Pilpres 2019
Klaim Menang 62%, Ucap Selamat Untuk Prabowo-Sandi, BPP Jatim Klaim Prabowo Menang di 20 Provinsi
Klaim Menang 62%, Ucap Selamat Untuk Prabowo-Sandi, BPP Jatim Klaim Prabowo Menang di 20 Provinsi
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Klaim menang 62% dalam kontestasi Pilpres 2019, BPP Prabowo-Sandi Jatim, ucapkan selamat kepada Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Hal itu diucapkan oleh Ketua tim BPP Prabowo-Sandi Jatim, Soepriyatno, di rumah pemenangan Prabowo-Sandi di Surabaya, Kamis (25/4/2019).
Soepriyatno dihadapan para awak media dan simpatisan capres 02 itu, menyebut, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terpilih berdasarkan real count yang diterima oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) di Jakarta.
• Sandi Turun Pantau Langsung Real Count KPU di PPK Wonokromo Surabaya, Teriakan Pak Wapres Menggema
• Hasil Real Count di Jatim Prabowo Kalah Tipis dari Jokowi, Pascal ITS Laporkan Kecurangan Pilpres
• Menikahi Wanita Asal Indonesia Bikin Jatuh Miskin, Bule ini Ngaku Menyesal, Isi Curhatnya Memilukan
• Jokowi-Maruf Menang Pilpres 2019, Bayi di Pasuruan ini Diberi Nama Khusus Gabungan Capres & Cawapres
• Putri Amien Rais, Hanum Rais Cuit di Twitter Tentang PSI Nasakom, Malah Tuai Hujatan Netizen
"Kami selaku badan pemenangan provinsi, mengucapkan selamat atas terpilihnya pak Prabowo Subianto sebagai presiden dan bapak Sandiaga Shalahuddin Uno sebagai wakil presiden. Berdasarkan data real count, berdasarkan data C1 yang diterima oleh badan pemenangan nasional Prabowo-Sandi di Jakarta" ucapnya yang disambut gemuruh tepuk tangan dari simpatisan yang hadir.
Menurutnya, berdasarkan data itu, pasangan Prabowo-Sandi menang dalam kontestasi Pilpres dengan kemenangan 62 % dari total suara nasional.
"Kami menang di lebih dari 20 provinsi", ucapnya.
• Rian Subroto Penyewa Jasa Vanessa Raib, Tim Hukum Buat Sayembara Kasus Vanessa Angel Berhadiah Umrah
• Hasil Pileg 2019 Sumenep - PKB Makin Perkasa Kuasai Kursi DPRD, PDIP Stagnan dan Golkar Terpuruk
• Dua Hari Tak Masuk, Pegawai Depot Hongkong Surabaya Bunuh Diri Loncat Dari Lantai 4 Tempat Kerjanya
ia melanjutkan, saat ini, oleh Badan Pemenangan Nasional, pihaknya diminta untuk mengawasi C1 sampai selesai.
karena menurutnya, pemilu 2019 ini terindikasi banyak kecurangan, secara sistematis dan massif.
"Berdasarkan data yang kami teliti, berdasarkan laporan masyarakat. Pemilu ini terindikasi banyak sekali kecurangannya," tegasnya.
• Video Viral di Instagram (IG), Satpol PP Hukum Pelaku Mesum Gunakan Cara Unik, Curi Perhatian Warga
• Mantan Ketum PAN Sarankan Hal Penting ini Sikapi Masih Adanya Perbedaan Pandangan Soal Hasil Pilpres
• Menang Tebal di Jatim, Real Count KPU Hingga Jumat 26/4/2019 Selisih Suara Jokowi Vs Prabowo 12,20%
Tuntut Diskualifikasi Jokowi dan Menangkan Prabowo
Sementara itu, sekitar 500 waga Pamekasan, yang mengatasnamakan masyarakat peduli demokrasi (MPD), unjuk rasa ke kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan, menolak pemilu curang, Jumat (26/4/2019) siang.
