Takut Diracuni, Presiden Korea Utara Kim Jong Un Disediakan Benda "Pribadi" ini Saat ke Luar Negeri
Dalam pertemuan yang berlangsung tersebut, ada sebuah pemandangan menarik yang terjadi pada Kim Jong Un, kala ia ketakutan jika diracuni dengan pulpen
TRIBUNMADURA.COM - Sebagai seorang pemimpin yang terkenal diktator, presiden Korea Utara Kim Jong Un ternyata masih memiliki tingkat waspada yang tinggi bahkan bisa dikatakan ketakutan yang berlebihan.
Tampaknya, Kim Jong Un takut akan ancaman yang bisa datang kapan saja, maka dari itu segala hal sudah dipersiapkan untuk kewaspadaan Kim Jong Un saat berkunjung ke negara lain.
Seperti yang diketahui, beberapa waktu yang lalu kedua pemimpin dari negara yang sedang berseteru, Korea Utara dengan Amerika Serikat mengadakan sebuah perundingan.
Perundingan tersebut dihadiri langsung oleh Kim Jong Un selaku presiden Korea Utara dan Donald Trump selaku presiden Amerika Serikat.
Pertemuan yang sangat langka dan bersejarah itu berlangsung di Singapura, Selasa (12/6/2018).
Dalam perundingan tersebut membahas tentang masalah denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Dalam pertemuan yang berlangsung tersebut, ada sebuah pemandangan menarik yang terjadi pada Kim Jong Un, kala ia ketakutan jika diracuni dengan sebatang pulpen.
• Posesif, Suami Beri Pukulan Setiap Istri Dapat Like di Facebook, Wajah Istri Lebam Susah Dikenal
• Sopir Trailer Ngegas, Bonek Jember Meregang Nyawa Pegang Barang Berharga, Ini Kronologi Lengkapnya
• Buka Praktik di Eks Lokalikasi Dolly Surabaya, Mucikari ini Patok Harga Segini untuk Kencani PSK
Beberapa saat sebelum Kim duduk dengan Trump untuk menandatangani pernyataan bersama, seorang pembantu terlihat marah dengan menyodorkan pena, seperti dilansir melalui Dailystar.
Seorang petugas keamanan pria yang mengenakan sarung tangan putih terlihat menyeka pulpen itu berulang kali dengan kain putih.
Tapi yang lebih aneh adalah ketika Kim dan Trump memasuki ruangan, adik perempuan Kim Jong Un, Kim Yo-jong merogoh saku jaketnya dan memberikan kakaknya pena yang berbeda.

Dengan pena itulah Kim menandatangani perjanjian yang menyatakan "komitmen Korea Utara untuk bekerja menuju denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea".
Hal ini muncul karena spekulasi yang tengah marak, di mana Kim tidak ingin bukti DNA dirinya dikumpulkan atau kesehatannya dipantau.
Dia bahkan mungkin takut diracuni.
• Bonek Asal Jember yang Tewas Ternyata Santri Ponpes di Banyuwangi, Pertama Kali Mbonek Tanpa Izin
• Bonek Tewas saat Mbonek Persebaya Vs Arema FC, Temannya Mengaku Tak Lagi Semangat Nonton Sepak Bola
Kim dilaporkan telah membunuh pamannya dan menyingkirkan saingan politiknya untuk bekerja di kamp kerja paksa.
Jadi dia harus berhati-hati untuk menghindari ancaman terhadap keamanannya sendiri.