Berita Sumenep
Daerah Terdampak Kekeringan di Sumenep Madura Diprediksi Lebih Luas Dibanding Tahun 2018 Lalu
BPBD Sumenep memprediksi daerah terdampak kekeringan tahun ini semakin meluas dibanding tahun sebelumnya.
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
BPBD Sumenep memprediksi daerah terdampak kekeringan tahun ini semakin meluas dibanding tahun sebelumnya
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - BPBD Sumenep memprediksi daerah terdampak kekeringan tahun ini semakin meluas dari tahun sebelumnya.
Kepala BPBD Sumenep, Abd Rahman Riyadi mengatakan, sesuai dengan surat edaran BMKG, puncak musim kemarau diprediksi pada Agustus mendatang.
"Tetapi kemungkinan musim kemarau tahun ini lebih panjang dari 2018," kata Abd Rahman Riyadi, Rabu (3/7/2019).
• Madura FC Dikalahkan Martapura FC, Eduard Tjong Evaluasi Penyelesaian Akhir Pemain Laskar Jokotole
Abd Rahman Riyadi mengungkapkan, tidak menutup kemungkinan jumlah daerah yang terdampak kekeringan di Kabupaten Sumenep akan semakin bertambah.
"Kalau itu terjadi, maka permintaan dropping air bersih dari daerah kekeringan akan juga meningkat," ucap Abd Rahman Riyadi.
"Tapi, harapan kami, semuga tidak semakin panjang seperti tahun lalu," sambung dia.
Abd Rahman Riyadi menyampaikan, daerah rawan kekeringan baik kering kritis dan kering langka tersebar di 10 kecamatan.
Dari 10 kecamatan yang masuk peta rawan kekeringan, ada 24 dusun di 10 desa masuk kering kritis dan ada 38 dusun di 17 desa kering langka.
• Penyebar Foto Editan Jokowi dan Hakim Mengaku Akunnya Hilang setelah Sebarkan Konten di Facebook