Isu People Power Memanas, Beredar Ajakan Tour Jihad ke Jakarta di Media Sosial, ini Pengakuan Admin
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera membenarkan kabar tersebut dan menyebut bahwa keduanya datang menyerahkan diri
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Aqwamit Torik
Isu People Power Memanas, Beredar Ajakan Tour Jihad ke Jakarta di Media Sosial, ini Pengakuan Admin
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Dua orang oknum penyedia fasilitas 'Tour Jihad ke Jakarta' melalui media sosial (Medsos), dikabarkan telah menyerahkan diri ke Polda Jatim, Minggu (19/5/2019).
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera membenarkan kabar tersebut dan menyebut bahwa keduanya datang menyerahkan diri pada Minggu (19/5/2019) pagi.
Mereka bernama M Roni dan Feni Lestari. Keduanya merupakan koordinator penyelenggara tour tersebut.
Berdasarkan penyidikan sementara kepolisian, keduanya telah menyebarkan ajakan tur tersebut melalui media sosial dan media online.
• Hina Presiden Jokowi dan Tokoh Negara di Facebook, Guru SD Ini Digelandang Penyidik Polda Jatim
• 25 Tahun Setia Jadi Nasabah Premium, Tabungan Rp 5 M Pria Surabaya ini Malah Raib, Begini Kisahnya
Barung mengungkapkan, keduanya bukan penyedia jasa transportasi dalam format biro travel.
Namun, hanya inisiator perseorangan yang mengajak masyarakat.
"Ini sudah menyebar dan kami sudah bergerak mengantisipasi keresahan masyarakat ini," katanya seraya menunggu kedatangan dua terduga di Ruang Humas Polda Jatim, Minggu (19/5/2019).
Barung menengarai, paket tour tersebut, bertujuan memobilisasi masyarakat Jatim untuk datang berduyun-duyun menyampaikan protes terkait Pemilu 2019 dalam bentuk gerakan kedaulatan rakyat atau yang disebut People Power gagasan dari Amien Rais, Rabu (22/5/2019) mendatang.
"Adanya Fasilitas Tour Jihad yang akan dibuat untuk menampung aspirasi masyarakat yang hendak berangkat ke Jakarta," lanjutnya.
Sekitar pukul 11.03 WIB seorang pria yang mengenakan setelan kemeja warna dasar putih dan motif kotak-kotak itu, memasuki Ruang Konpres Humas Polda Jatim.
Pria itu bernama M Roni, ia datang ditemani rekannya, Feni Lestari, yang mengenanakan busana muslimah berwarna biru.
Setelah keduanya duduk di kursi bersandar yang tersedia di ruangan tersebut, mereka konferensi pers dengan agenda klarifikasi dan permohonan maaf dihadapan awakmedia.
• Ngerem Mendadak Ada Bangkai Anjing di Tol Malang-Pandaan, Dump Truk Dihantam Mobil dari Belakang
• Polisi Geledah Penumpang di Stasiun dan Terminal, Antisipasi Warga Kota Blitar Ikut Aksi ke Jakarta
Sesaat lensa kamera awak media bersiap merekam, M Roni dengan pandangan mata yang tampak sayu angkat bicara.
Ia mengaku menyesal menulis pemberitahuan yang tersebar melalui media sosial dengan menggunakan susunan kata 'Tour Jihad'.
Menurutnya, susunan kata tersebut tidak bermaksud menimbulkan kesan menyeramkan pada khalayak publik terkait adanya ajakan tour tersebut.
"Mengenai tur itu, sebetulnya bukan sekejam kata-kata itu. Sebenarnya kita hanya ingin jalan-jalan atau refreshing ke Jakarta," ucap Roni seraya menunjukkan sebuah kertas bertuliskan permohonan maaf pada Polda Jatim.
Mengingat informasi itu terlanjur beredar luas di media sosial dan membuat kegaduhan banyak pihak, secara menyesal ia membatalkan 'woro-woro' tersebut.
"Setelah melihat kondisi yang semakin memanas. Disamping itu yang mendaftar jumlahnya minim, sehingga tur dibubarkan, jadi tidak ada keberangkatan Jakarta," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Feni Lestari, rekannya yang duduk di samping kanannya.
Ia mengungkapkan, ajakan tur ke Jakarta itu sebenarnya hanya kumpulan kaum ibu-ibu yang berinisiatif berangkat ke Jakarta untuk keperluan bisnis.
