Banjir di Madura
Genangan Air Capai 1 Meter, Kota Pamekasan Diterjang Banjir Terparah Dalam 50 Tahun Terakhir
Genangan Air Capai 1 Meter, Kota Pamekasan Diterjang Banjir Terparah Dalam 50 Tahun Terakhir.
Penulis: Muchsin Rasjid | Editor: Mujib Anwar
Genangan Air Capai 1 Meter, Kota Pamekasan Diterjang Banjir Terparah Dalam 50 Tahun Terakhir
TRIBUNMADURA.COM, PAMEKASAN – Hujan yang seharian mengguyur wilayah Pamekasan, menyebabkan ribuan rumah warga sejumlah desa dan kelurahan di empat kecamatan di Kabupaten Pamekasan Madura, terendam banjir antara setengeh hingga satu meter (banjir Pamekasan), Sabtu (13/4/2019) malam.
Di antara kawasan yang terdampak banjir itu, yakni di Desa Kodik dan Desa Samiran, Kecamatan Proppo. Lalu Desa Palengaan Daja, Kecamatan Palengaan. Kemudian Kelurahan Barurambat Timur, Desa Lemper dan Desa Majungan, Kecamatan Pademawu.
Lantas kawasan Kelurahan Jungcangcang, Parteker, Patemon dan Kelurahan Barurambat Kota, Kecamatan Kota, Pamekasan,.
Melihat dari tingginya air dan luasnya banjir yang melanda kota Pamekasan yang diakibatkan luapan air Kali Jombang, merupakan banjir terparah selama 50 tahun belakangan ini.
Sebab selama ini, jika terjadi banjir ketinggian air mencapai lutut, atau antara 40 – 50 cm. Namun kali ini di kawasan itu, tinggi air antara setengah hingga satu meter.
Kondisi banjir terparah menimpa ratusan rumah di RT : 001, 002 dan 003, RW: 01, Kelurahan Jungcangcang.
• Menantu Bakar Mertua Hidup-hidup Ditangkap, Beraksi Saat Salat Jumat dan Penyebabnya Sepele Banget
• Ratusan Kepala Keluarga Jadi Korban Banjir Pamekasan, BPBD Sebut Banjir Susulan Masih Mengintai
• Pelaku Kasus Guru Honorer Dimutilasi Ternyata Pengguna Sabu, Polisi Temukan Alat Isap di Rumahnya
Seperti di kawasan Jl KH Sinhaji, ketinggian air di lokasi ini di atas perut orang dewasa. Akibatnya warga menindahkan seluruh barang perabot rumah tangganya ke tempat yang lebih tinggi.
Bahkan sebagian dari mereka memanggul peralatan elektronik, berupa TV, lemari es, sound sistem untuk dibawa ke luar dititipkan ke rumah familinya yang tidak terdampak banjir.
Sementara untuk tempat tidur, kursi busa atau kursi sofa, dibiarkan terendam banjir bercampur lumpur.
Begitu parahnya banjir di lokasi ini, petugas BPBD Pamekasan, mengevakuasi beberapa warga lanjut usia, ibu menyusui dan ibu hamil, ke kantor wakil bupati (Wabup) di Jl Jokotole Pamekasan.
Sedang warga yang sedang sakit, dievakuasi menggunakan mobil ambulan dibawa ke RSUD Slamet Martodirjo, untuk mendapatkan penanganan medis.
Wabup Pamekasan, Raja’ie, turun ke lokasi, tanpa menghiraukan separuh tubuhnya terendam air, memimpin penanggulanan banjir.
Kadis PU Penataan Ruang Pamekasan Totok Suhartono, Kadis Lingkungan Hidup (DLH) Amin Jabir, Kepala BPBD Pamekasan, Akmalul Firdaus juga berada di lokasi.
• Jika Jokowi Terpilih di Pilpres 2019, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Akan Didorong Jadi Menteri
• BTS Resmi Jadi Artis Pertama di Dunia Pecahkan Rekor Penonton YouTube Tercepat Lewat MV Boy With Luv
• Sering Bersolek Mirip Cewek, AS Bunuh Guru Honorer Dimutilasi Usai Pulang Menjadi TKI di Malaysia
Sementara Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, sekitar pukul 01.30 WIB, meninjau lokasi banjir dengan jalan kaki menerobos genangan air. Saat itu bupati berbincang dengan warga dan petugas di lapangan.
Banjir ini juga melumpuhkan sejumlah akses jalan raya. Sehingga aparat kepolisian terpaksa menutup arus lalu lintas di Jl Segara, Jl Cokoratmojo dan Jl Abd Azis.
Sebab di kawasan jalan itu, air melubur ke jalan setinggi lutut. Beberapa pengendara sepeda motor yang nekat nerobos, mesinnya mati.
Hairul Mufid (27), warga Jl Segara, yang rumahnya terendam banjir sebatas perut, mengatakan, malam itu di rumahnya sedang berlangsung pengajian bersama mengundang banyak warga sekitar.
Namun menjelang berakhirnya pengajian, sekitar pukul 19.00 air sudah masuk halaman rumahnya dengan cepat.
Begitu pengajian usai, air sudah masuk rumah. Sehingga ia dan keluarganya mengemasi perabot rumah tangganya. Hanya saja, untuk tempat tidur, berupa kasur dan kursi busa, tidak bisa ia selamatkan.
“Sejak saya lahir, baru kali ini rumah saya kebanjiran,” kata Hairul Mufid, kepada Tribunmadura.com
Sedang Suharto, anggota DPRD Pamekasan Fraksi Partai Bulan Bintang (PBB), terpaksa mengungsikan seluruh keluarganya.
Pasalnya, rumahnya di Jl Segara terendam bajir. Sejumlah peralatan elektronik, diangkut ke luar diselamatkan dari air.
“Tadi sore saya dihungi keluarga yang tinggal di Palengaan. Saat itu kondisi desanya seperti lautan, lantara diterpa hujan. Saya diminta siaga dan antisipasi, karena airnya mengalir lewat sungai melintas kota Pamekasan,” kata Suharto.
• UPDATE TERKINI, Hasil Survei Pilpres 9 Lembaga, 6 Menangkan Jokowi-Maruf 3 Unggulkan Prabowo-Sandi
• Warga Mulai Bersihkan Lumpur Banjir Pamekasan Akibat Luberan Air Kali Jombang
• Banjir Setinggi Satu Meter Landa Jalan Hasan Sinhaji Pamekasan, Wakil Bupati Rajae Turun ke Lokasi
Selani menenggelamkan rumah warga, banjir juga merendam kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Pamekasan.
Juga lembaga pendidikan, yakni SDN Jungcangcang 3 Jl Segara. Lalu, SMPN 1, Pamekasan, di Jl Abd Azis. Seluruh bangku dan kursi, di I hingga kelas III terendam air. Tembok pagar belakang di sekolah itu sepanjang 6 meter roboh diterjang banjir.
Esok harinya, Minggu (14/4/2019), siswa dan siswi kelas I dan II SMP 1, melakukan bersih-bersih bersama guru pengajarnya. Sebab seluruh bangku dan lantai kelas basa belepotan lumpur.
“Sejak Senin (8/4/2019) hingga Selasa (16/4/2019) mendatang, seluruh ruangan ini digunakan ujian sekolah berbasis nasional kelas III. Mau tidak mau, seluruh ruangan kelas ini harus dibersihkan, agar tetap biasa dipakai ujian,” kata Amir Mahmud, salah seorang guru.
Kepala PU Bina Marga dan Penataan Ruang Pamekasan, Totok Hartono, ditemui di lokasi mengakui, banjir kali ini merupakan terparah selama 50 tahun.
Menurutnya, meluapnya air sungai ini, akibat hujan deras di wilayah Kecamatan Palengaan, dengan intesitas tinggi.
“Karena derasnya air sungai dari arah Palengaan itu dan kebetulan air laut pasang, maka air tidak segera mengalir dengan cepat, sehingga meluap dan menggenangi rumah warga,” papar Totok Hartono.
Kepala BPBD Pamekasan, Akmalul Firdaus mengatakan, untuk penanggulanan banjir ini melibatkan BPBD, TNI, Polri, tim tanggap bencana, relawan, Orari, dinas kesehatan, RSUD, DLH, PU Penataan Ruang dan instansi terkait.
Berapa rumah warga yang terdampak banjir, Firdaus belum bisa merinci. Di Kelurahan Jungcangcang saja, terdapat sebanyak 325 KK. Belum lagi di daerah lain.
Untuk meringankan sebagian beban warga yang terdampak banjir, pihaknya sudah menyalurkan sebanyak 1.000 nasi bungkus, yang diberikan lewat RT masing-masing.
“Berapa jumlah kerugian materi akibat kejadian ini masih dalam pendataan. Sebab hingga sore ini, angotanya masih di lapangan. Selain mendata, juga memberikan bantuan penanganan untuk korban banjir,” tegas Akmalul Firdaus.
• UPDATE TERKINI, Betis Diperban Pembunuh Guru Honorer Dimutilasi Digelandang ke Polda, Ini Kondisinya
• HASIL AKHIR - Hancurkan Persebaya Dua Gol Tanpa Balas, Arema FC Juara Piala Presiden & Cetak Sejarah
• Guru Honorer Dimutilasi Ternyata Pengusaha Muda, Inilah Daftar Bisnis dan Usaha yang Dikelolanya