Pemilu 2019
Polda Jatim Amankan 4 Panitia Tour Jihad ke Jakarta Aksi 22 Mei, Terungkap Fakta Baru Peran Mereka
Keempat orang itu merupakan panitia penyelenggara fasilitas tur tersebut. Mereka berinisial A, kemudian R, lalu C, dan F.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Aqwamit Torik
Mereka bernama M Roni dan Feni Lestari. Keduanya merupakan koordinator penyelenggara tour tersebut.
• Tanggapi Hasil Pemilu 2019, 2500 Massa Barisan Kiai dan Santri Nahdliyin Sudah Berangkat ke Jakarta
• Promo KFC Hari Kebangkitan Nasional, Dapatkan Cashback hingga 70 Persen Hari Ini, Simak Caranya
Berdasarkan penyidikan sementara kepolisian, keduanya telah menyebarkan ajakan tur tersebut melalui media sosial dan media online.
Barung mengungkapkan, keduanya bukan penyedia jasa transportasi dalam format biro travel.
Namun, hanya inisiator perseorangan yang mengajak masyarakat.
"Ini sudah menyebar dan kami sudah bergerak mengantisipasi keresahan masyarakat ini," katanya seraya menunggu kedatangan dua terduga di Ruang Humas Polda Jatim, Minggu (19/5/2019).
Barung menengarai, paket tour tersebut, bertujuan memobilisasi masyarakat Jatim untuk datang berduyun-duyun menyampaikan protes terkait Pemilu 2019 dalam bentuk gerakan kedaulatan rakyat atau yang disebut People Power gagasan dari Amien Rais, Rabu (22/5/2019) mendatang.
"Adanya Fasilitas Tour Jihad yang akan dibuat untuk menampung aspirasi masyarakat yang hendak berangkat ke Jakarta," lanjutnya.
Sekitar pukul 11.03 WIB seorang pria yang mengenakan setelan kemeja warna dasar putih dan motif kotak-kotak itu, memasuki Ruang Konpres Humas Polda Jatim.
Pria itu bernama M Roni, ia datang ditemani rekannya, Feni Lestari, yang mengenanakan busana muslimah berwarna biru.
Setelah keduanya duduk di kursi bersandar yang tersedia di ruangan tersebut, mereka konferensi pers dengan agenda klarifikasi dan permohonan maaf dihadapan awakmedia.
Sesaat lensa kamera awak media bersiap merekam, M Roni dengan pandangan mata yang tampak sayu angkat bicara.
• Pelaku Mutilasi di Pasar Besar Malang Dirujuk ke RSJ Radjiman Wediodiningrat, Rekam Medisnya Terkuak
• BPP Prabowo Jatim Harap Polisi Tak Halangi Massa Aksi 22 Mei ke Jakarta, Sebut Suara Rakyat Dikebiri
Ia mengaku menyesal menulis pemberitahuan yang tersebar melalui media sosial dengan menggunakan susunan kata 'Tour Jihad'.
Menurutnya, susunan kata tersebut tidak bermaksud menimbulkan kesan menyeramkan pada khalayak publik terkait adanya ajakan tour tersebut.
"Mengenai tur itu, sebetulnya bukan sekejam kata-kata itu. Sebenarnya kita hanya ingin jalan-jalan atau refreshing ke Jakarta," ucap Roni seraya menunjukkan sebuah kertas bertuliskan permohonan maaf pada Polda Jatim.
Mengingat informasi itu terlanjur beredar luas di media sosial dan membuat kegaduhan banyak pihak, secara menyesal ia membatalkan 'woro-woro' tersebut.