Pria Penghina Habib Rizieq di WhatsApp (WA) Grup Ngaku Salah, Minta Maaf di Hadapan FPI dan Polisi
I Nengah Wartawan (40) meminta maaf kepada masyarakat khususnya ormas FPI dan warga muslim terkait ujaran yang dituliskannya di sebuah grup WhatsApp
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Aqwamit Torik
HRS saat itu lalu menyarankan Prabowo untuk melakukan people power.
Namun, saran dari HRS itu ditolak oleh Prabowo.
• Manajemen Lion Air Pastikan Nonaktifkan Izin Terbang Oknum Pilot Memukul Pegawai Hotel di Surabaya
"Kemudian saat itu Beliau meminta pendapat saya. Saya mengusulkan kalau memang kita punya bukti yang kuat adanya kecurangan-kecurangan ya kita lawan dengan people power," ujar HRS.
Atas penolakan itu, HRS mengaku kecewa dengan Prabowo.
"Tapi pada malam itu Pak Prabowo agak berat melakukan people power ya terus terang sebetulnya saya kecewa."
"Saya ini tipe manusia yang tidak boleh lihat kezaliman, kecurangan itu langsung meledak melakukan keinginan perlawanan."
"Karena bagi saya yang penting kita berjuang melakukan perlawanan, menang kalah itu urusan Allah. Jadi sebetulnya malam itu saya agak kecewa," tutur HRS.
Namun, Prabowo saat itu memilih untuk melaporkan kecurangan di Pilpres 2014 pada Mahkamah Konstitusi.
"Memang pada malam itu Beliau mengatakan pada saya, kami tetap melakukan perlawanan Habib, tappi perlawanan secara hukum melalui Mahkamah Konstitusi, saya memberikan dukungan baik untuk melakukan upaya hukum," tambahnya.
La Nyalla instruksikan Pemuda Pancasila hadang rencana people power
La Nyalla Mattalitti yang merupakan Ketua Majelis Pimpinan Musyawarah (MPW) Pemuda Pancasila Jatim, menginstruksikan kepada semua kader dari Pemuda Pancasila agar mengawal suara Paslon (Pasangan Calon) Jokowi-Maruf Amin di Pilpres 2019
Selain itu, La Nyalla juga menyinggung soal rencana people power dari Amien Rais, yang menyebutkan bahwa Amien Rais akan memobilisasi massa dalam jumlah besar jika menemukan kecurangan, tanpa jalur hukum atau ke Mahkamah Konstitusi.
Menurut La Nyalla, pernyataan dan rencana Amien Rais itu merupakan tindakan yang bisa mengancam secara inkonstitusional untuk NKRI.
La Nyalla juga menjelaskan bahwa kader Pemuda Pancasila boleh menggelar syukuran, sebagai bentuk rasa syukur atas kemenangan 01 di Quick Count Pilpres 2019.
"Semua (kader Pemuda Pancasila) harus ikut mengawal 01 yang sudah menang di Jatim, jangan bertindak di luar aturan ikuti aturan saja," ucap La Nyalla, Sabtu (20/4/2019).