Berita Sumenep
BPBD Sumenep Petakan Daerah Rawan Kekeringan, 10 Desa di Sumenep ini Berpotensi Kekeringan Kritis
Hal tersebut karena sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), saat ini sudah masuk awal musim kemarau.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Aqwamit Torik
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Memasuki musim kemarau saat ini di wilayah Kabupaten Sumenep, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumenep juga sudah mulai melakukan pemetaan daerah-daerah rawan kekeringan, baik kering langka maupun kering kritis.
Hal tersebut karena sesuai prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), saat ini sudah masuk awal musim kemarau.
"Ada 10 desa berpotensi mengalami kering kritis," kata Kepala BPBD Sumenep, Abd. Rahman Riadi pada TribunMadura.com, Jumat (24/5/2019).
• Fadli Zon Angkat Bicara, Berikut Fakta-Fakta Ambulans Berlogo Gerindra Berisi Batu di Aksi 22 Mei
• WhatsApp, Facebook, Instagram dan Twitter Mengalami Error, Ternyata ini Penjelasan Menteri Kominfo
• Tak Diberi THR Tempatnya Bekerja, Karyawan dan Pegawai di Sumenep Ditantang Berani Lapor
Menurut Rahman, bahwa dari 10 desa berpotensi mengalami kering kritis pada musim kemarau kali ini tersebar di sejumlah kecamatan yang memang menjadi langganan selama ini.
Di antaranya Kecamatan Pasongsongan, Rubaru, Batuputih, dan Talango.
Kalau untuk Desa-desa yang berpotensi mengalami kering langka katanya Rahman itu ada sekitar sekitar 27 desa.
"Dari 27 Desa itu juga tersebar di beberapa kecamatan,” singkatnya.
Menurutnya, bahwa Desa bisa dikategorikan mengalami kering kritis apabila jarak sumber air dengan masyarakat sebagai pengguna mencapai 3 kilo meter atau lebih.
Sedangkan desa bisa disebut mengalami kering langka ialah jika jarak sumber air dengan masyarakat berada di kisaran 500 meter hingga 3 kilo.
“Kalau jarak sumber air dengan masyarakat antara 100 sampai 500 meter, itu disebut kering terbatas,” paparnya.
• Mendekati Hari Lebaran, Penjualan Ponsel Samsung Terus Meningkat, Tipe ini yang Paling Banyak Dicari
• Sugi Nur Raharja (Gus Nur) Jalani Sidang Ditemani 11 Pengacara Lawan 1 Jaksa, ini Langkah Gus Nur