Pemilu 2019
Kapolres Gresik Pimpin Personel Black Panther, Sweeping Kendaraan Antisipasi Aksi People Power
Terlihat personel Black Panther Polres Gresik berseragam hitam membawa senjata turut melakukan sweeping aksi People Power
Penulis: Willy Abraham | Editor: Aqwamit Torik
Kapolres Gresik Pimpin Personel Black Panther, Sweeping Kendaraan Antisipasi Aksi People Power
TRIBUNMADURA.COM, GRESIK - Kapolres Gresik AKBP Wahyu S. Bintoro memimpin langsung penyekatan pemeriksaan kendaraan yang akan menuju Jakarta terkait aksi People Power, Senin (20/5/2019).
Bersama anggota TNI, sweeping dilakukan di Jalan Raya Kedamean, Kecamatan Kedamean Minggu (19/5/2019) hingga Senin dini hari.
Terlihat personel Black Panther Polres Gresik berseragam hitam membawa senjata turut melakukan sweeping aksi People Power gagasan Amien Rais yang akan berangkat ke Jakarta.
Berapa kendaraan roda empat diminta untuk menepi untuk dilakukan pemeriksaan.
Barang bawaan juga turut diperiksa.
• Polisi Sweeping Kendaraan di Akses Keluar Pamekasan Madura, Antisipasi Pergerakan Massa ke Jakarta
• Gelombang Penolakan People Power Bermunculan, Pemuda Pancasila Ikut Menolak dan Ajak Warga Bersatu
• Tanggapi Hasil Pemilu 2019, 2500 Massa Barisan Kiai dan Santri Nahdliyin Sudah Berangkat ke Jakarta
Jalan Raya Kedamean sendiri merupakan perbatasan Gresik dengan beberapa wilayah seperti Sidoarjo, Mojokerto dan Surabaya.
Beberapa titik seperti Driyorejo dan Menganti tak luput dari operasi cipta kondisi.
Kapolres Gresik AKBP Wahyu S. Bintoro mengatakan operasi dilakukan dengan skala besar.
"Patroli skala besar, tujuannya mempersempit ruang gerak yang akan berangkat ke jakarta People Power aksi 22 Mei," kata dia.
Total sebanyak empat titik di lakukan cipkon skala besar di wilayah perbatasan Gresik.
Di wilayah kota Gresik terdapat dua titik yakni, Kecamatan Kebomas dan exit tol Romokalisari.
Sebanyak 75 personel diterjunkan
"Di wilayah selatan utara maupun tengah Insya allah kita bisa mempersempit ruang gerak kelompok-kelompok yang akan berangkat ke Jakarta," tambahnya.
Lanjut Wahyu, hingga saat ini belum ada gerakan massa yang terindikasi berangkat menuju Jakarta untuk melakukan aksi protes menjelang pengumuman resmi KPU.