Berita Malang

2 Mahasiswi UIN Malang Diduga Alami Pelecehan Seksual Dosen, Korban Trauma & Kasus Diumbar di Medsos

Dosen UIN Malang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual pada 2 Mahasiswi, Korban Trauma & Kasus Diumbar di Medsos

Penulis: Mohammad Rifky Edgar | Editor: Mujib Anwar
insights.dice
ilustrasi - Dosen UIN Malang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual pada 2 Mahasiswi, Korban Trauma & Kasus Diumbar di Medsos. 

Dosen UIN Malang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual pada 2 Mahasiswi, Korban Trauma & Kasus Diumbar di Medsos

TRIBUNMADURA.COM, MALANG - Universitas Islam Negeri / UIN Maulana Malik Ibrahim Malang gempar. Ini setelah seorang dosen di kampus tersebut diduga telah melakukan pelecehan seksual kepada dua mahasiswinya.

Dua mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tersebut yang diduga menjadi korban pelecehan seksual sang dosen adalah Alma dan Ratih (bukan nama sebenarnya).

Kasus dosen lecehkan mahasiswi yang  mencoreng insitusi lembaga pendidikan tinggi tersebut terungkap ke publik, setelah Aliansi Mahasiswa Malang (AMM) memberikan rilis secara resmi di media sosial alias medsos.

Selama 10 Tahun, Mahasiswi Pintar PTN di Surabaya ini Dijadikan Budak Seks Ayah Kandungnya Sendiri

Mahasiswi ini Lahirkan Bayi di Kamar Mandi Kos, Lalu Bayinya Meregang Nyawa, Uangpun Jadi Pertanda

Saat dikonfirmasi, perwakilan AMM, Al Ghazali mengatakan, bahwa kejadian  dosen lecehkan mahasiswi ini sudah terjadi sejak enam tahun lalu.

Tepatnya pada tahun 2013 saat korban ini menjadi mahasiswa baru di UIN Malang.

Kasus kekerasan ini dilakukan oleh seorang dosen Fakultas Psikologi berinisial ZH.

Diceritakan Al Ghazali, pada waktu itu ZH sering menghubungi Alma melalui pesan teks.

Dalam obrolan itu, ZH sering memanggil Alma dengan sebutan 'sayang' yang membuat Alma merasa risih.

25 Tahun Setia Jadi Nasabah Premium, Tabungan Rp 5 M Pria Surabaya ini Malah Raib, Begini Kisahnya

Suka Dengan Adiknya Sendiri, Sugeng Pelaku Mutilasi di Pasar Besar Malang Kemana-mana Nempel Pacaran

Sering kali Alma diajak untuk bertemu di luar kampus, meski ajakan itu selalu ditolak oleh Alma.

Bahkan, Alma pernah dilabrak oleh istri dosen lain yang dituduh selingkuh dengan ZH.

Meski demikian, kata Al Ghazali untuk membuat korban ini berbicara bukanlah sesuatu yang mudah.

Ia harus memerlukan pendekatan agar korban ini mau bercerita untuk menceritakan kronologi yang dialaminya.

"Untuk membuat korban speak up ini yang susah. Kami harus melakukan pendampingan, dan korban sendiri merasa takut untuk mengungkapkan," ucap Al Ghazali kepada Suryamalang.com (Grup Tribunmadura.com), Sabtu (18/5/2019).

VIDEO Menolak Diajak Hubungan Badan Istrinya, Pria ini Bunuh Diri & Barang Aneh Nempel Organ Intim

Cegah Warga Jatim Ikut People Power di Jakarta, Kapolda Luki Intensifkan Sweeping Perketat Keamanan

Selain Alma, Ratih juga pernah menjalin hubungan dengan ZH.

Akibat hubungan itu, Ratih mengalami efek psikologis yang membuat dirinya trauma.

Kata Al Ghazali, Ratih hingga sampai saat ini masih ketakutan dan marah atas semua yang sudah menimpa dirinya.

Meski demikian, Al Ghazali belum bisa menjelaskan secara spesifik kasus yang dialami dua korban tersebut.

Kini, keduanya sedang didampingi oleh Woman Crisis Center Malang, meski WCC belum bisa memberikan konfirmasi terkait kasus ini.

"Kini WCC sedang melakukan pendampingan kepada mereka (kedua korban). Kami di sini sangat menyesalkan atas kejadian ini," ujar Al Ghazali.

Setelah Salat Subuh Bareng Istri dan Warga, Terduga Teroris di Gresik Langsung Ditangkap Densus 88

Sehari Setelah Tol Malang-Pandaan Resmi Operasi, Kecelakaan Langsung Terjadi, Mobil Subaru Ringsek

Al Ghazali yang juga merupakan mahasiswa UIN Jurusan Manajemen itu mengaku, hingga saat ini ZH masih melakukan kegiatan pengajaran dan belum diberikan sanksi tegas.

Menurutnya, ZH termasuk orang penting di UIN Malang.

Itulah alasan yang membuat kasus kekerasan seksual di UIN Malang sengaja ditutup-tutupi oleh pihak kampus.

"Memang secara struktural, pihak yang kita lawan bersekongkol di rektorat. Meski ada dosen yang pro dan kontra terhadap korban," ujarnya.

Tak hanya itu saja, MMA juga mencurigai adanya tindakan otoritas kampus yang mengkondisikan massa agar kasus ini tidak menyebar luas.

Hal itu dilakukan dengan cara melakukan propaganda-propaganda dengan menutup-nutupi kasus ini.

"Ke depan, kami berupaya mengkampanyekan isu ini agar menjadi isu bersama di Kota Malang dan mendorong pihak kampus memproses kasus ini secara serius," terangnya.

Sementara itu, saat dikonfirmasi Rektor UIN Malang Prof Dr Abdul Haris MAg tidak banyak menjawab terkait kasus kekerasan seksual yang menimpa mahasiswinya.

Menurutnya, ia belum mengetahui dengan persis kasus yang telah terjadi sejak tahun 2013 itu.

"Saya belum tahu itu," pungkasnya saat saat ditemui di kantornya, Jumat (17/5).

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved