Berita Sumenep
Pemandian di Sumenep yang Tewaskan Bocah, Kedalaman Kolam Versi Pemilik dan Polisi Berbeda
Sementara kata Abdul Muiz, pemilik objek wisata pemandian TSI tersebut itu mengaku kedalaman kolam tidak sampai 1 meter.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Aqwamit Torik
Pemandian di Sumenep yang Tewaskan Bocah, Kedalaman Kolam Versi Pemilik dan Polisi Berbeda
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Kedalaman kolam objek wisata pemandian Tirta Sumekar Indah (TSI) yang berada di Desa Torbang, Kecamatan Batuan Kota Sumenep terkait kedalaman kolam versi pemiliknya dan polisi berbeda setelah memakan tumbal bocah berusia 7 Tahun watktu liburan kemarin, Senin (10/6/2019).
Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti menyampaikan bahwa kedalaman kolam tempat korban asal Kecamatan Pasian, Kota Pamekasan ditemukan tenggelam sedalam 1 sampai 1,5 meter dengan luas 10×25 meter.
Sementara kata Abdul Muiz, pemilik objek wisata pemandian TSI tersebut itu mengaku kedalaman kolam tidak sampai 1 meter.
"Kedalamannya antara 80 sampai 90 meter, kedalaman kolam yang khusus dewasa tidak sampai 1 meter," kata Abdul Aziz.
• BREAKING NEWS - Terbukti Bersalah Bikin Vlog Idiot Ahmad Dhani Divonis 1 Tahun Penjara
• Pemilik Akui Tak Tahu Pemandiannya di Sumenep Menewaskan Bocah: Saya Sedang di Rumah Waktu Kejadian
• 10 Pemain Masuk Radar Sarri di Juventus, Ingin Pulangkan Pogba Hingga Borong Pemain Real Madrid
Menurutnya, sejak tempat wisata itu dibangun pada 2004 lalu memang dibuat tidak terlalu dalam. Dengan pertimbangan keselamatan pengunjung supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Dengan kedalaman seperti itu siapapun bisa menolong, asal dewasa sudah bisa nolong," paparnya.
Sebelumnya, saat kejadian memakan korban di lokasi, Abdul Muiz tidak ada di lokasi tempat wisata.
"Saya sedang ada di rumah waktu kejadian, namun menurut keterangan pengawas kolam setelah rombongan itu datang bersama - sama membeli tiket. Anak itu minta atau lepas baju sendiri," kata Abdul Muiz.
"Tetapi yang diketahui oleh rekan saya, yang satu mandi di kolam kecil dan sementara satunya alias korban itu tidak diketahui mandi dimana. Orangtuanya kemudian merasa kehilangan," paparnya.
Abdul Muiz itu mengatakan, bahwa dua petugas pengawas kolam dan petugas itu memberikan pengarahan pada pengunjung yang datang untuk berenang di kolam.
Balita akan diarahkan ke kolam khusus balita, anak - anak khusus anak - anak dan juga orang dewasa diarahkan ke kolam dewasa.
• Perang Bintang Kader PKB di Pilkada Sidoarjo 2020, Anak Abah Ipul Vs Putra Gus Ali & 2 Politisi Gaek
• Klaim Suara Gerindra Banyak Hilang di Madura, Ini Strategi Pamungkas Partai Prabowo Mengembalikannya