Berita Bangkalan
Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Akan Tambah Dua Guru Besar, Ini Nama dan Sosoknya
Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Akan Tambah Dua Guru Besar, Ini Nama dan Sosoknya.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Mujib Anwar
UTM pun lantas mendirikan Laboratorium Lapang PUI Garam di Desa Padelegen Kecamatan Pademewu Kabupaten Pamekasan.
Sebagai upaya pengembangan knowledge development, technology development, dan business development.
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan UGM, Suzukatsu Co., Ltd, dan PT Anta Tirta Karisma pun dilakukan beberapa waktu lalu.
Suzukatsu Co, Ltd akan concern pada teknologi Flow Down System. Penggunaan teknologi tenaga angin untuk mengurangi kadar H2O air laut hingga menjadi air tua garam.
Sedangkan PT Arta Tirta Karisma lebih fokus pada pengembangan rumah kaca. Kedua perusahaan itu akan berkolaborasi dengan para ahli garam nasional.
Sebelumnya, Program Studi Agro Teknologi Fakultas Pertanian UTM juga berhasil melakukan riset dalam meningkatkan hasil produksi jagung.
Riset hasil kerjasama dengan Balitsereal Maros Sulawesi yang secara intensif dimulai sejak 2007 itu mengeksplorasi jagung lokal di seluruh Madura guna mendapatkan tetua yang akan dijadikan varietas unggul.
Hasil eksplorasi mendapatkan 16 kultivar (kelompok jagung lokal dengan kekhasannya) jagung Madura, tiga kultivar ditemukan di Bangkalan, tiga kultivar di Sampang, dua kultivar Pamekasan, dan delapan kultivar di Sumenep.
Dengan menggunakan metode seleksi dan selfing, 16 kultivar jagung lokal Madura itu menghasilkan variasi biji jagung dengan karakter morfologis berbeda pada setiap galurnya.
16 kultivar jagung Madura itu lantas disilangkan dengan beberapa genotip jagung unggul dari Balitsereal Maros.
Hasilnya, jagung hibrida Madura mempunyai panjang hingga 20 centimeter. Lebih panjang 13 centimeter dan tidak serta merta menghilangkan karakter jagung lokal; toleran terhadap kekeringan, rendemennya tinggi, daya simpan lama.
Uji coba pada dua varietes itu mampu meningkatkan produksi hingga 7 ton per hektare. Sedangkan produksi jagung lokal hanya 2,7 ton per hektare.