Berita Bangkalan
Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Akan Tambah Dua Guru Besar, Ini Nama dan Sosoknya
Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Akan Tambah Dua Guru Besar, Ini Nama dan Sosoknya.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNMADURA.COM, BANGKALAN - Upaya pemenuhan standar tinggi tenaga pendidik terus digalakkan Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Di awal tahun ini, kampus negeri yang berlokasi di Kabupaten Bangkalan itu menambah dua dosen menjadi Guru Besar.
Rektor UTM Drs EC Muh Syarif Msi mengungkapkan, menjadi mustahil bagi sebuah perguruan tinggi dalam menghasilkan output berkualitas apabila penyelenggaraan pendidikan tidak memenuhi standar.
"Baik dalam standar pendidikan, penelitian, maupun pengabdian masyarakat," ungkap Muh Syarif dalam Rapat Terbuka Senat UTM Wisuda XXV Program Magister, Sarjanan, dan Diploma Semester Gasal Tahun Akademik 2018/2019 di Gedung Pertemuan kampus, Sabtu (30/3/2019).
Karena itu, dijelaskannya, UTM dituntut mampu menyesuaikan diri dengan perubahan seperti pada era disrupsi saat ini.
Sehingga arus revolusi yang menggabungkan teknologi fisik, digital, dan biologis yang berdampak pada semua disiplin ilmu.
"Kami menambah dua dosen menjadi Guru Besar di awal tahun ini. Ditargetkan, tahun 2019 ini UTM akan menjadi Guru Besar," jelas Muh Syarif.
Dua Guru Besar Fakultas Teknik tersebut yakni Prof Dr H Rachmad Hidayat dan Prof Dr Arif Muntasa. Saat ini, UTM memiliki 6 Guru Besar. Namun dua di antaranya menunggu proses pengukuhan.
Muh Syarif memaparkan, sebagai salah satu lembaga yang berada di bawah Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, UTM harus mampu bersinergi guna memaksimalkan riset dan pengembangan yang diarahkan pada penciptaan teknologi masa depan.
Dalam hal ini, dibutuhkan penguatan kelembagaan, penguatan SDM, penguatan riset dan pengembangan, penguatan pembelajaran dan kemahasiswaan, serta penguatan inovasi.
"Ke depan, kami mendorong agar jabatan fungsional dosen UTM terus ditingkatkan untuk standarisasi, kompetensi, dan peningkatan kualitas SDM," pungkasnya.
Sejauh ini, Direktorat Kelembagaan Kemenristek Dikti menetapkan UTM sebagai Kampus Pusat Unggulan Iptek (PUI) Garam pada November 2017.
Sukses UTM dalam mengembangkan Inovasi Produksi Garam Pangan dan Non Pangan menjadi harapan baru pemerintah. UTM diharapkan mampu menjadi solusi dari berbagai permasalahan kebutuhan garam nasional.
Laboratorium garam di lingkungan Kampus UTM sukses mengembangkan inovasi garam yang sudah diprototipe, Garam Pangan dan Garam Non Pangan.
Inovasi produksi Garam Pangan meliputi garam healthy kaya mineral. Hasil fortifikasi garam dengan ekstrak kelor, alga laut, rumput laut, dan flora fauna laut.
Sedangkan inovasi produksi Garam Non Pangan yang berhasil diprototipe antara lain garam lifestyle. Hasil purifikasi untuk garam kecantikan, spa dan sauna, garam industry, garam farmasi, dan garam analisis.