Berita Surabaya
Musim Kemarau Panjang Tak Berdampak pada Produksi Kopi, Produksi di Jawa Timur Diprediksi Meningkat
Musim kemarau panjang disebut tidak terlalu berdampak pada produksi kopi di Jawa Timur.
Penulis: Sofyan Candra Arif Sakti | Editor: Ayu Mufidah Kartika Sari
Musim kemarau panjang disebut tidak terlalu berdampak pada produksi kopi di Jawa Timur
TRIBUNMADURA.COM, SURABAYA - Kepala Dinas Perkebunan Jatim, Karyadi menyebut, musim kemarau panjang tidak terlalu berdampak pada produksi kopi di Jawa Timur.
Karyadi menuturkan, sepanjang musim kemarau yang terjadi tidak terlalu ekstrem, maka tidak akan terlalu berpengaruh pada produksi kopi.
"Apalagi ini juga habis panen, jadi kita harus menunggu 4-5 bulan ke depan untuk panen lagi," ucap Karyadi, Kamis (1/9/2019).
• Sejumlah Layanan Pengurusan SIM di Sidoarjo Ditutup, Pemohon Bisa Urus SIM di Tempat-Tempat Berikut
"Kalau Oktober sudah turun hujan ya sudah bagus lagi," sambung dia.
Selain itu, kata dia, sebagian besar petani kopi sudah menanam tanaman naungan untuk melindungi kopi dari terik matahari secara langsung.
"Tanaman naungannya macam-macam, ada lamtoro, sengon, dan ini membantu sekali saat musim kemarau," ucapnya.
Karyadi menambahkan, kopi pada dasarnya tidak membutuhkan air yang terlalu banyak.
• Pemadaman Kebakaran Hutan di Gunung Arjuno Pakai Water Bombing, Air Diperoleh dari Waduk Selorejo
Selama teknik budidayanya tepat dan pupuknya terjaga, maka produksi kopi relatif aman.
Untuk tahun ini, Karyadi optimistis, produksi kopi Jawa Timur akan naik sekitar 10-20 persen dari tahun lalu 64.711 ton kopi per tahun.
"Kantung produksi kita ada di pengunungan Ijen, Raung, Bromo Tengger Semeru, Argopuro di Kabupaten Malang, dan Gunung Wilis," pungkasnya.
• Bendahara Dinas ESDM Jatim Ditahan Penyidik Kejari Surabaya, Terkait Kasus Dugaan Pungli Tahun 2018