Berita Banyuwangi

Banyuwangi Agro Expo Diperpanjang hingga 4 Mei 2019 Mendatang, Banyak Dikunjungi Wisatawan

Pemkab Banyuwangi resmi memperpanjang pelaksanaan Agro Expo di Desa Tamansuruh Kecamatan Glagah.

Penulis: Haorrahman Dwi Saputra | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
TRIBUNMADURA.COM/HAORRAHMAN
Taman bunga Banyuwangi Agro Expo, Kamis (2/5/2019). 

Pemkab Banyuwangi resmi memperpanjang pelaksanaan Agro Expo di Desa Tamansuruh Kecamatan Glagah

TRIBUNMADURA.COM, BANYUWANGI - Pelaksanaan Agro Expo yang digelar Pemkab Banyuwangi resmi diperpanjang.

Banyuwangi Agro Expo diperpanjang pelaksanaannya hingga Sabtu (4/5/219) mendatang.

Sebelumnya, Banyuwangi Agro Expo yang dibuka sejak Kamis (25/4/2019) itu, dijadwalkan berakhir pada Rabu (1/5/2019).

Banyuwangi Agro Expo Kembali Digelar, Hadirkan Kebun Bunga Instagramable dan Berbagai Tanaman Pangan

Perpanjangan kegiatan Banyuwangi Agro Expo dilakukan karena mendapat antusiasme yang luar biasa dari masyarakat.

Selama bulan Ramadan, Agro Expo akan dibuka tiap akhir pekan, yakni Jumat, Sabtu, dan Minggu.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengaku, tidak menyangka masyarakat yang berkunjung ke Agro Expo sangat besar.

Padahal lokasi Agro Expo cukup jauh apabila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Tahun ini wisata edukasi Agro Expo berada di Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah, yang berada dataran tinggi 500 mdpl, dengan luas kawasan 10,6 hekatare.

Tahun-tahun sebelumnya Agro Expo digelar di pusat kota.

Kunjungi Kebun Agro Expo Banyuwangi, Khofifah Indar Parawansa Akui Terpesona, Menyenangkan di Sini

"Awalnya kami mengira tidak akan banyak orang yang dateng ke sini, karena lokasinya yang jauh," kata Abdullah Azwar Anas, Kamis (2/5/2019).

"Tapi, ternyata lokasi di dataran tinggi membuat pemandangannya lebih bagus, sehingga menarik banyak kunjungan wisatawan," sambung dia.

Menurut Abdullah Azwar Anas, Pemkab tengah mengkaji untuk melanjutkan kawasan tersebut sebagai destinasi wisata pertanian dan alam dengan konsep Nomadic Tourism.

Abdullah Azwar Anas menjelaskan, Nomadic Tourism merupakan konsep baru yang dikenalkan Kementrian Pariwisata pada tahun 2018.

Jelang Bulan Ramadan, Harga Daging Ayam di Pasar Baru Tuban Merangkak Naik, Daging Sapi Stabil

Nomadic Tourism menyediakan fasilitas di kawasan destinasi wisata yang sulit terjangkau dengan konsep kontemporer, baik di segi amenitas maupun akses.

"Kami akan konsep menjadi nomadic tourism. Bisa jadi turis sewa tempat semacam camping ground semalam yang murah. Apalagi lokasinya yang berada di jalur Gunung Ijen," jelas dia.

"Misalnya wisatawan yang mau ke Ijen, bisa menginap di sini dengan tarif Rp 50. 000, kemudian naik ke Ijen. Tinggal nanti ditambah fasilitas-fasilitas pendukung yang unik," pungkasnya. (haorrahman)

Pemkot Malang Sediakan 18 Bus Program Mudik Gratis 2019, Modal KTP Bisa Pulang Kampung Tanpa Ongkos

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved