Guru Honorer Dimutilasi
Kasus Pembunuhan Guru Honorer Dimutilasi Diduga Dilakukan Dua Tersangka, Polda Jatim Kejar Pelaku
Kasus pembunuhan guru honorer dimutilasi dan mayatnya dimasukan dalam koper diduga dilakukan oleh dua orang tersangka.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Kasus pembunuhan guru honorer dimutilasi dan mayatnya dimasukan dalam koper diduga dilakukan oleh dua orang tersangka.
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Penyidik Polda Jatim telah mengatongi dua orang terduga pelaku guru honorer dimutilasi di Blitar.
Dua orang tersebut diduga merupakan pelaku pembunuhan Budi Hartanto (28), asal Mojoroto, Kota Kediri.
Mereka diduga telah membunuh, memutilasi, dan memasukan mayat korban ke dalam koper.
• Penemuan Mayat Tanpa Kepala dalam Koper, Guru Honorer Diduga Dimutilasi di Wilayah Kabupaten Kediri
• Guru Honorer Dimutilasi, ASN Nganjuk Penuhi Daftar Saksi Pembunuhan, Polisi Ungkap Keterkaitannya
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan, sedang melakukan pengejaran dua orang terduga kuat pelaku pembunuhan tersebut.
"Iya saat ini kami sedang kejar dua orang sekarang," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera, Sabtu (6/4/2019).
Kombes Pol Frans Barung Mangera menyebut, pengejaran terhadap dua terduga itu didasari oleh beberapa temuan fakta penyidikan.
Berdasarkan fakta penyidikan, ditemukan ponsel korban terakhir kali teridentifikasi aktif atau online pada 04.00 WIB di kawasan Kediri.
• Asmara Diduga Jadi Penyebab Guru Honorer Dimutilasi, Polisi Selidiki Kecenderungan Orientasi Seksual
• Inilah Sosok Pria Terakhir yang Bertemu Guru Honorer Sebelum Tewas Dimutilasi, Belum Lama Berkenalan
Tak lama berselang, ditemukan koper berisikan mayat korban di pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Rabu (3/4/2019).
"Kami melihat ponsel korban di suatu tempat di jam tempat di jam 4.00 WIB dini hari di wilayah Kediri itu, on terakhir," katanya.
Kombes Pol Frans Barung Mangera menduga, ponsel korban pada saat insiden pembunuhan itu terjadi, masih dikuasai oleh si pelaku.
"Karena ponselnya masih dikuasai oleh seseorang," lanjutnya.
"Kasubdit Jatrantas Polda Jatim masih di Kediri," tandasnya.
• Keadaan Pelaku Penyebar Hoax Bupati Sampang Terpuruk, Tak Berani Pegang Ponsel dan Orangtuanya Sakit
• Jeda Waktu Lebih Banyak, Arema FC Siap Hadapi Persebaya atau Madura United di Final Piala Presiden
Pembunuhan Diduga Bermotif Asmara
Sebelumnya, guru honorer dimutilasi asal Mojoroto, Kota Kediri, diduga dibunuh karena persoalan asmara.
Motif pembunuhan guru honorer korban mutilasi itu diduga karena persoalan asmara.
Kombes Pol Frans Barung Mangera menerangkan, beberapa dugaan motif pembunuhan yang disampaikan sebelumnya, semakin tak terbukti.
Sebelumnya, korban diduga dibunuh karena adanya motif ekonomi dan motif perampokan.
• Ulang Tahun ke-28, Fandry Imbiri Janji Tampil Fight Lawan Persebaya Agar Lolos Final Piala Presiden
• Madura United Vs Persebaya Surabaya, Dejan Antonic Ingin Akhiri Laga Manis Tanpa Babak Adu Penalti
Namun, hasil proses penyidikan yang masih berlangsung menunjukkan, motif asmara dalam kasus tersebut semakin menguat.
"Jadi kami hilangkan motif perampokan atau ekonomi. Kami masuk pada motif asmara," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera, Jumat (5/4/2019).
Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan, temuan lain yang diperoleh penyidik berdasarkan keterangan para saksi, didapatkan bahwa korban memiliki kecenderungan orientasi seksual yang berbeda dari kebanyakan orang.
"Nah ini lah yang akan tim penyidik dalami berkaitan dengan orientasi seksual yang berbeda," lanjut Kombes Pol Frans Barung Mangera.
• Guru Honorer Dimutilasi Ternyata Pengusaha Muda, Inilah Daftar Bisnis dan Usaha yang Dikelolanya
• Guru PAUD Curhat Kurang Perhatian dari Pemerintah, Sandiaga Uno Janji Beri Insentif Rp 500 Ribu
Kombes Pol Frans Barung Mangera tak menyebut secara eksplisit tentang maksud dari 'orientasi seksual yang berbeda'.
Namun, kuat dugaan jika korban memiliki orientasi relasi seksual sejenis.
"Ada kecenderungan ke arah situ sih," ucap dia.
Saksi Bertingkah Gemulai
Polisi sudah memeriksa sejumlah teman korban sebagai saksi semuanya adalah pria dan bertingkah gemulai alias kemayu.
Kasat Reskrim Polres Blitar Kota, AKP Heri Sugiono mengatakan, sudah ada lima teman korban yang dimintai keterangan sebagai saksi.
Kelima teman korban yang diperiksa sebagai saksi semua laki-laki.
Rata-rata teman korban yang diperiksa sebagai saksi bertingkah gemulai.
"Kami juga sudah meminta keterangan dari keluarga," kata AKP Heri Sugiono, Kamis (4/4/2019).
• BREAKING NEWS - Budi Hartanto, Guru Honorer Dimutilasi Sempat Melawan Sebelum Dieksekusi dan Dibunuh
• Polisi Periksa 13 Teman Dekat Guru Honorer Dimutilasi, Muncul Sosok Pria Terakhir Jelang Korban Mati
Soal informasi yang berkembang di luar kalau korban adalah LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender), Heri enggan berkomentar.
Tapi Heri juga tidak menyangkal soal informasi yang berkembang di luar itu.
"Info yang berkembang (di luar) memang seperti itu, kebetulan rekan-rekan korban kebanyakan seperti itu. Namun kami tetap sesuai fakta. Karena hasil otopsi dari forensik juga belum keluar," tegas AKP Heri Sugiono.
Sedangkan sosok korban sendiri juga dikenal sebagai pria yang berperilaku seperti perempuan atau gemulai.
Hal itu juga disampaikan kerabat korban, Surahmat, kepada wartawan saat berada di kamar jenazah RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar, Rabu (3/4/2019) malam.
"Budi (korban) mbanceni (gemulai), tapi orangnya baik, ramah dengan warga, supel bergaul dan baik dengan orang tua," kata Surahmat.
• Penemuan Mayat Tanpa Kepala dalam Koper, Guru Honorer Diduga Dimutilasi di Wilayah Kabupaten Kediri
• Cari Kepala Mayat Guru Honorer Dimutilasi di Blitar, Polisi Hanya Temukan Dua Pakaian Dalaman ini