"Jadi memang ada para emak-emak yang mau kula'an (red, membeli barang jualan) ke Jakarta dan ada juga yang mau ibadah ke Masjid Istiqlal," tambah Feni.
• Jadwal Liga 1 2019 Senin (20/5/2019), Ujian Barito Putera Melawan Persija Jakarta di Laga Perdana
• Dewan Masjid Sampang Imbau Takmir Masjid dan Masyarakat Tak Terprovokasi Gerakan People Power
Ia mengaku, segala bentuk tema dan konsep perjalanan tur tersebut merupakan hasil kesepakatan dengan para emak-emak.
Kendati demikian, tegas Feni, pihaknya tidak ada maksud melakukan aksi jihad di Jakarta.
"Kalau saya sendiri semuanya menyerahkan konsepnya terserah ke teman-teman. Kami tidak ada unsur mau melakukan jihad ke Jakarta," jelasnya.
Informasinya, paket tour tersebut memiliki beberapa segmen harga yang bisa dipilih menyesuaikan budget.
Pertama. Harga Rp 450 Ribu untuk fasilitas transportasi bus besar muat 50 orang.
Kedua. Harga Rp 400 Ribu untuk fasilitas bus mini muat 30 orang.
Ketiga. Harga Rp 600 Ribu untuk fasilitas mobil Elf muat 12 orang.
Keempat. Harga Rp 600 Ribu untuk fasilitas mobil Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, atau Suzuki Ertiga, muat 6 orang.
Paket keempat yaitu mobil Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, atau Suzuki Ertiga. Muat 6 orang dengan biaya Rp600 ribu.
Tur tersebut dijadwalkan berangkat dari Surabaya menuju Jakarta, Minggu (19/5/2019) sekitar pukul 06.00 WIB.
Lalu pulang dari Jakarta ke Surabaya, Kamis (23/5/2019) di waktu subuh.
• Ayu Ting Ting Pamer Liburan di Turki, Malah Ketahuan Comot Foto Instagram Orang, Begini Respon Ayu
• LINK LIVE STREAMING MotoGP Prancis 2019, Rossi yang Optimis dan Seri Penentu Pemimpin Klasemen
Polda Jatim akan tetap memeriksa pelaku
Kendati dua orang oknum penyedia fasilitas 'Tour Jihad ke Jakarta' telah memberikan klarifikasi dan permohonan maaf ke Polda Jatim.
Pihak kepolisian akan tetap memproses secara hukum keduanya.
Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di ruangannya, Minggu (19/5/2019).
"Kami tetap kami akan periksa kedunya dulu, apa maksudnya buat begitu," katanya.
Barung menerangkan, selama dua hari belakangan, masyarakat dibuat gaduh oleh tersebarnya informasi melalui media sosial (Medsos) yang bersifat ajakan dari kedua oknum tersebut untuk mengikuti 'Tour Jihad ke Jakarta'.
Tur tersebut memberikan beragam segmentasi harga fasilitas transportasi yang bisa dipilih masyarakat.
Namun, pihak kepolisian justru menengarai ajakan tersebut memiliki pretensi negatif.
Bahwa paket tour tersebut, bertujuan memobilisasi masyarakat Jatim untuk datang berduyun-duyun menyampaikan protes terkait Pemilu 2019, Rabu (22/5/2019) mendatang.
• Rumah Terduga Teroris di Gresik Digeledah Densus 88 Selama 3,5 Jam, Sang Istri Ungkap Fakta ini
• TERUNGKAP Sosok Pencipta Robot Pemantau Sistem IT KPU Hairul Anas Suaidi, Ikut Bagian Pemilu 2019
"Adanya Fasilitas Tour Jihad yang akan dibuat untuk menampung aspirasi masyarakat yang hendak berangkat ke Jakarta," lanjutnya.
Atas dasar itu, lanjut Barung, Polda Jatim melakukan langkah preventif termasuk memburu para oknum pembuat konten ajakan di media tersebut.
"Kami sudah dapat alamatnya dapat identitasnya, saat hendak kami buru. Eh mereka sudah menyerahkan diri ke Polda Jatim," ucapnya.
"Masih kami periksa, polisi tidak hanya mengamini permintaan maafnya saja, proses hukum jalan," tandasnya. (Luhur Pambudi)