Kasus Ujaran Kebencian
Bilang 'Awas Kiai PKI Lewat' pada Cicit dari Guru Pendiri NU, Salim Ahmad Langsung Dihajar Banser
Bilang 'Awas Kiai PKI Lewat' pada Cicit dari Guru Pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Salim Ahmad Langsung Dihajar Banser.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Mujib Anwar
Dalam mengutarakan permohonan maaf itu, ia mengakui diri sebagai individu, dan bukan mewakili ormas manapun.
"Saya tidak mewakili dari ormas manapun, saya minta maaf," tukasnya.
Dia mengaku, kedatangannya ke Kantor PN Surabaya murni hanya penasaran ingin melihat prosesi sidang perdana kasus dugaan ujaran kebencian kepada NU dan Banser dengan terdakwa Sugi Nur Raharja alias Gus Nur.
"Kan saya orang perantauan, kan biasanya penasaran, saya cuma pengen lihat sidangnya aja yang katanya ada ramai-ramai gitu," jelasnya.
Salim mengaku bukan warga Surabaya, kepada awakmedia dirinya menuturkan berasal dari Gorontalo, dan tinggal di Malang.
"Saya asli Gorontalo, punya saudara di Malang," ucapnya.
Kemudian, lanjut Salim, dirinya datang ke Surabaya, mengaku hendak mendatangi acara haul dari seorang kiai besar di kawasan wisata religi Sunan Ampel Surabaya.
Lantaran makin tak puas mendengar perkataan Salim, massa aksi berupaya mendesak Salim untuk membuat permohonan maaf secara tertulis, namun ia menolak.
Karena ia menganggap, dirinya adalah orang Nahdlatul Ulama (NU) dan tidak berniat menghina siapapun.
"Saya orang NU, saya tidak menjelek-jelekkan Banser," lugasnya.
Saat ditanyai perihal ucapannya yang dianggap menyinggung massa aksi, Salim tetap menolak dituduh mengolok-olok ulama.
"Saya ngomong dengan temanku tadi namanya Fadli pakai surban hijau 'hati-hati program PKI' gitu," tandasnya.

Tapi informasi mengejutkan terkait aksi Salim Ahmad didapat setelah aparat kepolisian memeriksa pria tersebut.
Kasat Intel Polrestabes Surabaya, AKBP Asmoro membenarkan, bahwa pria yang menjadi 'bulan-bulanan' Banser di Kantor PN Surabaya ketika digelar sidang perdana kasus dugaan ujaran kebencian kepada NU dan Banser dengan terdakwa Sugi Nur Raharja alias Gus Nur, adalah warga Gorontalo.