Berita Sumenep
Tradisi Nyadar yang Masih Lestari di Sumenep, Napak Tilas Asal Mula Pulau Madura Sebagai Pulau Garam
Tradisi adat Nyadar alias Nadar (upacara adat) yang digelar tiga kali dalam setiap tahun oleh warga Sumenep
Penulis: Ali Hafidz Syahbana | Editor: Aqwamit Torik
Tradisi Nyadar yang Masih Lestari di Sumenep, Napak Tilas Asal Mula Pulau Madura Sebagai Pulau Garam
Laporan Wartawan TribunMadura.com, Ali Hafidz Syahbana
TRIBUNMADURA.COM, SUMENEP - Tradisi adat Nyadar alias Nadar (upacara adat) yang digelar tiga kali dalam setiap tahun oleh warga Desa Pinggir Papas, Kecamatan Kalianget, Madura Jatim ini berlangsung meriah dan menyimpan banyak cerita leluhurnya.
Mathor, salah satu sesepuh yang menjadi juru kunci bujuk alias makam Gubang (istilah sebutan warga yang meliputi Syeih Angga Suto, Syeih Kabasa, Syeih Dukun dan Syeih Bangsa) menuturkan bahwa mbah Angga Suto adalah tokoh penyiar agama islam di masanya yang diserang oleh orang Bali untuk masuk ke agama buddha.
"Saat itu diserang oleh bala tentara Bali yang mengajak untuk masuk Agama Buddha, dan Hindu tapi mbah Angga Suto tetap tidak mau karena beliau seorang penyiar agama islam," kata Mathor, sesepuh yang saat ditemui TribunMadura.com mengaku sebagai juru kunci Makam Gubang di area makam tepatnya di Desa Kebundadap Barat, Kecamatan Saronggi. Sabtu (20/7/2019).
• Presiden Jokowi Dinyatakan Bersalah oleh Mahkamah Agung, Berikut yang Harus Dilakukan Jokowi
• Naik Haji Jalan Kaki, Khamim Tempuh 9000 KM dari Indonesia ke Makkah, Amalan Berikut Jadi Kebiasaan
• Suami Nikah Lagi, Istri Kesal dan Siram Air Panas ke Tubuh Suaminya yang Sedang Tidur Hingga Tewas
Bahkan pria yang sudah sepuh itu lebih lanjut menuturkan, waktu itu setiap langkah kaki mbah Angga Suto menjadi garam dan tanah yang diinjaknya menjadi garam saat dipungut menggunakan tangan.
"Setiap langkah telapak kakinya mbah itu ke tanah menjadi garam yang cukup banyak dan kemudian bersemedi lagi yang kemudian berdoa kalau musim kemarau akan memberikan tasyakkuran untuk makan bersama di halaman makam tepatnya di Desa Kebundadap barat ini," tuturnya.
Hingga menurut Mathor garam itu terus berkembang di pulau Madura, bahkan garam itu mengalir ke Gresik, Kalimantan dan Bali.
"Tapi garamnya tidak sebanyak di Madura lebih khusus Sumenep, dari itulah bentuk syukur dengan Nyadar yang aslinya adalah Nadar yang merupakan bentuk syukur petani garam dan masyarakat lainnya," tuturnya.
Hasil pengamatan media ini di lokasi, dalam tradisi nyadar aliat nadar yang murni hanya dilaksanakan oleh warga Desa Pinggir Papas dan Karanganyar itu berlangsung hidmat.
Setelah panjang (istilah bahasa Madura, panjang adalah tempat nasi, ikan tongkol, telur, ayam dan piring) dihitung langsung memanjatkan doa.
Dalam panjatan doa itu berlangsung dibawah pohon asam besar di sekitar lokasi makam mbah Angga Suto, baru setelah doa bersama yang dipimpin oleh tokoh sesepuh acara kauman (istilah bahasa Madura, kaoman itu malan bersama tapi hanya mencicipi). Biasa warga ini memyebutnya kauman.
"Setelah doa bersama makanan yang ada dalam panjang itu dimakan sedikit dan langsung pulang le rumah masing - masing," kata Ahmad Riadi, warga asli Desa Pinggir Papas yang ditemui usai Nyadar.
Riadi menambahkan jika tradisi nyadar ini ada tiga kali dalam setahun, tepatnya saat musim kemarau alias musim garam seperti saat sekarang ini.
"Tradisi yang pertama dan kedua itu tempatnya di area makam mbah Angga Suto, kalau yang ke tiga di rumah warga masing - masing pelaksanaannya yang ke tiga," katanya.
Bahkan dalam prosesi tradisi nyadar itu, selama dua hari warga melakukan berbagai macam prosesi. Sekitar seribu orang warga lebih itu datang dan membawa kembang setan dengan butiran bedak.
Lalu kembang dan bedak itu dibawa ke makam - makam sesepuh di bujuk Gubang tersebut sambil berdoa sesuai hajat masing - masing.
Setelah acara doa saat itu, terlihat butiran bedak yang dicampur dengan air itu diambil untuk di oleskan ke bagian dahi sebagai bentuk penghormatan yang dipercaya menghilangkan mala petaka yang akan menimpa dan memudahkan rezeki.
• Upacara Adat Nyadar Masih Lestari di Sumenep Madura, Warga Sudah Sibuk Persiapan di Makam Leluhur
• Nasabah Bank Mandiri Panik, Rekening Mereka Mengalami Keanehan, ada Saldo yang Berubah Jadi Nol