Berita Kediri

12 Tahun Hidup Dipasung Keluarga di Rumah, Pria Asal Kediri Ini Belum Dapat Bantuan dari Pemerintah

Agus merupakan warga setempat yang dipasung, sehingga kakinya tidak bisa digerakkan.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/DIDIK MASHUDI
Agus Pratono dipasung di rumahnya di Desa Krenceng, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Jumat (15/3/2019). 

TRIBUNMADURA.COM, KEDIRI - Agus Pratono (40), warga Dusun Kwagean, Desa Krenceng, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, pasrah berdiam diri tanpa bisa melihat dunia luar.

Agus merupakan warga setempat yang dipasung, sehingga kakinya tidak bisa digerakkan.

Kedua kaki Agus dimasukkan ke dalam lubang plat besi yang menyatu dibaut dengan kayu ranjang tempat tidurnya. 

Babak Pertama Madura United Vs Borneo FC, Kedua Tim Sama Kuat Tanpa Gol

Dalam keseharian, Agus hanya bisa duduk dan tiduran di ranjang bambu dengan alas tikar yang sudah kumal, yang berada di belakang rumah.

Keadaannya semakin parah saat rambut Agus tampak gondrong karena jarang dicukur.

Sehari-hari, ibunya yang menyiapkan makanan dan minuman untuk anaknya.

Informasinya, Agus sudah dipasung keluarganya selama 12 tahun terakhir.

Dispendukcapil dan Dinas Pendidikan Kota Surabaya Bersinergi Terbitkan KTA untuk Anak-Anak

Ibu Agus, Ny Sainem (65) mengatakan, anaknya dipasung sejak usia 28 tahun karena saat masih anak-anak dan remaja, belum menunjukkan gejala menderita kelainan jiwa.

Ny Sainem menjelaskan, kelainan kejiwaan Agus terlihat saat menginjak usia dewasa.

Beberapa kali, Agus mengamuk yang membahayakan keluarga dan tetangganya.

Khawatir dengan kondisi anaknya yang sering mengamuk, keluarganya kemudian memasungnya di ruangan belakang.

Teroris Penembakan di Selandia Baru Datang dari Australia untuk Membalas Penyerang di Tanah Eropa

Sejauh ini gangguan jiwa yang diderita Agus belum pernah dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSK).

Pihak bidan desa sebenarnya telah menyarankan agar Agus dirujuk ke RSJ untuk mendapatkan perawatan yang lebih manusiawi.

Hanya saja, orang tuanya keberatan anaknya dibawa ke RSJ.
Sementara ,

Pegiat Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jatim, Yanti,  yang mendatangi rumah Agus berharap, ada solusi dengan kasus pemasungan yang dialami Agus.

Pemerintah Indonesia Kecam Aksi Penembakan di Selandia Baru, Imbau WNI di Lokasi Tetap Waspada

"Memang ibunya keberatan kalau anaknya dibawa ke RSJ Lawang. Agus merupakan anak kesayangan ibunya. Sehari-hari yang merawat dan menyiapkan makanan ibunya," jelasnya.

Kasus pasung yang dialami Agus sebenarnya telah diketahui pihak bidan dan perangkat desa.

Selain itu, pihak keluarga juga tidak cukup memiliki biaya untuk membawa anaknya ke RSJ.

Fakta-Fakta Aksi Penembakan di Selandia Baru, 40 Jamaah Salat Jumat Tewas dan 20 Orang Lainnya Luka

"Keluarganya juga tidak punya BPJS dan kartu Indonesia sehat," ujarnya.

Meski sudah dipasung lebih dari 12 tahun, Agus belum mendapatkan bantuan obat penenang dari puskesmas.

"Dulu pernah mau dibawa ke RSJ, tapi keluarga keberatan," ujarnya.(dim)

Persiapan Penutupan Jembatan Suramadu, Satlantas Polres Pamekasan Kumpulkan Pengusaha Angkutan Umum

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved