Guru Honorer Dimutilasi

Terkuak Motif Pembunuh Guru Honorer Mutilasi Korban Jadi Beberapa Bagian, Tak Cukup dalam Koper

Polisi ungkap motif kedua tersangka memotong tubuh guru honorer dimutilasi hingga menjadi beberapa bagian, ternyata karena hal ini.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
istimewa
foto korban Budi Hartanto guru honorer dimutilasi saat semasa hidup (Kiri) dan penemuan kepala dari korban mutilasi (Kanan) 

Polisi ungkap motif kedua tersangka memotong tubuh guru honorer dimutilasi hingga menjadi beberapa bagian

TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol Gupuh Setiyono mengungkapkan, motif kedua pelaku guru honorer dibunuh untuk memutilasi tubuh korban.

Menurut Kombes Pol Gupuh Setiyono, kedua pelaku awalnya ingin memasukan tubuh korban ke koper.

Namun, saat itu, koper yang digunakan pelaku untuk membungkus tubuh korban tidak cukup.

Kronologi dan Motif Guru Honorer Dimutilasi, Korban Sempat Cekcok dengan Pasangan Sesama Jenisnya

Pelaku Kasus Guru Honorer Dimutilasi Ternyata Pengguna Sabu, Polisi Temukan Alat Isap di Rumahnya

Kombes Pol Gupuh Setiyono menyebut, tubuh korban terlalu besar untuk dimasukan dalam koper.

Karena itu, pelaku memotong tubuh korban menjadi beberapa bagian.

"Pas dimasukin gak cukup, dikeluarkan lagi, lalu Aris usul kepala korban dipotong," kata Kombes Pol Gupuh Setiyono, Senin (15/4/2019).

Inisiatif memotong tubuh korban menjadi beberapa bagian datang dari tersangka AS.

Pelaku kemudian memasukan potongan tubuh korban ke dalam koper yang telah disediakan.

Koper yang digunakan membungkus jasad guru honorer asal Mojoroto, Kota Kediri, di kamar jenazah RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar.
Koper yang digunakan membungkus jasad guru honorer asal Mojoroto, Kota Kediri, di kamar jenazah RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar. (TRIBUNMADURA.COM/SAMSUL HADI)

Sedangkan kepala korban diwadahi kantung kresek dan dibuang di bantaran sungai Ploso Kerep, Bleber, Kediri.

"Kejadian itu dilakukan Selasa malam," ucap dia.

Sebelumnya, korban guru honorer dimutilasi diketahui bernama Budi Hartanto (28).

Ia dibunuh dan tubuhnya dimutilasi tersangka, lalu bagian badanya dimasukan dalam sebuah koper.

Dalam aksinya, pelaku memasukan bagian tubuh korban tanpa kepala.

Koper berisi potongan tubuh korban dibuang ke pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar, Rabu (3/4/2019).

Pelaku Pembunuh Guru Honorer Dimutilasi Menjerit Ketakutan di Tengah Malam, Bikin Penasaran Tetangga

Pelaku Pembunuh Guru Honorer Dimutilasi Mengaku Kesulitan saat Eksekusi Kepala Korban hingga Putus

Sementara bagian kepalanya dibungkus menggunakan plastik dan dibuang ke sungai, lalu ditemukan di Dam Sungai Bleber.

Aksi pembunuhan dan mutilasi kepada korban ini dilakukan oleh dua tersangka, AS dan AP.

AS ditangkap polisi di Jakarta, Kamis (11/4/2019) sore, sementara AP diringkus pada hari yang sama di Kediri.

Kombes Pol Gupuh Setiyono menyebut, motif pembunuhan guru honorer dimutilasi dilakukan karena adanya asmara.

Pelaku dan korban guru honorer dimutilasi diduga merupakan pasangan sesama jenis.

Budi Hartanto, guru honorer korban mutilasi di Kediri, semasa hidup.
Budi Hartanto, guru honorer korban mutilasi di Kediri, semasa hidup. (TRIBUNMADURA/IST)

Sebelum guru honorer dimutilasi, pelaku dan korban sempat terlibat perselisihan.