Dalam unjuk rasa itu, mereka lebih dulu berkumpul di area depan masjid Al Munawarah, Jl Segara Pamekasan.
Selanjutnya massa, tanpa membawa atribut parpol dan tanpa atribut ormas itu, bergerak berjalan kaki menuju kantor KPU di Jl Brawijaya dengan melewati, Jl Kabupaten, dengan membawa peralatan sound sistem, sambil orasi di sepanjang jalan.
Dalam tuntutannya itu, massa mendesak agar KPU Pamekasan bertindak jujur dalam melaporkan hasil Pemilu 2019 dan Pilpres 2019 di Pamekasan ke KPU provinsi dan KPU pusat.
Selain itu, massa meminta KPU membatalkan dan mendiskualisifikasi pasangan Capres-Cawapres Jokowi-Maruf Amin dari Pemilu 2019.
"Kami juga menghendaki KPU tidak membatalkan Pemilu 2019 ini dan tidak melakukan pemilu ulang, serta langsung menetapkan pasangan Prabowo-Sandi, sebagai Capres-Cawapres 2019 terpilih,” ujar Herman, koordinator lapangan.
Mereka menuding, pemilu kali ini merupakan pemilu terburuk di Indonesia sepanjang sejarah, terutama pemilu pilpres.
Sebab, selain banyak menelan banyak korban jiwa, baik dari aparat kepolisian dan pihak petugas pemungutan suara.
Yang cukup memprihatinkan dan menjadai sorotan, pihak petahana yang tidak mau cuti.
Indikasi adanya pengerahan aparatur sipil negara (ASN) untuk menyukseskan petahana.
Bahkan, yang terlihat kentara pihak sebagai wasit dan penyelenggara yang tidak netral dan cenderung berpihak kepada petahana. Kecurangan ini dinilai terstruktur dan massif.
“Kami ingin memastikan pemilu di Pamekasan ini berjalan jujur, adil tanpa kecurangan. Tanpa tekanan dari siapapun, tanpa intimidasi dan harus harus netralitas. Kami minta KPU Pamekasan menekan KPU pusat agar jujur. Sebab banyak suara yang yang dicuri,” kata Herman.
Selanjutnya Ketua KPU Pamekasan, Mohammad Hamzah, menemui pengunjuk rasa dengan naik ke atas mobil dan memegang mic memberikan penjelasan, mengenai tuntutan massa, setelah Hamzah menemui sejumlah perwakilan massa.
Hamzah mengatakan, pihaknya mendukung apa yang dilakukan massa menuntut KPU jujur dalam pemilu.
Karena itu, demi pemilu berkualitas dan transparan, KPU mengajak masyarakat Pamekasan untuk ikut andil dalam mengawasi dan mengontrol pelaksanaan pemilu.
“Kami akan menyampaikan ke KPU provinsi dan KPU pusat, mengenai hasil pemilu yang benar-benar valid, sesuai data di lapangan. Namun, untuk mendiskulifikasi pasangan Capres dan Cawapres Jokowi-Maruf Amin, merupakan kewenangan KPU pusat. Dan kami pastikan, pelaksanaan pemilu di Pamekasan, KPU sudah bekerja sesuai aturan,” tegas Hamzah.
• BPD Pamekasan: Prabowo Menang Telak 80,3% Dari Jokowi Berdasar Real Count Pilpres dari Formulir C1
• Dari Artis hingga Politisi Senior, Inilah 6 Caleg yang Terancam Tak Lolos ke DPR RI dari Dapil Jatim
Pascal ITS Lapor Kecurangan Pilpres
Sementara itu, seumlah relawan Prabowo-Sandi di Jawa Timur melaporkan akumulasi dugaan kecurangan selama gelaran pemilu kepada Badan Pemenangan Nasional (PBN) Prabowo-Sandi, Jumat (26/4/2019).
