pamekasan
Pasar Kolpajung Pamekasan Selalu Becek dan Berlumpur, Begini Keluhan Para Pedagang dan Pembeli
Pasar Kolpajung Pamekasan Selalu Becek dan Berlumpur dan Tergenang Air Meski Sedang Tak Turun Hujan, Begini Keluhan Para Pedagang dan Pembeli.
Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Mujib Anwar
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Kuswanto Ferdian
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN - Para pengunjung dan pedagang yang berkunjung ke Pasar Tradisional Kolpajung Pamekasan mengeluhkan akses jalan pasar yang becek dan berlumpur serta tergenang air.
Terutama bila harus berkunjung ke blok tempat membeli keperluan dapur serta lauk pauk, yang terletak di bagian belakang.
Pasalnya lorong antarlapak pedagang becek dan banyak genangan air, hingga membuat mereka bingung untuk mencari jalan.
Pantauan Tribunmadura.com, Senin (4/3/2019), suasana Pasar Tradisional Kolpajung Pamekasan cukup ramai. Hampir semua blok dipenuhi pengunjung yang hendak berbelanja berbagai kebutuhan bahan pokok.
Bagian blok yang menjual sembilan bahan pokok (sembako), blok sayur mayur, hingga pedagang aneka makanan, yang cukup banyak berjejer di bagian tengah pasar, banyak dikunjungi pembeli.
Namun hal tersebut tidak terjadi dengan tiga blok yang juga menjual sayur mayur, telur, bumbu dapur, ikan, serta santan kelapa.
Sebab, lorong yang ditempati puluhan pedagang menggelar lapaknya tampak sepi, dan hanya ada beberapa orang yang melintas.
Pengunjung pasar tersebut juga tampak tak melirik barang dagangan yang berada di kios, karena sibuk memilih jalan untuk melintas dengan cara melompati genangan air.
Penyebabnya adalah lorong blok yang becek, dan dipenuhi lumpur. Selain itu, juga terdapat puluhan lubang cukup lebar di tengah akses jalan pasar, hingga membuat sisa air hujan tergenang.
Kondisi jalan yang becek tersebut membuat para pengunjung yang hendak melintas harus berpikir lagi, meski ada saja yang masih tetap nekat.
Namun mereka harus memilih jalan yang kering, agar tidak terkena lumpur dan percikan air.
Hal tersebut semakin parah dengan buruknya saluran air yang tersumbat, hingga membuat air yang tergenang, lama untuk kering meski kondisi cuaca terik alias tidak sedang hujan.
Halimah (52) salah satu pedagang selip kelapa, mengaku, saluran air yang berada di pasar tradisional Kolpajung Pamekasan sudah mampet bertahun-tahun, namun tidak ada perhatian dari petugas pasar.
"Kalau hujan, di pasar ini jadi langganan banjir dan becek, jadi kami terbiasa dengan kondisi yang seperti ini. Kami sudah mengeluh kepada petugas pasar. Tapi sampai saat ini belum juga diperbaiki. Mirisnya tiap hari kami tidak pernah absen bayar uang karcis pasar sebesar Rp 5 ribu rupiah. Tapi fasilitas dan akses jalan belum juga diperbaiki," kata Halimah, sembari menunjukkan saluran air yang tersumbat.