"Hubungan asmara sesama jenis, terus berakhir perselisihan karena tidak diberikan uang," kata Kombes Pol Gupuh Setiyono, Senin (15/4/2019).

"Kemudian, berakhir dengan pertengkaran yang mengakibatkan korban dibunuh," sambung dia.

Kombes Pol Gupuh Setiyono mengatakan, pelaku yang memiliki hubungan asmara sesama jenis adalah AS.

Ia menyebut, AS dan korban telah melakukan hubungan intim di rumah tersangka.

Pembunuh Guru Honorer Dimutilasi Pakai Koper Milik Ibunya untuk Bungkus Potongan Tubuh Korban

Kepala Guru Honorer Dimutilasi Dikubur, Hujan Air Mata dan Tangis Keras Tim Sexy Dancer Meledak

"Setiap kali berhubungan, AS ngasih uang ke korban. AS sayang pada korban dan akan memberikan apa yang diminta korban," kata Kombes Pol Gupuh Setiyono.

Saat berhubungan untuk kali keempat, AP dan korban sepakat untuk melakukannya di dalam sebuah ruangan warungnya di Jalan Surya, Sambi, Ringinrejo, Kediri, Selasa (2/4/2019) lalu.

Kombes Pol Gupuh Setiyono menuturkan, keduanya kemudian cekcok setelah melakukan hubungan badan.

Percekcokan itu diduga ditengarai AP tidak mampu membayar uang yang diminta korban.

"Usai lakukan hubungan intim di dalam kamar, karena AS gak bisa ngasih uang ke korban, korban marah-marah," ucap Kombes Pol Gupuh Setiyono.

Tiga Kali Mangkir Sidang Kasus Prostitusi Online, Pengguna Jasa Vanessa Angel Diajukan Jadi DPO

Pengguna Jasa Vanessa Angel Tiga Kali Mangkir Sidang Kasus Prostitusi Online, Ini Kata Jaksa

AP yang saat itu berada di luar kamar dan mendengar percekcokan antara korban dan AS, beriniatif menegur Budi.

"Diingatkankan AP tapi korban tak terima, korban malah bilang ini bukan urusan kamu," ungkap Kombes Pol Gupuh Setiyono.

Tak cuma membantah teguran, korban disebut juga menampar AP di pipinya.

"Tak terima, AP juga membalas," ungkapnya.

Korban kemudian mengambil sebuah golok sepanjang sekitar 10 sentimeter di depan warung dan diarahkan pada AP.

"Korban itu malah mengambil golok. lalau diayunkan ke arah Aziz. Tapi Aziz bisa menangkis," lanjut Kombes Pol Gupuh Setiyono.

AP saat itu menangkis pukulan korban dan berusaha merebut golok tersebut.

Ia kemudian berbalik menyabetkan golok tersebut ke arah korban.

Disperindag Sampang Tunggu Kesiapan Bank Jatim untuk Terapkan e-Retribusi di Pasar Rakyat Rongtengah

Tingkatkan Partisipasi Peserta Pemilu, KPU Kota Blitar Gelar Lomba Swafoto Berhadiah Belasan Juta

Meski tak langsung membunuh korban, golok itu mengenai kiri Budi.

"Kemudian korban jatuh tertelungkup, lalu teriak-teriak, saat itulah AP berkali-kali menyabet golok," katanya.

Melihat hal itu, AS membantu AP dan menyumpal mulut korban hingga meregang nyawa.

"Jadi mulut korban disumpal, makanya hasil autopsi menunjukkan korban mati karena kehabisan nafas," jelasnya.

Setelah korban dipastikan tewas, kedua pelaku berupaya menghilangkan jejak dengan cara membuang mayat ke suatu tempat.

Kombes Pol Gupuh Setiyono menyebut, AS berinisiatif untuk mewadahi korban menggunakan koper milik ibunya.

"Aris waktu itu ya langsung pulang, ambil koper milik ibunya. Belakangan Aris cerita kalau koper itu dijual," tuturnya.

Pemain Persebaya Surabaya Diganjar Bonus Berlipat dari Manajemen usai Jadi Runner Up Piala Presiden

Polres Pamekasan Dapat Bantuan 2 Kompi Personel Brimob Polda Jatim Jelang Pelaksanaan Pemilu 2019

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved