Pilkada Surabaya
Setelah 2015 Absen, Gerindra Tak Mau Lagi Jadi Penonton di Pilkada Surabaya 2020: Tunggu Hasil MK
Setelah 2015 Absen, Gerindra Tak Mau Lagi Jadi Penonton di Pilkada Surabaya 2020: Tunggu Hasil Mahkamah Konstitusi (MK).
Penulis: Bobby Koloway | Editor: Mujib Anwar
Setelah 2015 Absen, Gerindra Tak Mau Lagi Jadi Penonton di Pilkada Surabaya 2020: Tunggu Hasil MK
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Partai Gerindra tak mau hanya menjadi penonton dalam Pilwali Surabaya / Pilkada Surabaya 2020. Partai yang dipimpin Prabowo Subianto ini ingin mengusung calon dengan berkoalisi dengan partai lain.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua DPC Gerindra Surabaya, BF Sutadi menegaskan, bahwa partainya tak akan absen lagi di Pilwali Surabaya / Pilkada Surabaya 2020.
Untuk diketahui, pada Pilwali Surabaya 2015, partai besutan Prabowo Subianto ini tak ikut mengusung kandidat.
Berdasarkan penjelasan Sutadi, sebelum mengusulkan nama pasangan calon, pihaknya akan terlebih dahulu membahas arah koalisi.
Gerindra yang baru mendapatkan lima kursi (10 persen kursi DPRD Surabaya) berdasarkan pada hasil rekapitulasi Pemilu 2019 tak dapat mengusung calonnya sendiri.
Sebab, regulasi pemilu mensyaratkan parpol harus mengantungi minimal 20 persen kursi parlemen.
"Yang jelas, kami koalisi," kata Anggota DPRD Kota Surabaya ini.
• PDIP Beri Sindiran Keras ke Risma Jelang Pilkada Surabaya 2020, Hal Prinsip Ini yang Jadi Pemicunya
• PKB Bungkam Soal Pilkada Surabaya 2020, Pilih Pasrahkan Calon Wali Kota yang Diusung ke GP Ansor
• Ingin Warnai Pilkada Surabaya 2020, PSI Elus-elus Tiga Nama ini Untuk Jadi Suksesor Wali Kota Risma
Usai melakukan penjajakan koalisi, pihaknya akan mulai menginventarisasi kader internal.
"Nanti akan ada tim yang akan melakukan penjaringan. Untuk teknisnya, kami menunggu instruksi partai," kata Sutadi.
Sementara Wakil Ketua DPD Gerindra Jatim, Hendro Tri Subiantoro menjelaskan, Partai Gerindra belum menyiapkan langkah strategis menghadapi Pilkada serentak 2020.
Partai Gerindra hingga kini memilih fokus menyelesaikan tahapan pemilu 2019. Di antaranya dengan merampungkan gugatan hasil rekapitulasi Pemilu 2019, alias sengketa hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Masih belum ada komunikasi (soal Pilkada). Menunggu yang kemarin (pemilu) belum tuntas. Masih belum bicara terkait Wali Kota maupun pilkada daerah lain," katanya kepada Surya.co.id (Grup Tribunmadura.com) ketika dikonfirmasi di Surabaya, Selasa (18/6/2019).
Nantinya, proses penjaringan kandidat akan dimulai dari pimpinan di daerah untuk kemudian diusulkan ke provinsi sebelum akhirnya diputuskan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
"Rekomendasi datang dari pusat. Namun, usulan dari Kota, Prosesnya, usulan daerah, diverifikasi di Provinsi, kemudian diputuskan di pusat," ucap Hendro menjelaskan.
• Jika Kepala Bappeko Eri Cahyadi Ikuti Jejak Risma, Berat Bagi PDIP Mengusungnya di Pilkada Surabaya
• Pilwali Surabaya 2020, Calon Jagoan Gubernur Khofifah & Wali Kota Risma ini Berpeluang Besar Menang
• Whisnu Sakti Buana Klaim Didukung PDIP Surabaya Maju di Pilwali Surabaya 2020, untuk Gantikan Risma
Terkait dengan peluang kandidat, Hendro tak memungkiri pihaknya akan mengutamakan kader internal partainya.
"Semua potensi kader yang akan diprioritaskan. Artinya, kami tidak menutup kemungkinan untuk mengusung kader internal," jelasnya.
Partai Gerindra memiliki sejumlah kandidat potensial dari internal.
Beberapa di antaranya merupakan anggota legislatif maupun para caleg untuk DPR RI maupun DPRD Jatim dari dapil Surabaya.
Misalnya, adanya nama Bambang Haryo (Anggota DPR RI), Hadi Dediansyah (Anggota DPRD Jatim terpilih), hingga beberapa nama di internal pengurus Surabaya.
"Semua masih dalam tahap wacana. Termasuk, soal koalisi, juga masih jauh. Belum ke arah sana," tegas Hendro Tri Subiantoro.
• Kejati Jatim Akan Panggil Wali Kota Risma Terkait Kasus 3.080 Persil Lahan Milik Pemkot Surabaya
• Ketua DPRD Surabaya Armuji Akan Diperiksa Kejati Jatim, Untuk Usut Dugaan Korupsi Triliunan di YKP
• Advokat di Surabaya ini Dilaporkan Perkosa Staf Cewek Usai Mandi, Juga Mengancam Bunuh Pakai Pistol
• Motor Honda Vario 150 Terbaru ini Dicuri Lalu Dibuang Begitu saja ke Sungai dan Terendam Air