Dua relawan ini adalah Relawan Prabowo Sandi Calonnya Alumni Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya (Pascal ITS) dan Komando Ulama Pemenangan Prabowo-Sandi (Koppasandi) Jatim.
"Kami adalah organ relawan yang mendukung 02 yang memiliki jaringan hingga di TPS (Tempat Pemungutan Suara). Sejauh ini, kami bertugas melakukan real count di Jatim," kata Sekretaris Jenderal Pascal ITS, Reny Widya Lestari kepada Surya.co.id (Grup Tribunmadura.com) ketika dikonfirmasi di Surabaya, Jumat (26/4/2019).
• Amien Rais Wacana People Power, Pemuda Pancasila Surabaya: Kami di Garda Terdepan Amankan Konstitusi
• Jokowi Vs Prabowo Terus Saling Kejar, Inilah UPDATE TERKINI Hasil Real Count KPU Pilpres 2019
Jumlah suara tersebut didapat dari laporan relawan yang diakumulasikan melalui data Center.
Data Center tersebut mengolah seluruh data dari seluruh Jawa Timur.
Relawan ini bekerja sejak hari H pemungutan suara lalu sampai rekapitulasi selesai.
Tim ini bekerja dengan mengumpulkan C1 (form rekap suara) dari tiap TPS ke Data Center relawan.
"Kami menghitung secara real count, kemudian ditabulasikan melalui ilmu statistik oleh para pakar ITS. Kemudian, kami serahkan ke BPN sebagai sumbangsih kepada pemenangan Prabowo-Sandi," kata Reny Widya Lestari.
"Sampai saat ini, perhitungan masih di tingkat PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan). Para relawan terus bekerja untuk menyempurnakan data," terangnya.
• Massa Geruduk Kantor KPU Pamekasan, Sampaikan Tuntutan Agar Prabowo Ditetapkan Sebagai Presiden
• La Nyalla Blak-blakan Ditagih Janji Potong Leher Usai Jokowi Kalah di Madura: Saya Total
Dari hasil rekapitulasi suara di real count, pihaknya mengakui bahwa pasangan Prabowo-Sandi kalah di Jawa Timur.
"Namun, perlu kami tegaskan bahwa kekalahan itu masih tipis, tetap di angka satu digit!," tegas Reny Widya Lestari.
"Hasil ini real count. Bukan quick count. Sehingga, bukan mengada-ada. Kalau ada yang menyebut kemenangan dengan selisih lebih dari 20 persen, kami tegaskan itu tidak benar!," imbuhnya.
Selain menghitung jumlah suara, pihaknya juga menemukan adanya potensi kecurangan oleh para pelaksana pemilu.
"Kami juga melakukan pencocokan dengan website KPU. Ketika ada ketidakcocokan, maka akan kami bandingkan," urainya.
Beberapa indikasi kecurangan tersebut di antaranya data masukan ke KPU yang berbeda dengan realitas di TPS.
"Padahal TPS-nya sama, kelurahan sama, namun angka (suara) nya beda. Artinya, ada yang ori, ada yang palsu," sindirnya.
Namun, pihaknya enggan menjelaskan jumlah dari akumulasi pelanggaran tersebut.
"Kami laporkan terlebih dahulu ke Pak Sandi untuk segera ditindaklanjuti," kata Reny Widya Lestari.
Pihaknya hanya memastikan telah mengakumulasi bukti-bukti tersebut dalam laporan ke BPN.
"Kami optimistis akan segera ditindaklanjuti oleh BPN atas bukti-bukti yang kami laporkan," katanya.
• Nilai Pilpres Curang, Gerindra Kota Batu Tak Akan Tanda Tangan Hasil Real Count Pemilu Tingkat PKK
• Hasil Pileg 2019 Kota Surabaya - Kursi PDIP Diprediksi Turun, PSI Menyodok Ungguli Nasdem dan PAN